"Siapa bik tamu nya.? " tanya Okta saat melihat perempuan paruh baya itu berjalan dari ruang depan menuju dapur yang pastinya melewati ruang keluarga dimana Okta dan anin sedang bersama menonton sebuah drama Korea.
"Eh,,itu,,,emm tadi non ,,eh non gre den." Jawab wanita itu gugup.
Khuk,,khuk.
Seketika Okta menyemburkan kacang yang sedari tadi dalam kunyahan nya dan menatap wanita yang sudah puluhan tahun bekerja di rumahnya itu .
"Gre,,? Gracia maksud bibik.," tanya Okta meyakinkan .wanita itu mengangguk takut membuat Okta mengangkat tubuhnya dan segera berlari keluar rumah berharap gadis yang ia cintai masih berada disana .
Dengan langkah panjang Okta terus berlari hingga keluar dari kompleks daerah perumahannya namun hasil nya nihil,lelaki itu tidak dapat lagi menemukan Gracia yang mungkin sekarang sedang menangis karenanya.
"Ta, ngapain sih,emang gre itu pacar kamu .?"tanya anin yang kini sudah berdiri disamping Okta dan mengikuti arah pandang Okta ke jalan besar dimana beberapa kendaraan melewatinya .
----
"Mama mau kemana.?" Tanya Ve saat melihat melody mengemasi barang-barang nya kedalam koper.
"Pulang ke Jakarta Ve,barusan Okta tlfon mama katanya Gracia ke Jakarta tapi ngk ke rumah kita." Jawab melody tanpa menghentikan aktivitas nya.
"Trus kemana,gre kan ngk punya saudara di Jakarta .? Tanya gadis itu lagi. Melody mengangkat kedua bahunya lalu berdiri tegak menatap Ve.
"Gracia mergokin Okta lagi sama anin teman kecil nya ,mungkin dia salah sangka dan kabur dari rumah."
"Apa?, dasar Playboy nya kambuh lagi kayaknya tuh anak." Kesal Ve mendengar penjelasan melody.
" ya udah mama balik dulu aja nanti klau farish pulang Ve nyusul," melody mengangguk dan kembali membereskan barang-barangnya dengan di bantu Ve.
"Hiks,,,hiks " Gracia menangis Terisak di bawah pohon yang ada di sebuah danau yang jauh dari keramaian .
Bayangan tentang kebahagiaan yang akan ia mulai kembali dengan lelaki pujaannya kini telah pupus,ia tak menyangka Okta lelaki yang selama ini sangat ia cintai bisa mengingkari janjinya sendiri.
Jduk,,,
" awwww,," Gracia memegangi kepalanya saat sebuah bola yang entah dari mana asalnya menghantam kepalanya.
Ia memutar pandangannya mencari pemilik bola yang barusan mengenai kepalanya.
Terlihat seorang bocah laki-laki berlari kecil menghampiri nya.
" kakak itu bola ku." Kata bocah itu menunjuk bola yang kini ada di tangan Gracia .
"Sini dulu kamu,harusnya kamu hati-hati main bola ,untung kena nya aku klau kena orang lain bisa dimarain kamu." Nasihat gre pada bocah yang kini Dihadapannya , ia berjongkok menyamakan tinggi tubuhnya dengan lelaki 7 tahun itu.
"Maaf Kak Leon ngk sengaja." Sesal bocah itu menunduk .
Gracia tersenyum mengusap kepala Leon lembut.
" jadi nama kamu Leon ,kamu sama siapa disini .?" Tanya Gracia membawa bocah itu dalam pangkuan nya .
Bukannya menjawab pertanyaan Gracia bocah laki-laki itu hanya menunduk sambil memainkan ujung kain yang di pakai nya ,membuat Gracia sedikit heran .
"Ya udah klau ngk mau ngomong , sekarang lebih baik kakak temani kamu main bola gimana.?" Tanya Gracia mengambil alih bola yang sempat ia kembalikan pada Leon . Dengan semangat Leon pun bangun dari pangkuan Gracia dan berlari menjauh dari tempat itu dengan di ikuti Gracia yang membawa bola.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR & MRS.COLD
FantasyCerita ini di ambil dari kisah seseorang,bila ada kesamaan cerita atau nama pemain mohon di maafkan karna ini hanya lha cerita dan fiksi belaka.