dia lagi

698 26 8
                                    

Ve pov.

Aku kembali dari alam mimpi setelah kurasakan sinar matahari yang menerobos melalui jendela apartemen ku memaksa kan untuk kembalinya nyawa pada tubuhku yang sempat tercecer kemana-mana.

Dengan mata yang belum benar-benar jelas aku bisa melihat seorang laki-laki yang kini sedang terlelap di hadapanku,laki-laki yang telah merengut kegadisanku semalam.

Tanpa terasa senyum mengembang di bibirku saat aku mengingat kejadian tadi malam,aneh itulah yang aku rasakan karna badan ku yang semula telah lelah karna perjalanan jakarta jogya tapi tidak terasa saat dia mulai menyentuh kulitku,masih teringat jelas di benakku saat semalam aku dan dia saling memberikan kenikmatan yang belum pernah kita rasakan sebelumnya,permainan nya yang halus dan lembut semakin membuatku jatuh Cinta,ya aku sudah jatuh Cinta dengan laki-laki ini.

Perlahan aku membimbing tanganku untuk menyentuh pipinya dan mengelusnya penuh perasaan hingga aku merasakan pergerakan tanganya pada pinggang polosku dan itu rasanya geli wkwkwk,sial ini mah namanya senjata makan tuan.

''selamat pagi.'' sapanya padaku dengan suara khas orang bangun tidur. Dia sedikit meregangkan ototnya yang mungkin semalam sempat tegang.

''pagi.'' balasku sambil menarik kembali selimut yang sempat turun karna pergerakan nya,lagian ini udah siang otomatis ntar klau selimutku hilang dia bisa melihat tubuhku yang polos dong aduh begok harusnya tadi aku pakai baju dulu.

''kenapa??'' tanya nya heran karna melihat ku meringkuk di balik slimut.

''gpp.'' jawabku singkat,ia menatapku intens dengan disertai senyum jail nya.

''sejak kapan suka senyum?'' tanyaku heran melihatnya terus tersenyum menatapku.

''sejak aku bisa lihat bidadari tak berbusana hahaha.'' jawabnya sambil tertawa terbahak-bahak dan itu membuat pipiku terasa panas.

''tau ah.'' ucapku kesel lalu menarik selimut hingga ujung kepalaku. Tapi aku tersenyum di balik selimut,mungkin aku hanya malu dan belum terbiasa berbicara seintim ini dengan laki-laki walaupun itu sudah menjadi suamiku..

''ve bangun dong,,aku laper nih,bikinin sarapan buat aku.'' ucapnya merengek,hih sejak kapan dia kayak gitu,,aneh.

''biasanya juga bikin sendiri.'' balasku dari balik selimut.

''katanya mau jadi istri yang sungguhan,sekarang suaminya suruh masak sendiri.'' protesnya padaku.

Oh iya juga ya,tapi aku ngak bisa keluar dari selimut klau dia ada di sini.

''kamu bangun dulu gih,aku mau jalan ke kamar mandi.'' suruhku padanya sedikit mengintip nya yang ternyata sudah di luar selimut dan sudah memakai boxer nya.

''ini udah bangun,gih kamu pakai baju.'' dia mencoba menarik selimutku tapi tanganku masih memegang kuat ujung satunya.

''ihh jangan di tarik,iya iya aku pakai baju.'' ucapku masih saling tarik menarik.

''beneran ngak butuh bantuan aku??'' tanya nya lagi.

''engak.'' jawabku singkat.

''ya udah aku tutup mata,gih turun bawa sekalian selimutnya ke kamar mandi.'' ucapnya lalu mengambil bantal untuk menutup matanya.

Buru-Buru aku bangkit dari tidurku dan mencengkeram erat selimut guna menutupi tubuhku tapi baru satu langkah kakiku melangkah rasanya sangat sakit dan perih di bagian bawah sana,hingga rasanya tidak sanggup aku berjalan.

''auwwwwsss,,,''seketika dia bangkit dan memapah tubuhku untuk kembali duduk di tempat tidur.

''katanya bisa.'' protesnya sambil membantuku untuk duduk.

MR & MRS.COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang