part 8

92.8K 5.2K 75
                                    


Part 8

Terbaik.Satu kata yang mengandung banyak maksud.

Terbaik untuk bersama,terbaik untuk berpisah atau terbaik untuk tidak saling mengenal.

Mana yang terbaik?

Menangis.Menangis.Menangis hanya itu aku lakukan sedari tadi pulang dari rumah Mamah.Nyatanya pernikahan ini sungguh menyiksakku,aku memang tersiksa melihat Adrian bersama Anisa tapi aku lebih tersiksa dengan pernikahan ini.

Ya Tuhan,kenapa engkau memberikan takdir hidupku sesakit ini.Hidupku jadi seperti serba salah,aku terluka melihat Adrian tertawa bersama Anisa tapi aku juga tersiksa hidup bersama Adrian.

Hari ini aku memutuskan untuk kembali kerumah karena Adrian tak juga pulang,mamah memang sempat melarangku pulang karena terlalu khawatir padaku dan malah menyuruhku menginap.Tapi sepertinya aku tidak kuat jika harus menginap dirumah Adrian,apalagi melihat semua keluarga Adrian banyak yang tidak suka padaku.

Aku rasakan pintu kamarku terbuka,aku langsung berbaring memunggungi pintu,aku memejamkan mataku berpura-pura tidur,aku tahu itu pasti Adrian.

"Ly,kamu sudah tidur".katanya yang tak kujawab sama sekali.

Karena tak ada jawaban dariku,Adrian pergi berlalu dan menghilang dibalik pintu kamar mandi.

Selang beberapa menit kurasakan langkah kaki yang berjalan ke arahku.Kurasakan tempat tidur yang bergerak sepertinya Adrian sudah berbaring disampingku.

"Maaf yah,aku gak tahu meetingnya bakal selama tadi".Ujarnya lagi dan aku masih tidak menjawab pura-pura tertidur.

"Tadi aku kerumah mamah,kata mamah kamu udah pulang jadi aku mutusin buat langsung pulang.".

"Erly,aku tahu kamu belum tidur.".Darimana Adrian tahu jika aku hanya pura-pura tertidur padahal dia tidak melihat wajahku.

Aku terkejut seketika tubuhku terasa kaku dan jantung semakin tidak karuan ketika aku merasakan ada sebuah tangan yang melingkar diperutku.Apa ini?.

"Gak papa kalau kamu malam ini gak mau ngomong sama aku,sekarang kamu tidur yah!"kata Adrian yang semakin mengeratkan dekapannya dan membuat telingaku hangat karena nafas yang keluar dari mulutnya.

Ya Tuhan,benarkah ini Adrian yang memelukku,atau jangan-jangan ini tetanggaku yang salah masuk rumah atau lebih parahnya ini Cuma penjahat atau maling yang berpura-pura jadi Adrian.Aduhhh hapus pikiran anehmu Erly,ini jelas Adrian tidak mungkin tetangga,penjahat atau maling.Ini Adrian, really Adrian.

Tiba-tiba mataku terasa berat dan aku merasakan nyaman yang luar biasa hingga aku terbang kealam mimpi.

..........

"Erly bangung".

"Kamu gak mau kerja?".

Kerja kerja.Mendengar kata kerja aku langsung membuka mataku jam berapa sekarang?.tanyaku dalam hati.

"Sekarang udah jam 7".kata Adrian tiba-tiba menjawab pertanyaan batinku.

Aku menggaruk kepalaku yang terasa gatal,aku berniat berbaring kembali tapi belum sempat aku berbaring aku sudah menegakkan tubuhku "Apa kamu bilang?jam tujuh?"tanyaku memastikan.

Adrian tersenyum geli dan kemudian dia mengangguk.

Aku langsung menyingkap selimut dari tubuhku dan segera beranjak dari tempat tidur "Kenapa baru bangunin aku?"tanyaku ketika aku berjalan dengan tergesa-gesa ke arah kamar mandi.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang