Part 6

93.6K 5.2K 44
                                    


Part 6

Jika saja aku bisa mengendalikan hati ini,perasaan ini aku pasti akan memilih dia.Memilih dia yang juga memiliki perasan yang sama denganku.Bukan orang yang jauh bersebrangan denganku.

Menghindar

Adrian tidak pulang.Begitu nistanyakah aku baginya.Aku segera bangun dari tempat tidurku untuk mandi dan sholat.

Jika biasanya ak disini bersama Adrian kini aku duduk sendiri menikmati teh hangat yang aku buat sendiri.

Begini rasanya seperti ada seseuatu yang hilang.Bodohnya aku padahal dulu aku terbiasa sendiri menikmati tehku saat belum menikah dengan Adrian.

Aku tak menghabiskan tehku dan memilih untuk segera pergi ke kantor.

Akhirnya aku harus menunggu taxsi lagi disini,setelah selama satu minggu kemarin aku tidak harus mengeluarkan uangku karena aku berangkat bersama Adrian.

Sial.Kenapa tiba-tiba hujan begini memang tidak terlalu deras tapi tetap saja mampu membuat bajuku cukup basah.

Untung tak lama taxsi yang aku tunggu datang,aku segera menaikinya dengan kondisi baju setengah basah.Biarkanlah nanti juga kering dengan sendiri.

Ahh iya,bagaimana dengan make up-ku yah,pasti berantakan deh,untung aku selalu membawa bedak dan lipstik ditasku.

Syukurlah hari ini tidak terlalu macet seperti biasanya,jadi aku bisa sampai di kantor lebih cepat.Setelah sampai kantor aku segera menuju toilet untuk membenarkan make upku yang pasti sekarang sudah tak karuan.

Benarkan.Lihat saja betapa hancurnya wajahku,bedakku sudah luntur,lipstikku sudah hampir memudar ditambah rambutku yang aku gelung dengan rapi kini lepek karena basah.

Aku segera mencopot gelung rambutku dan menyisirnya membiarkannya terurai.

"Ehh,Sya tadi masa gue lihat pak Adrian berangkat bareng sama Yuni"

"Sumpah lo??".Aku melirik ke arah dua orang disampingku yang tak jauh dariku.Tadi mereka bilang Adrian berangkat bareng Yuni???.

"Iyah,gue liat tadi diparkiran si Yuni keluar dari mobilnya pak Adrian,dasar kecentilan,baru beberapa hari disini udah digaet ajah,dulu sama Pak Tio atasannya sendiri sekarang gak tanggung-tanggung naik levelnya langsung direktur".

"Gue juga heran padahal mukanya biasa ajah Cuma menang body sama baju yang kurang bahan dikit,terus kenapa juga pak Adrian mau ajah".

"Ya elah,Kucing dikasih tulang yang pasti maulah".

Aku masih terus mendengarkan percakapan mereka dengan pura-pura fokus dengan rambutku.

"Kira-kira pak Adrian udah punya istri belum yah?".

"Gue denger-denger sih udah,baru merried katanya".

"Wow lo denger dari siapa?"

"Tahu lah siapa yang ngomong gue lupa,jaman sekarang emang gak ada cowo yang bener-bener setia yah,apalagi cowo kaya pak Adrian udah ganteng,mapan kaya lagi,pasti gak cukup satu cwe tuh hidupnya".

"Udahlah ngapin sih ngurusin idup orang,lo udah kelar belum.Masuk yuk?"

Mereka pergi.Adrian sama Yuni.Gak mungkin itu sangat gak mungkin.Tapi tadi mereka bilang Yuni keluar dari mobil Adrian,bagaimana mereka bisa berangkat bareng?.

Sudahlah.Aku merapikan rambutku.Ternyata rambutku sudah panjang, aku memang jarang sekali menggerai rambutku,biasanya aku selalu mengikat rambutku dan sekarang aku sedikit tidak pede jika harus keluar dengan rambut yang tergerai seperti ini.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang