BAB 24

97.8K 4.4K 56
                                    

Part 24

Baby..
i love you...

1.Tentang Lisa

Ini adalah hari kedua Lisa menginap di Rumah sakit, Lisa tidak pernah betah berlama-lama di rumah sakit, tentu saja dia sudah merengek beberapa kali pada Dokternya agar diizinkan pulang, tapi Lisa harus kecewa karena baru besok dia diperbolehkan pulang.

"Sutttt... Cup cup. Sayang, kayanya anak kamu haus, susuin dulu gih! ".

Lisa segera membuka dua kancing atas bajunya, mengeluarkan payudara sebelah kirinya dan mengarahkan pada mulut mungil buah hatinya yang kini sudah ada digendongannya.

Yanti menatap sedih, kecewa dan bahagia pada anak bungsunya yang kini sedang duduk di atas ranjang sambil menyusui cucunya.

Sedih melihat anak bungsunya harus berjuang sendirian melewati masa kehamilannya, ia pun kecewa karena tidak pernah mengira jika anak yang paling dia sayangi harus hamil diluar nikah, tapi beliau juga tidak bisa membohongi dirinya, jika dia sangat bahagia melihat cucunya yang begitu tampan dan lucu, mengingat ini adalah cucu pertamanya.

"Makasih ya Mih, udah mau dateng dan jengukin Lisa di sini" Ujar Lisa. Lisa sempat terkejut juga seneng, tidak mengira jika Ibunya akan datang menjenguknya.

"Mamih minta maaf karena baru datang hari ini, Kakak kamu baru ngasih tahu Mamih tadi malam, jika kamu sudah melahirkan"

"Gak papa Mih, "

Yanti semakin sedih mendengar jawaban dari Lisa, anaknya bersikap seolah dia baik-baik saja.

Mana ada anak yang baik-baik saja setelah diusir dan tidak diakui oleh keluarganya sendiri.

Dan orang tua macam apa mereka? yang tega menelantarkan anaknya begitu saja dalam keadaan hamil. Bukan kah, seharusnya mereka menjaga dan melindungi anaknya dalam kondisi apapun?

Hamil diluar nikah, mereka pikir hanya orang tua yang kecewa dan malu? Tentu tidak.

Lisa yang hamil diluar nikah, dialah yang merasakan lebih malu, lebih kecewa, dan lebih hancur. Tapi Yanti sebagai orang tua merasakan hal lain yang tidak dirasakan Lisa, dia merasa telah gagal menjaga anaknya sendiri.

"Mamih akan berusaha membujuk Papihmu, supaya mau memaafkan kamu dan memperbolehkan kamu tinggal bersama kita, Mamih yakin kok, Papihmu setelah melihat cucunya pasti hatinya akan sedikit bergerak, apalagi cucunya begitu tampan dan imut"

Lisa yang masih menyusui memandang Ibunya dengan perasaan yang tidak bisa dia jelaskan.

"Mih, maafin Lisa" Setiap melihat wajah orang tuanya hanya kata maaf yang bisa dia ucapkan. Dia tidak berani meminta apapun, apalagi meminta mereka menyayanginya kembali seperti dulu, dia sangat tahu jika Lisa sudah sangat mengecewakan kedua orang tuanya.

"Kamu anak Mamih, mau bagaimana pun kamu, selamanya kamu tetap anak Mamih, harusnya mamih yang minta maaf, Mamih tidak bisa berbuat apa-apa saat Papihmu mengusir kamu, harusnya Mam__ "

"Mih, Mamih gak perlu minta maaf, Papih emang pantes mengusir Lisa. Lisa udah bikin malu Papih, Lisa udah cukup seneng karena mamih mau maafin Lisa"

Yanti berusaha menahan air matanya agar tidak keluar, dia tidak ingin menunjukan kesedihannya. "Mamih pengen ke toilet dulu sebentar" Ujar Yanti yang lalu pergi.

Lisa hafal sifat Ibunya, pasti Ibunya ingin menangis di kamar mandi, hati Lisa sedih, lagi-lagi dia membuat Ibunya menangis.

Ceklekkk...

Lisa menoleh ke arah pintu, dia terkejut karena Vandi muncul dari balik pintu dia pikir itu adalah Ibunya.

"Lisa saya bawain ka__" Ucapan Vandi terhenti saat melihat Lisa sedang menyusui, salah satu dadanya dapat dilihat dengan jelas olehnya.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang