sebuah janji

298 24 7
                                    

Di sebuah rumah sakit terlihat seorang gadis yang sedang tertidur di samping ranjang gadis satunya lagi,gadis yang kini terbaring pun terlihat sangat pucat,ya mereka adalah shani dan gre.

Malam ini gracia meminta izin pada ve untuk menginap di rumah sakit untuk menjaga shani,dan itu membuat ve dengan terpaksa pulang ke apartemen seorang diri.

''ck,,Farish kemana sih,kok belum pulang juga.'' gumam ve gusar,entah sudah berapa kali ia mondar-mandir di dalam apartemen nya sambil sesekali melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

Ia terlihat sangat khawatir karna mengingat suaminya itu kini sedang mengejar seseorang yang telah menembak shani tadi,dan sialnya lagi farish tidak membawa hp atau alat komunikasi yang lainnya karna keadaan panik beberapa waktu yang lalu membuat farish lupa untuk mengambil hp nya.

''gue ngk bisa diem disini terus,gue harus cari farish.'' gumamnya lagi lalu meraih kunci mobil jaket dan tas punggung nya.

---

Sementara itu di tempat farish dan juga davin.

''plies selametin gue rish,gue mohon.'' pinta davin memohon,saat ini lengannya sedang di pegang oleh farish sementara badannya sudah menggantung di bibir jurang.

''gue janji klau loe selametin gue?gue bakal tanggung jawab sama apa yang udah gue perbuat.'' farish masih terdiam menatap davin bingung.

''loe tau kesalahan yang udah loe perbuat itu udah keterlaluan davin,loe ngk pantas hidup.'' triak farish penuh emosi.

Davin memejamkan matanya,mengingat kembali kejahatan yang udah pernah di lakukannya selama ini.

Flassback.

''davin lepasin,gue ngk mau.'' shani terus meronta mencoba melepaskan cengkeraman tangan davin di kedua pundaknya.

''ayo lah sayang,aku tau kau juga menginginkannya,lagian cepat atau lambat kamu akan menjadi milikku cantik.'' davin terus memaksa menciumi tubuh shani,karna merasa tidak mendapatkan ambisinya dengan keras davin memukul shani.

Plaak,,plaaak.

''aww,,,''shani tersungkur sambil memegang kedua pipinya yang terasa panas karna tamparan davin.

''jangan pernah melawan,karna mulai saat ini sampai seterusnya kamu akan menjadi budak nafsuku.'' davin melepaskan semua pakaian nya dan mulai mencumbui tubuh shani.

--

''hiks,,hiks,,hiks.'' shani meringkuk di pojok king bed kamar apartemen nya dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

''awal yang indah,aku tidak menyangka kamu masih perawan,dan ingat setiap penolakan yang kamu lakukan itu adalah derita untuk keluargamu.'' ancam davin memakai kembali jeans nya,ia mendekat kan tubuhnya ke arah shani.

''terima kasih sayang karna telah melayaniku dengan baik.'' bisik davin tepat di telinga shani.

--

''davin kamu jahat,,apa yang udah kamu lakukan dengan orang tuaku???.'' shani menangis histeris dengan kedua tangan yang memukuli tubuh davin bertubi-tubi.

Baru saja ia mendapatkan kabar dari polisi bahwa kedua orang tuanya tewas dalam kecelakaan lalu lintas,
Dan dari informasi yang di dapat mobil kedua orang tua shani mengalami blong pada rem dan yang menyebabkan tabrakan beruntun.

''sudah pernah gue ingat kan sebelumnya,jadi jangan pernah remehkan kata-kata gue.'' davin mencengkeram kuat kedua rahang shani menggunakan satu tangannya.

MR & MRS.COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang