part 15
katakanlah,katakan sejujurnya
apa mungkin kita bersatu,kalau tak mungkin lagi hujan menyejukkan hati kita.Armada−katakan sejujurnya
'Diri yang lain'
Sabar,solusi yang mudah diucapkan tapi begitu sulit dijalani,tak jarang mulut berbicara tentang kesabaran tapi banyak pula hati yang menghianati.
Dua hari ini aku seperti manusia yang tak memiliki jiwa hidup,bukan bearti aku frustasi dan ingin mengakhiri hidupku,sungguh aku tidak setolol itu.
Aku hanya seperti kehilangan sebagian dari hidupku karena Adrian yang tak pernah pulang dan baru kuketahui tadi pagi jika Adrian mengambil cuti selama seminggu.Menyedihkan bukan rumah tanggaku,haih entah pantas atau tidak disebut rumah tangga.
Lihat aku sekarang,wanita bodoh yang mencemaskan setengah mati keadaan suaminya yang kini sedang patah hati karena wanita lain.
Hari ini aku meminta izin untuk pulang cepat aku berniat mencari Adrian,entah bagimana perasaannya saat ini,hancur pasti.Tapi kemana?aku tidak tahu menghubungi siapa nomor telfon teman2nya tak satupun aku tahu.
Mamah Tami calling...
Aku mengeryit ketika melihat nama panggilan masuk diponselku.
"Hal..."
"Erly,Adrian ada dirumah mamah,keadaannya lagi kurang baik,kamu bisa kan,dateng kesini?".
"Mah,Adrian kenapa?"tanyaku yang sekarang benar benar khawaatir.
"kamaren Adrian pulang dalam keadaan mabuk berat,ini pertama kalinya mamah lihat dia mabuk,sejak tadi pagi Adrian tidak mau bangun dari tempat tidurnya,Adrian juga belum makan dari kemaren,mamah takut Adrian kenapa-kenapa,jadi mama mohon,siapa tahu kamu bisa bujuk dia untuk makan.".
Aku langsung menyanggupi permintaan mamah,Adrian mabuk itu bearti masalah ini begitu menyakitkan untuknya.
Aku berharap aku bisa membujuknya untuk makan meski aku sendiri tidak yakin.
♥♥♥♥♥
Rasa ini belum hilang,jantungku masih saja berdebar tak karuan saat kedua kakiku harus berdiri tegak menunggu seseorang muncul dari balik pintu untuk menyambut kehadiranku.
Rumah Adrian begitu megah dan lebih mewah dibandingkan rumahku,tapi seakan aku hendak memasuki rumah hantu,karena aku selalu merasa takut jika datang kesini.
Ceklekk....
Kupikir akan mamah Utami yang membukakan pintu untukku bukan Bella yang sekarang melihatku dengan ekpresi yang tak kumengerti,aku rasa dia tidak suka aku datang kesini.
"Bell,ak-aku ma-"
"Kak Adrian ada dikamar".Potong Bella dengan nada super datar.
Aku mengangguk"Boleh aku masuk?".Tanyaku dan Bella sedikit bergeser memberiku jalan untuk masuk.
.....
"Erly,kamu sudah datang?"ujar mamah yang datang tiba tiba dengan membawa nampan berisi.
Aku tersenyum kearahnya sambil melihat isi nampan yang dibawa Mamah.
"Oh, ini Mamah mau nganter makanan kekamar Adrian,siapa tahu sekarang dia mau makan".ujar Mamah Utami yang seolah menjawab tatapanku.
"Iyah udah biar Erly aja yang nganter Mah,". tawarku.
Mamah Utami memberikan nampannya padaku.Semangkuk Sup bayam dan sepiring nasi putih yang teramat sedikit menurutku.
"Erly,terkadang kita tidak harus bertindak sesuai keinginan hati,sesekali kita perlu juga menghianati hati."Ujar mamah Utami yang sama sekali tak kumengerti apa maksud dari ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding
RomanceErlyna Puri Ramadhani Bagaimana aku bisa masuk dalam keadaan ini. Anisa pergi ketika hari pernikahannya akan berlangsung,dan hal yang membuatku terkejut dia meminta pada calon suaminya untuk menikahiku. Adrian Renaldi Utomo Aku mencintainya lebih da...