Tok,, tok,, tok
Melody mengetuk unit gracia yang tidak sepenuhnya tertutup, ia mengintip sedikit untuk mencari tau apakah ada penghuni di dalamnya.
"Mama,,," panggil gracia yang muncul dari arah pantry.
"Kamu beneran mau ke jakarta hari ini gre?" tanya melody berjalan menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya, gracia meletakkan gelasnya di atas meja lalu mengangguk.
"Iya ma,tapi mama ngk usah kasih tau okta, karena aku mau kasih kejutan buat dia."jawab gracia meraih tangan melody yang ada dipangkuan.
Wanita paruh baya itu tersenyum bahagia melihat gadis di hadapan nya yang terlihat begitu antusias ingin memberikan kejutan untuk putra nya.
"Iya sayang, mama ngk akan kasih tau okta." ucap melody mengelus lembut rambut gracia dan mereka pun berpelukan.
------
Dengan pelan tapi pasti mobil yang di kendarai oleh beby membelah jalan sempit yang berada di antara gunung dan sawah, tak jarang protesan-protesan pedas dan berisik yang keluar dari ke 3 penumpang nya menganggu konsentrasi beby yang sedang fokus dengan kemudi nya.
"Trus belok kemana tep???" tanya beby menoleh kesamping tanpa menggubris sedikitpun omelan Gaby ,Shania dan nabilah.
"Lurus kak nanti klau ada pertigaan lagi baru belok kiri."jawab gadis itu yakin, beby hanya mengangguk mengerti lalu kembali menatap kedepan.
Berbeda dengan ketiga gadis yang kesal dengan niat tujuan beby yang tak sesuai perjanjian Ve justru terlihat mengamati setiap jalan yang di lalui oleh kendaraan beby.
"Stop disini KAK." Seketika beby menghentikan mobilnya dan memperhatikan bangunan putih yang ada di depannya.
"Beb,loe ngapain sih ngajak kita ke sini? Bukannya niat awal kita mau ke mall belanja ya?" Tanya nabilah masih dengan nada kesalnya.
"Lagian tu cewek kan ngk papa trus ngapain ke rumah sakit?"tambah Shania yang juga di angguki oleh nabilah dan Gaby .
Steffi melirik tak enak ke arah belakang dimana ketiga gadis itu duduk dengan tatapan tak suka nya.
"Ckck udah kamu ngk usah pikirin mereka,yuk turun." Ajak beby melihat pergerakan tangan Steffi yang berhenti.
Shania semakin menatap Steffi tak suka saat mendengar kekasihnya berbicara menggunakan aku kamu pada gadis lain.
"Kak Ve ikut beby ya," ajak beby berbicara dengan Ve yang duduk di tengah melalui kaca kecil yang berada di atasnya.
Beby Steffi dan Ve pun segera turun meninggalkan Shania Gaby dan nabilah yang terlihat tak bersemangat."Gimana nju turun ngk?" Tanya nabilah menyikut lengan sahabatnya pelan,Shania hanya menggeleng tak mengerti dengan mata yang seakan tak rela kekasihnya bersama gadis lain.
"Ya udah ahh kita turun aja dari pada kita jadi santapan nyamuk disini." Akhirnya Gaby mengawali untuk ketiganya turun dari mobil dan menyusul beby Steffi dan Ve.
" beb siapa yang sakit?." Tanya Ve masih bingung karna memang sikap diamnya membuat sejauh ini ia tak tau alasan beby membatalkan acara teman-temannya untuk refreshing ala anak muda.
" nanti kak Ve juga tau." Jawab beby membuat Ve belum bisa bernafas lega.
"Ini Kak kamarnya," ucap Steffi berhenti di depan sebuah kamar.
Perlahan gadis itu meraih knop pintu dengan sangat lambat dan entah kenapa itu membuat debaran jantung Ve semakin terpacu lebih cepat.
"Sebenarnya siapa yang ada di dalam sana,kenapa jantung ini deg-degan "batin Ve menekan dada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR & MRS.COLD
FantasyCerita ini di ambil dari kisah seseorang,bila ada kesamaan cerita atau nama pemain mohon di maafkan karna ini hanya lha cerita dan fiksi belaka.