BAB 14

91.4K 4.9K 32
                                    

Part 14

Sakit karena cinta bukan untuk membuatmu lemah,sebab bekas luka yang ditinggalkan cinta akan menjadi sebuah kekuatan yang tak terkalahkan.

'Anisa pulang'

Aku hanya bisa diam memandang layar posenlku membaca sederet tulisan.

Aku tidak tahu jika sedahsyat ini pengaruhnya,ingin rasanya aku kembali ke zaman dimana alat komunikasi belum secanggih ini.

Tepat 10 menit yang lalu aku membaca pesan dari mamah diponselku,sebuah pesan dengan satu kalimat tapi mampu membuat sistem sarafku berhenti bekerja.

Anisa pulang.

Ini sudah kesekian kalinya aku membacanya berharap saat ini aku sedang mengalami kelainan mata,tapi tentunya tidak.

"Ly,lo kenapa bengong mulu,ntar kesambet loh".

"Lis,Anisa udah pulang".Ucapku lirih.

Lisa diam tak menanggapiku, aku tahu dia sama terkejutnya denganku.

"Baiknya gue gimana?".tanyaku.

Lisa menarik kursi didepan mejanya dan kini dia duduk persis didepanku.

"Lo pulang sekarang.Temui Anisa".

"Gue takut.Gue takut dengan semua kemungkinannya Lis".

"Kemungkinan apa?,yang lo takutin cuma satu kemungkinan,kemungkinn Adrian bakal balik lagi sama Anisa dan ninggalin lo".

Bohong jika aku tidak tetkejut dengan jawaban Lisa,jawaban yang aku sendiri tidak tahu.

Lisa benar,yang aku takutin hanya satu,kemungkinan Adrian yang akan memilih kembali bersama Anisa dan meninggalkan aku begitu saja.

Adrian jelas belum mencintaiku tidak ada yang menjamin Adrian masih mau bertahan denganku.

Bukan aku tidak menyayangi Anisa,tapi aku sendiri kurang yakin dengan kekuatanku,kekuatan untuk berdiri tegak saat melihat Anisa bersama Adrian.

Meski pernikahanku jauh dari kata bahagia tapi sudah banyak moment yang aku lewati bersama Adrian ,moment saat pertama kalinya aku menjalani kewajibanku sebagai suami istri,malam terpanjang dan ternikmat dalam hidupku karena hanya malam itu aku merasakannya.

Saat Adrian mencium bibirku dibawah senja dengan desiran para ombak di pantai kuta,adalah moment kedua yang tidak bisa aku lupakan.

"Ly,gue tahu Anisa adik lo,adik yang lo sayangi,tapi apapun yang terjadi nanti gue mohon lo pikirin tentang kebahagian lo sendiri."Ujar Lisa lagi yang jujur masih kurang paham kumengerti.

"Sekarang lo pulang,biar gue yang izinin lo ke pak Samsudin.".

Aku berterima kasih pada Lisa dan dengan langkah ragu aku berjalan meninggalkan kantor.

______________

Aku berdiri dengan seribu pikiran dikepalaku saat aku sudah berada didepan papan kayu yang menghubungkan ketempat ternyaman keduaku setelah kamarku.

"Anisa ada didalam,Erly sayang bagaimanapun keadaan Anisa dia tetap adikmu yang dulu".Aku menoleh kearah suara yang begitu aku rindukan beberapa hari ini.

"Maksud mama?".

"Masuklah,kamu akan mengerti maksud mamah".Mata mamah sudah berkaca kaca saat ini,aku semakin bingung,ada apa sebenarnya.

Seolah tahu dari ekpresi wajahku mamah memalingkan tubuhnya dan pergi yang ku yakin sudah ada air mata dipipi mamah sekarang.

Semuanya membuatku semakin bingung,aku gerakkan tanganku untuk membuka handle pintu.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang