Kisah mereka

234 14 1
                                    

Jakarta adalah kota yang terkenal dengan kemacetannya ,bukan hanya 10 menit atau 30 menit bahkan tak jarang dari mereka yang rela menghabiskan waktunya berjam-jam demi sampai Ketempat yang mereka ingin tuju.

Seperti yang terjadi saat ini disalah satu mobil yang sedang terjebak macet terlihat seorang pemuda yang masih memakai seragam putih abu-abu nya tengah duduk tenang di balik kemudi.

Wajah pucat dan Tatapan kosong nya seolah menandakan bahwa keadaan pemuda itu tidak baik-baik saja .

Drttt,,,drrttt

Getaran HP yang ia taruh di dasbor mobil menyadarnkanya dari lamunan ,sejenak ia melirik chat line yang baru saja masuk .

J,veranda,w: dek kamu dimana.?

Ia tak berniat membalas chat yang dikirim oleh kakak nya itu .

Ya pemuda itu adalah Okta,3 hari sudah Gracia belum diketahui keberadaan nya membuat beberapa orang yang perduli dengan Gracia menganggap bahwa Okta lah yang menjadi penyebab kepergian gadis itu ,bukan hanya shani bahkan Ve yang notabene adalah kakak kandung Okta pun meluapkan kemarahannya pada pemuda tujuh belas tahun itu.

Ve dan shani memang benar - benar marah sama Okta,walaupun okta sudah pernah menjelaskan bahwa hubungan nya dengan anin hanya sekedar sahabat tapi itu semua tidak mampu meredam emosi mereka ,dan entah Kerna jenuh menghadapi kemarahan mereka atau memang merasa bersalah sudah dua hari lamanya juga Okta menghabiskan waktu nya dijalanan hanya untuk mencari tau keberadaan Gracia .

Ia Tak lagi memikirkan dirinya sendiri ,bayang-bayang tentang gadis penyuka ungu itu tengah berurai air mata selalu mangusik bayangan nya sehingga tak ada kegiatan bermanfaat yang ia lakukan selain melamun dan melamun .

Seperti yang terlihat saat ini ,ia hanya duduk manis di belakang kemudi dengan pandangan kosongnya,menunggu pergerakan satu Persatu kendaraan yang ada di depannya .

Okta kembali memacu mobilnya saat melihat ada sedikit pergerakan mobil macet yang ada di depannya .


Setelah mengalami macet selama beberapa jam akhirnya kini mobil yang Okta kendarai bisa berlenggang dengan bebasnya di jalanan ibukota ,tanpa arah Okta terus menelusuri jalan tanpa tau tujuannya .


---

Di tempat lain,tepatnya di sebuah rumah mewah berlantai 2 itu terlihat seorang gadis yang sedang duduk di bibir kolam sambil tangannya memainkan air yang bisa terjangkau oleh tangannya .

"Gre kamu ngapain disini .?" Tanya seorang laki-laki yang kini berjalan menghampiri Gracia dengan 2 gelas minuman dingin .

"Gre ngk papa kok Kak ,cuma kangen seseorang aja ." Jawab Gracia tersenyum tipis sambil menunduk .

Pria itu menempat kan tubuhnya disamping Gracia dan mengulurkan salah satu minuman itu untuk gadis yang kini ada di sampingnya .

"Thanks Kak vino ,"beo Gracia saat tangan nya berhasil meraih minuman bersoda itu .

Ya semenjak pertemuan Gracia dengan Leon bocah kecil yang mengajaknya bermain bola ditaman tiga hari lalu kini Gracia tinggal untuk sementara di rumah vino,awalnya gadis itu menolak saat duda tampan itu meminta nya untuk menginap di rumahnya dengan alasan tak enak atau takut merepotkan .

Tapi pertimbangan mulai difikir ulang saat si kecil jagoan vino lah yang meminta nya dan saat itu juga Gracia merasa bahwa memang tak ada pilihan lain selain menuruti permintaan Leon yang ia anggap sebagai adiknya sendiri .

"Kenapa tidak menemui nya klau kamu memang kangen sama dia .?" Tanya vino menatap wajah samping Gracia yang sedang memandang lurus kedepan.

MR & MRS.COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang