tidak adil

378 22 6
                                    

''G AWAAAASSS

Dor,,dor.

Tima panas yang berhasil menembus tubuh shani pun membuatnya jatuh tersungkur,sementara itu gracia yang menjadi sasaran utama kini bangkit dari duduknya dan menghampiri shani yang sudah berbaring tak berdaya di lantai dengan berlumuran darah.

''SHAAANIIIIII'' triak gre menggelegar di lorong apartemen itu.

Ckleek.

Pintu kamar ve pun terbuka dan pemilik kamar pun keluar.

''astaga gre ada apa??,,FARIIIIHHHSSS' '' ve terkejut dengan apa yang ia saksikan di depan matanya, lalu dengan panik ia memanggil suaminya yang masih di dalam kamar.

Dengan bantuan security dan petugas lainnya farish mencoba mengejar pelakunya, sementara gracia yang di temani ve masih terus memeluk tubuh pucat shani yang penuh darah.

''shan,,plies bertahan untuk ku,,shani bangun,,,hiks,,aku tidak akan memaafkan diriku sendiri klau terjadi apa-apa sama kamu shan plies bangun,,hiks.'' gracia terus mengguncang tubuh lemas shani.

''dek tenang,,ambulance bentar lagi datang,,kamu sabar gre.'' ve yang semakin panik pun tetap berusaha menenangkan gracia yang terus menangis.

Tangan lemah milik shani bergerak menggenggam tangan gre yang memeganggi dadanya tempat dimana tima panas itu bersarang.

''g,,G,'' panggil shani lirih dan pandangan yang lemah.

''iya shan,,plies jangan banyak bicara dulu,,,kita akan bawa kamu ke rumah sakit,,kamu akan sembuh shan.'' gre membalas genggaman lemah tangan shani.

Shani tersenyum tipis dan menggeleng.

''cu,,ma,, ss,sa,,tu ya,n,g a,a,,ku ing,,gin deng,,gar G,'' dengan terbata-bata shani menyampaikan keinginannya yang terakhir.

''engak shan,,,aku ngak mau memaafkan mu kalau kamu tidak bertahan untukku,,,hiks,,,.'' gracia kembali merengkuh kepala shani dalam pelukannya sambil menggenggam tangannya.

Perlahan ve menyentuh bagi gracia hingga membuat gadis itu menoleh,dan entah apa maksudnya ve menatap mata gracia yang sudah membengkak sambil mengangguk dan hanya di jawab gelengan kuat oleh gracia.

''gre,,ikhlas dek.'' bisik ve di samping telinga gracia.

''engak kak,,ENGAAAK SHANI KAMU HARUS BERTAHAN UNTUKKU.'' triak gracia lagi sambil berderai air mata dan menangkup wajah shani yang tersenyum.

Ngiung,,ngiung,,ngiung,,ngiung,,

Ambulance pun tiba dan dengan segera tubuh shani di bawah menuju rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Kita liat bang farish dulu nyok.

Masih dengan kecepatannya yang di atas rata-rata mobil yang di kendarai farish membelah jalanan ibukota,tak jauh dari mobil farish juga ada mobil yang melaju tak kalah cepat dengan mobil farish,sudah cukup jauh keduanya saling berkejaran hingga keluar kota namun tak ada tanda-tanda salah satu dari mereka ingin menyerah,dengan otot tangan yang menegang dan rahang yang mengeras farish semakin menambah kecepatan mobilnya.

''hmm,,aku akan membuatmu pulang tanpa nyawa farish.'' gumam pengendara mobil pertama sambil tersenyum licik di balik penutup kepala dan kaca mata hitamnya.

Dengan tekat yang ada farish memberanikan diri untuk menabrakkan mobilnya ke mobil yang ia incar sekedar mengancam agar ia mau berhenti,tapi niat itu sia-sia karna pemilik mobil itu menjawab ancaman farish dengan berbalik menabrakkan mobilnya ke mobil farish dengan lebih keras hingga mobil farish sedikit oleng.

MR & MRS.COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang