Part 25
I love you too my wife
ADRIAN POV
Aku Adrian. Umurku 25 tahun dan aku sudah menikah.
Pernikahan bagiku adalah sebuah komitmen. Aku bukanlaah orang yang mudah untuk berkomitmen, perlu ribuan kali aku berpikir untuk memutuskan sebuah pernikahan. Karena pernikahan menurutku bukan sesuatu yang mudah, tapi bukan juga sesuatu yang sulit.
Sejak aku mengenal Anisa dan mencintainya hanya pernikahanlah yang aku inginkan bersamanya. Hidup bersamanya melewati jalan kehidupan sampai kita berakhir pada kematian adalah impianku.
Anisa, dia perempuan manja, ceroboh dan kadang egois, selalu ingin menang sendiri. Sungguh aku tidak tahu bagian mana yang bisa aku banggakan dari dirinya. Cintaku tidak buta, hanya saja cintaku terlalu baik atau karena cintaku yang terlalu besar, sehingga kuat untuk menerima semua kekurangannya.
Anisa memiliki seorang kakak, namanya Erly. Erly gadis yang cantik dan hebat menurutku. Apakah aku laki-laki brengsek jika pernah tergoda dengan visual fisik yang dimiliki Erly. Tuhan begitu sempurna menciptakan makhluknya padahal aku tahu tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Selama aku mengenalnya sedikit pun aku tidak pernah berhenti mengagumi akan kecantikan dan kepribadian yang dia miliki bahkan semakin mengagumi, bagiku dia adalah sesuatu yang sulit untuk aku jangkau, karena itu aku tidak pernah berpikir untuk menjangkaunya.
Apakah bodoh? Jika aku memilih sesuatu yang aku cintai daripada sesuatu yang aku kagumi.
Tapi, jodoh terlalu menakjubkan. Apa yang kita impikan, tak berujung pernikahan, yang tidak pernah dipikirkan justru bersanding di pelaminan.
Anisa lari di hari pernikahan kita, memberiku surat agar aku menikahi kakaknya, hati siapa yang tidak terluka. Aku begitu kecewa dan marah, aku tidak bisa berpikir dengan jernih, sehingga aku memutuskan untuk memenuhi apa yang diinginkan Anisa. Aku tidak memikirkan perasaan Erly, apa dia mencintaiku atau tidak, apa dia mau menikah denganku atau tidak, yang aku tahu dia sudah berada di sampingku dengan gaun pengantin, dia tampak indah dan cantik bagai bidadari, apa aku juga akan berpendapat sama, jika pada saat itu Anisa yang berada di sampingku.
Sudah aku bilang jika aku selalu tergoda dengan fisik yang Erly miliki, setiap saat aku menatap kedua matanya, semakin besar keinginanku untuk mencium bibirnya, ini kah, yang disebut napsu seorang laki-laki? Saat dia membalas ciumanku aku selalu ingin lebih.
Aku berjanji pada diriku sendiri, tidak ingin menyakitinya lebih jauh lagi, akan aku buat seolah-olah dia merasa dicintai, tapi aku sadar caraku mungkin akan membuatnya semakin terluka, keluargaku yang belum sepenuhnya menerimanya saja sudah sangat melukainya.
Pada suatu malam aku menawarkan sebuah kesepakatan untuk menjalani pernikahan yang sesungguhnya, membiarkan air mengalir begitu saja hingga menemukan tempat yang memang seharusnya. Erly setuju, malam itu aku menyatukan tubuhku dengannya membuat aku mengerti bagaimana rasanya surga dunia.
Apa yang harus aku lakukan ketika dia menyatakan cinta padaku, bersamaan dengan hatiku yang sedang terluka dengan fakta yang baru kuketahui jika Anisa hamil dengan orang lain, apa seharusnya pada saat itu aku membalas persaannya. Atas dasar apa aku mencintainya, aku akan mencari jawaban, bagaimana hatiku yang sebenarnya.
Sekarang aku mengerti perasaanku. Aku mencintai istriku. Aku tidak harus mencari alasan mengapa aku mencintainya, bukan karena dia cantik, bukan juga karena dia hebat. Aku mencintainya tanpa alasan apapun, dan sekarang aku sangat merindukannya.
"Ad-adrian, kamu kok udah pulang, katanya baru pulang besok?". Kata Erly yang nampak terkejut dengan kepulanganku.
"Jadi gak suka aku pulang sekarang".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding
RomanceErlyna Puri Ramadhani Bagaimana aku bisa masuk dalam keadaan ini. Anisa pergi ketika hari pernikahannya akan berlangsung,dan hal yang membuatku terkejut dia meminta pada calon suaminya untuk menikahiku. Adrian Renaldi Utomo Aku mencintainya lebih da...