Lisa membuka pintu apartementnya, melihat sebal pada laki-laki dihadapannya.
"Monikkk.. nanti kalau papanya Dava dateng jangan bukain pintu, gue lagi marah sama dia, gue gak mau ngomong sama dia" Lisa sengaja mengeraskan suaranya agar Monik yang sedang duduk di atas sofa bersama Dava dipangkuannya bisa mendengarnya.
"Ih, Mbak Lisa mah, rada-rada kali yah, orang papanya Dava aja udah berdiri didepan situ, gak usah heran Mas Vandi, Mbak Lisa emang gitu, kalau lagi ngambek pasti kaya orang setress" balas Monik.
"Sayang, maafin saya yah, tadi tiba-tiba kla-" belum selesai Vandi menjelaskan alasannya Lisa sudah lebih dulu meninggalkan Vandi.
"Lisa, please dengerin aku dulu!" Pinta Vandi sambil mengejar Lisa yang kini sudah masuk ke dalam kamar.
"Pap-pah" Vandi membatalkan niatnya untuk menyusul Lisa, dia lebih tertarik pada Dava yang untuk pertama kalinya keluar kata papah dari mulutnya.
"Dava bilang apa tadi?" tanya Vandi, dia berjalan ke arah Dava yang kini sedang duduk dipangkuan Monik.
"Pap-pah" Dava mengangkat kedua tangannya seakan memohon agar Vandi menggendongnya.
"Dava kangen sama papah, yah?" Vandi menggendong Dava dan mencium pipi Dava berkali-kali.
"Pah" oceh Dava, ternyata bahagianya itu luar biasa saat Dava memanggilnya papah.
"Ih, si Dava udah pinter deh," Monik yang ikut senang dengan perkembangan Dava.
"Ihhh..... Vandi kamunya gitu sii, akunya ngambek bukan dikejar malah dicuekin. BT tahu gak sama kamu" teriak Lisa yang tiba-tiba keluar dari kamarnya.
Dasar perempuan memang sulit dimengerti. "Udah mending pulang lagi gih, sana!" usir Lisa.
"Lisa," Vandi menghela nafas melihat Lisa kembali masuk ke kamarnya.
"Dava sama tante Monik dulu yah, Papah mau nglurusin Mamah kamu yang lagi bengkok" ujar Vandi berbicara dengan Dava. "Monik tolong gendongin Dava dulu yah!"
***
"Lisa" ucap Vandi pada Lisa yang sedang duduk ditepi ranjang.
Lisa langsung berdiri dan memunggungi Vandi.
Vandi berjalan mendekati Lisa dan memeluk Lisa dari belakang "Maafin saya yah!" ucap Vandi yang dihiraukan oleh Lisa.
Lisa merasa geli saat Vandi mulai mencium telinganya, lehernya, dan sampai ke bahunya.
Lisa berusaha melepaskan pelukan Vandi, tapi malah makin erat memeluknya. "Kamu bohong, katanya hari ini mau pulang cepet, terus mau ngajak aku sama Dava ke Kebun Binatang, aku tungguin kamu dari jam 10 pagi tapi kamunya baru dateng jam 5 sore. Kamu keterlaluan, dasar tukang php" rajuk Lisa.
"Tadi saya udah berniat buat pulang jam 10 , tapi tiba-tiba Maria dateng dan ngasih tahu, kalau ada klein yang tiba-tiba minta ketemu, saya udah izin untuk gak masuk besok, jadi besok kita bisa pergi ke Kebun Binatang"
"Terus kenapa kamu gak sms atau telpon aku?" Lisa membalikan tubuhnya saat Vandi sudah merenggangkan pelukannya.
"Saya gak punya pulsa" jawab Vandi yang dibalas pukulan dari Lisa.
"Dasar kere, lagian kenapa sih, kamu gak ngizinin aku kerja lagi di tempat kamu?"
"Kamu tuh, perempuan tugas kamu cuma jagain anak urusan kerja biar aku, ngerti?"
"Halah, bilang aja supaya kamu gak ketahuan kalau lagi berdua-dua sama Maria"
"Kok, jadi cemburu sama maria sih, dia itu cuma Skretaris saya, lagian umur kita beda jauh, saya gak mungkin suka sama dia".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding
RomanceErlyna Puri Ramadhani Bagaimana aku bisa masuk dalam keadaan ini. Anisa pergi ketika hari pernikahannya akan berlangsung,dan hal yang membuatku terkejut dia meminta pada calon suaminya untuk menikahiku. Adrian Renaldi Utomo Aku mencintainya lebih da...