pulang malu tak pulang rindu

412 23 6
                                    

Dinginnya angin dimalam hari tak mampu mengusik keberadaan seorang gadis yang kini berdiri dengan tangan yang memeluk tubuhnya sendiri di balkon sebuah kamar apartemen.

Pandangannya lurus menatap langit malam yang seperti menggambarkan isi hati sang gadis,mendung gelap dan tak berbintang,rambutnya yang ia biarkan tergerai kini terombang-ambing oleh perbuatan angin malam bagai fikirannya sekarang yang tidak pasti dengan keraguannya.

Ini adalah hari ketiga ve tidak pulang ke apartemennya sendiri,walaupun sesungguhnya ia begitu merindukan sang suami nyatanya perasaan itu selalu saja terkalahkan oleh ke egoisan hatinya,bujukan dan rayuan telah gracia lakukan untuk membuat kedua insan itu kembali seperti kemarin namun tak ada satu pun yang berhasil hingga gracia pun angkat tangan karna sudah tidak lagi memiliki akal.selain itu ve juga meminta gracia untuk merahasiakan aksi pisah ranjang ini dari keluarganya yang ada di jakarta,ve bilang ia tidak mau membuat semua orang mengkhawatirkan rumah tangga nya.

''kak.'' gracia berjalan menghampiri ve dengan 2 gelas coklat panas di tangannya,gracia menyodorkan gelasnya yang berada di tangan kanan nya pada ve.

''makasih gre.'' ucap ve tersenyum masam,gracia memperhatikan lagi wajah wanita yang sempat di kaguminya dulu ini dengan seksama.

Ia sebenarnya tidak mengetahui pasti duduk permasalahan pasangan muda itu,namun 2 hari yang lalu gracia sengaja mengatur pertemuannya dengan farish untuk menanyakan masalah apa yang membuat ve keluar dari apartemennya sendiri dan mengedor pintu apartemen gracia.

Flassback.

Di sebuah cafe yang tidak jauh dari apartemennya terlihat gracia menunggu seseorang dengan gelisah,dengan sesekali ia mengarahkan pandangAnnya pada pintu masuk dan jam tangan yang melingkar cantik di lengan kirinya.

Tak lama seorang pria dengan pakaian casual dan simple nya menghampiri gracia.

''maaf udah nunggu lama.'' ucap pria itu saat sampai di hadapan gracia.

''gak papa kak,aku juga baru sampai.'' jawab gracia tersenyum manis,tak lama seorang weiters datang dengan 2 minuman berbeda warna.

Karna tak ingin lama-lama meninggalkan seseorang yang kini berada di apartemennya sendirian gracia pun langsung ke topik utama.

''kak langsung aja ya,gre mau tanya..sebenarnya apa yang terjadi,kenapa kak ve sampai ngak mau pulang ke apartemennya? ceritain masalahnya.'' todong gracia dengan raut wajah yang serius.

Farish menghela nafas nya lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

''sebenarnya ini hanya salah paham gre,tapi ini salah aku juga sudah membohongi ve.'' jawab farish terlihat lesu dan menyesal,gracia menaikkan alisnya sebelah.

''jadi kemarin setelah kita ngaterin okta ke bandara aku ada tlfon dari seorang gadis yang aku temui beberapa waktu lalu karna sebuah kecelakaan,sedangkan aku pamit sama ve bahwa aku menemui manager rekaman yang akan aku lakukan bulan depan,tapi aku melakukan itu bukan karna aku ada hubungan dengan gadis itu tapi aku cuma ngak mau ve terlalu cemburu karna sejujurnya aku dan dia memang tidak punya hubungan apapun,aku sudah mengganggap dia seperti adikku dan sialnya kemarin ada seseorang yang mengambil gambar ku dan gadis itu saat baru saja gadis itu menceritakan tentang kisah asmaranya yang rumit,aku memeluknya hanya untuk membuatnya lebih tenang, lalu mengirimkan foto itu ke smartphone milik ve dan itulah yang membuat emosi ve meradang selain kebohongan yang aku lakukan foto itulah yang jadi pemicu pertengkaran kita.'' gracia terdiam mendengarkan semua penjelasan farish dan saat ini fikiran gracia tertuju pada Gadis yang di sebut-sebut sebagai orang ketiga,

''trus gadis itu dimana? '' tanya gracia menatap ke arah farish.terlihat farish mengangkat bahunya enteng.

''mungkin di rumahnya.'' tebak farish asal,gracia menghembuskan nafasnya lelah,ia tak tau kenapa ia bisa ikut memikirkan masalah yang tak seharusnya di hadapi.

MR & MRS.COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang