SUGAR

349 38 2
                                    

Author POV

Eca bangun dari tidurnya. Matanya masih berkedip-kedip menyesuaikan dengan cahaya diaekitarnya,

Ruang tamu. Kok?

Eca merasa ada beban dipunggung nya.
Langsung tersadar. Andra?
Tangan Andra masih melingkar, memeluk tubuhnya.

Flashbqck mode on

"Ampun Dra... Ampun" teriak Eca.
Andra terus menggelitikinya.
"Salah siapa cari perkara?" Kata Andra. Tersenyum jahil.
"Iiih kan cuma bercandaaa. Hahaha"

Eca sengaja mengedit foto Andra yang ada di ponselnya. Mengedit foto Andra menggunakan filter sexy lips, lalu menguploadnya di Instagram.

"Untung pacar. Kalo bukan, udah aku gorok kamu" Andra dengan tampang so jahat, tapi gagal.
"Gorok aja. Ga takut lweee" Eca nantang.
"Maunya peluk lweee" Andra langsung memeluk Eca.
"Iiih sesek nih, ga bisa nafas. Tar mati beneran" Eca berusaha melepaskan pelukan Andra yang semakin erat.
"Haha dasar. Ya udah diem, tuh udah linggar kan?" Andra mengendorkan pelukannya.
Tapi masih tetep meluk Eca. Eca mendelik kearahnya,
"Diluar hujan. Biar ga kedinginan" alibi Andra.
"Moduuus. Maaaaaaaah Andra nih maaaaaaah" Eca berteriak. Mamanya yang lagi asik didapur melirik kearah Eca.

"Ma Andra peluk peluk nih, marahin maaah" rengek Eca. Berharap mamanya itu langsung menampar Andra, yang tanpa rasa malu memeluk Eca erat didepan mamanya.

Tapi sayang harapannya itu musnah. Ini hidup. Bukan sinetron.

Franda menggelengkan kepala

"Kalo mama ga kenal Andra sih pasti mama tampar Ca, tapi sayangnya Andra anak baik. Mama tau Andra ga akan macem-macem, dipeluk pacar kali-kali nikmatin aja"

Oh Damn! Eca merutuki dirinya sendiri.

Eca lupa kalau mamanya mine reader, jadi malu kan gw udah berharap mama nampar Andra. Untung Andra ga tau, atau tepatnya belum tau kalo mamanya mine reader

"Wah tante bisa baca fikiran saya?" Skak mat. Eca mati kutu, karena mamanya mengangguk.
"Cil kamu mau liat aku ditampar banget?" Andra natap Eca bertanya-tanya.
"Ya kalo kamu macem-macem" jawabnya. Enteng.
"Tuh tanya aja sama mama kamu. Aku mah ga ada niat buruk lweee"

(diiih dia berasa anak emak gw) guman Eca. Mamanya senyum. Terbaca.

"Udah ah. Mama mau lanjut masak buat makan malem" ujar Franda. Kembali ke dapur.

Sementara Andra masih dalam posisi memeluk Eca. Eca pun tak menolak sebenarnya, Eca dan Andra diam tanpa kata. Sesekali bertatapan, lalu tersenyum geli satu sama lain.

"Aku sayang kamu" Andra menyenggol kepala Eca dengan kepalanya. Pelan.
Eca tersenyum malu-malu.

"Aku juga" jawabnya.
"Juga apa?" Goda Andra.
"Aku juga sayang k-kamu" Eca langsung memalingkan pandangannya. Sudah jalan lima bulan berpacaran, tapi Eca masih merasa malu tiap mengatakan isi hatinya itu.

"Jangan pernah tinggalin aku" Andra mrlepaskan pelukannya. Membingkai wajah Eca dengan kedua tangannya.

Eca mengangguk. Ragu.

Lalu Andra mendarat bibirnya dikening Eca. Eca tersipu, pipinya memanas seketika.
Andra kembali memeluknya.

Ntah apa yang ada difikiran Andra, lelaki ini tak malu untuk bertingkah romantis didepan mama Eca. Didepan papa Eca, bahkan didepan kedua orang tua Andra sendiri.

Hal itu membuat Eca merasa sangat berharga.

Flashback mode off

//

Sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang