BAB 17

89K 4.8K 22
                                    

Part 17

Pejuang itu banyak.
Salah satunya pejuang cinta.
Pejuang cinta lebih sulit,karena ada hati yang ikut terlibat.

"Sedikit Cemburu"

"Mau pulang,Ly?".Aku sedikit kaget ketika Krisna tiba tiba saja muncul disampingku ketika aku sedang berdiri depan kantor menunggu taxsi.

Aku menoleh ke arah Krisna,tersenyum padanya"Iyah,aku udah berdiri disini selama 15 menit,tapi belum satupun aku liat taxsi yang lewat".Ujarku yang sedikit ngedumel.

"Nunggunya di-pause dulu,lebih baik isi perut dulu".

Aku mengeryit ke arah Krisna"Maksudnya".Tanyaku.

"Udah lama kita gak pernah jalan bareng Ly,aku kangen nih,ngobrol ngobrol bareng kamu.Udah berapa lama kita absen dikafe langganan kita,kasihan pasti pelayan kafenya merasa sangat kehilangn kita".Ujar Krisna yang berhasil membuat aku sedikit terkekeh.

"Baiklah,aku kira aku juga kangen ngobrol bareng kamu".Jawabku.Jauh dihatiku aku sangat merindukan moment-moment seperti dulu,yang biasa menghabiskan waktu berjam-jam buat ngobrol bareng Krisna dan Lisa.

____________

"Gimana kabar kamu,Ly".Tanya Krisna setelah kita sampai di kafe.

Aku menghirup wangi teh dalam cangkir yang aku pegang dan kemudian sedikit meneguknya.

"Pertanyaanmu seperti kita habis terpisah jauh saja".Kataku.

Krisna tersenyum,dia ikut meneguk tehnya.Aku,Lisa dan Krisna adalah sama-sama penyuka Teh.Kita sering menghabiskan waktu hanya untuk sekedar meminum segelas teh,meski sama sama penyuka teh,tapi selera kita tentu berbeda beda.Aku lebih suka teh dengan sedikit gula,tidak terlalu manis,tapi juga tidak pahit,berbeda dengan Krisna dia lebih suka teh hitam tanpa gula sama sekali cenderung dengan rasa pahit,masih ingat ketika aku tanya alasannya dia berkata"Hidup itu gak selalu manis,setidaknya aku sudah sering merasakan pahit dalam teh ini,jika nanti ada rasa pahit yang melebihi rasa teh ini aku tidak akan terlalu terkejut".Tentu saja alasan yang tidak masuk akal bukan.Lain halnya dengan Lisa dia lebih suka Teh hijau tanpa gula,tentu saja untuk menjaga bentuk tubuhnya agar selalu ramping.

"Kita memang bekerja dalam satu kantor,tapi untuk bertemu denganmu aku seperti harus melewati labirin,seperti kamu selalu menghindariku".Kata Krisna.

"Aku tidak pernah menghindarimu".Jawabku.Sungguh sedikitpun aku tidak pernah berpikir untuk menghindari Krisna.

"Oke aku percaya,lalu bagaimana kabarmu sekarang?".

"Tidak bisa dibilang baik,Anisa sudah kembali".

"Dengan keadaan hamil anak dari seorang yang bernama Hari".Kataku lagi pada Krisna yang sudah terkejut dan hendak mengatakan sesuatu.

"Bagaimana bisa??".Tanya Krisna yang semakin terkejut.

"Itu juga yang masih dalam otakku,jalan cerita yang masih belum bisa aku mengerti,aku bisa apa selain mengikuti jalan cerita ini,aku akan berusaha membuat Adrian mencintaiku agar aku temukan akhir yang bahagia dalam ceritaku".

Aku tersentak dengan tangan Krisna yang tiba tiba menggemgam tangan kiriku dan tatapannya padaku yang cukup membuatku salah tingkah.

"Erly,aku sangat mencintaimu.Kamu seperti mutiara yang selalu ingin aku jaga melebihi nyawaku,apapun akan aku lakukan.Jikapun kau meminta aku untuk ikut dalam kenyakinanmu akan aku lakukan,Ly".Aku langsung melepaskan gemgaman Krisna dan menggeleng padanya.

"Jangan pernah main main dengan Tuhan Kris,kenyakinanmu adalah urusanmu dengan Tuhan.Aku mungkin akan lebih senang jika kamu ikut dalam kenyakinananku,tapi dengan kesadaran dan kemauanmu sendiri bukan karena aku,aku jauh menghargaimu yang lebih mencintai Tuhanmu ketimbang Aku".

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang