canggung

384 23 4
                                    

Okta pov.

Silaunya sinar matahari yang masuk melalui cela jendela memaksaku untuk segera membuka mata,aku sedikit melirik jam waker biru yang ada di meja belajarku ternyata masih jam 9 pagi tidak terlalu siang untuk hari libur seperti ini.

Aku meraih kaos yang semalam kulempar secara asal karna kebiasaan dari kecil tidur tanpa kaos,aku melangkah ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan wajah dan gosok gigi.

Setelah selsai aku pun menuruni anak tangga untuk mencari keberadaan mama ku,tapi bukan mama yang kulihat melainkan wanita kemarin yang sedang membantu kak ve menyiapkan sarapan.

''pagi kak ve,pagi gre.'' sapaku sedikit ragu.

''pagi okta,'' jawab kak ve sementara Gadis itu hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Aku mengambil duduk di tempat biasa aku duduk dan menuang segelas air putih untuk ku teguk.

''kok tumben kak ve yang siapin sarapan,mama mana??'' aku bertanya sambil mengambil sepotong roti.

''mama tadi pagi ada tlfon dari kantor jadi harus kesana,nih kakak udah bikin nasi goreng.'' jawab kak ve lalu menyodorkan sepiring nasi goreng yang telah lengkap bersama telur mata sapinya.

Aku menerima nya dengan ragu,pandangan ku tertuju pada nasi goreng yang ada di depanku dengan tatapan aneh lalu nyengir,sementara kulirik gre yang sedikit tersenyum tipis melihat expresiku.

''tenang aja ta,kakak tidak seburuk dulu kok pengalaman masaknya.'' ucapan kak ve mencoba meyakinkan aku yang terlihat ragu.

Perlahan aku menyendok makanan itu dan mengarahkan pada mulutku,aku mengecapnya perlahan dan memang tidak seburuk dulu tapi tetep menurutku rasanya masih aneh.

''kak farish kemana kak,kok ngak sarapan bareng.??'' tanyaku sambil melirik gre yang sedang asyik sama makanannya.

''kak farish ada pemotretan,ntar siang baru pulang jemput aku buat jalan-jalan,'' kak ve senyum-senyum sendiri mengucapkan hal tersebut,dan aku juga bahagia karna kakakku yang dulunya terkenal sangat dingin kini bisa luluh dengan orang yang juga sangat dingin dan itu suaminya sendiri,aku jadi bangga sama kak farish bisa merubah kakakku jadi seperti itu.

''kayaknya kakak bahagia banget ya sama kak farish?'' tanyaku sedikit penasaran.

''ngak ada kata ngak bahagia ta,klau kita sudah hidup bersama orang yang tepat.'' jawabnya lagi

Setelah selsai sarapan aku melangkah kekamar untuk melakukan ritual mandiku supaya lebih segar dan fresh,sesudah itu aku kembali ke lantai satu sambil berjalan santai dengan memainkan kunci mobil kesayanganku.

Kulihat kak ve sudah duduk bersanding dengan pangeran nya dari negri es itu dengan mesra sementara gre hanya difungsikan sebagai obat nyamuk oleh keduanya,hmm sungguh terlalu.

''buset,,woe klau romantis-romantisan inget sebelah dong,ngak nyadar tuh ada orang,elah.'' triakku dari arah tangga membuat semua mata menoleh ke arah ku.

Kak farish sedikit menggeser duduknya untuk memberi jarak sementara kak ve sudah memanyukan bibirnya karna sebel kedatanganKu menganggu acara mesra-mesra an nya.

''gre dari pada jadi obat nyamuk mending ikut okta tuh,biar ngak rugi dandan ganteng masa jalan sendiri.'' kata kak ve menyuruh gracia,set dah ni orang ngak tau apa klau gue pingin nambah koleksi biar menang taruhan dari vito,duuh pake nyuruh gre ikut gue lagi.

Kulihat gracia melihat ke arahku yang terlihat salah tingkah.

''ngak usah kak,kayaknya okta ada acara sama temennya tuh.'' tolak gracia sopan,duh gimana nih ngak enak juga sih klau aku juga nolak.

''engak kok gre, okta ngak sibuk kan.'' aku hanya menggeleng menjawab pertanyaan kak ve.

''tuh kan,udah gih jalan.'' aku mengangguk dan sedikit tersenyum lalu diapun bangkit dari duduknya,ia menyambar tas kecil yang ia gantung di pundaknya dan tidak lupa kamera yang setia melingkar di lehernya.

Sepanjang perjalanan tidak ada perbincangan antara aku dan dia,ngak tau kenapa aku sangat canggung berada di dekatnya,jujur selama aku hidup baru sekarang aku merasa kaku di depan cewek biasanya lues,sigap dan tegas tapi di depan gracia semua sifat itu hilang entah kemana.

Aku membawa mobilku menuju sebuah bukit yang biasa aku kunjungi saat aku sedang ingin sendiri,entah kenapa aku ingin membawa gracia kesini padahal puluhan dari Gadis yang pernah aku pacari belum pernah mereka menginjakkan kaki di tempat favoritku ini.

''wah bagus banget.'' kagum nya setelah kita turun dari mobil.

''kamu takut ketinggian ngak??'' tanyaku menoleh ke arahnya.

Dia menggeleng dan tersenyum,bagus dengan cepat aku meraih pergelangan tangannya dan membawanya ke sebuah pohon yang lumayan tinggi tapi ada sebuah tangga yang menggantung disana untuk menuju rumah pohon yang kubuat.

Satu persatu ia menaiki tangga itu hingga sampai di puncaknya.

''waaah keren banget.'' ia mengarahkan kameranya pada pemandangan yang sangat jauh dari tempat ini dan mengambil beberapa gambarnya.

''loe suka gre??'' tanyaku duduk di samping nya.

''banget,'' jawabnya masih asyik memotret pemandangan,aku memandang setiap inci dari wajah samping nya yang terlihat sangat indah,kenapa ada sosok sesempurna ini yang tak pernah aku sadari dari dulu.

Keadaan kembali hening kita sama-sama asyik dengan pikiran masing-masing.

Okta pov end.

---

Sementara di tempat lain ve sedang menikmati kebersamaannya bersama sang suami yang sangat ia sayangi meski belum pernah ia ungkapkan.

''ve andaikan kita nanti lulus kuliah trus menjalani Rumah tangga yang sesungguhnya kamu mau istana yang seperti apa??'' tanya farish mengelus puncak kepala ve yang bersandar pada dada bidang nya.

''aku mau kita cari rumah yang berada di pinggir pantai dan jauh dari keramaian,dan aku juga ngak mau pake pembantu atau supir dan lainnya,apalagi klau sudah punya anak nanti aku ngak mau pake jasa beby siter karna aku mau anak aku tumbuh dengan bantuan tanganku sendiri.'' tutur ve panjang lebar,farish menaikkan sebelah alisnya,jelas saja siapa juga yang tidak heran mendengar penjelasan dari ve yang seolah-olah mereka bisa hidup bahagia nantinya.

''tapi aku ada syarat.'' ve mendongak menatap wajah farish.

''apa?'' tanya farish heran.

''klau aku udah siap hamil nanti kamu harus 24 jam temenin aku,kamu harus hentikan semua kegiatan kamu dan acara-acara kamu itu.'' pinta ve manja.

''emang kamu udah cinta sama aku kok kamu udah ngomongin hamil??'' tanya farish lagi,ve terlihat salah tingkah karna tanpa ia sadari ia memberi sinyal pada farish klau perasaannya selama ini sama.

''eh,,itu,,em ya,,,gitu deh.'' jawab ve gugup,senyum tipis tersunging di bibir farish,perasaannya lega karna setidaknya usahanya selama ini tidaklah sia-sia.

''klau dia memang jodohku bantu dia untuk mewujudkan semua mimpi kita ya allah,karna aku hanya ingin bahagia dan mati bersama lelaki ini.'' ucap ve dalam hati menenggelamkan wajahnya di dada bidang farish.

''klau dia memang ibu dari anak-anakku nanti izinkan aku membuatnya bahagia ya allah,aku ingin menjadi satu-satunya lelaki yang akan membuatnya selalu tersenyum.'' batin farish mengelus rambut ve lembut.

Tbc,

Duh sorry nih Klau jarang update,coz ane sibuk coy,,dan sorry juga klau banyak typo nya,,klau ngak suka bilang ya karna ane bisa percepat end nya.

Buat cerita yang lain masih reading jadi ngak usah khawatir cepat atau lambat pasti update.

Oke deh thanks udah sabar,
Byee!

MR & MRS.COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang