masa lalu kelam

7.4K 339 0
                                    

"ruang berapa?"

"dokter! dia di kamar 505, kami tidak bisa menanganinya" jawab seorang suster, dengan wajah penuh kecemasan. Tanpa pikir panjang dokter itu langsung berlari.

"LEPASIIIN!!!"

"tenang pak tenang, suster cepat kasih obat penenang"

Seorang dokter memberi perintah.

Dengan cepat suster memasukan obat kedalam suntikan nya, tapi ketika obat itu akan disuntikan, sang pasien berhasil menepisnya malah menghancurkan suntikan berisi obat penenang tersebut.

"LEPASIIIN! GUE GAK GILA! LEPASIN" sang pasien meronta semakin keras membuat semua tim medis turun tangan.

"tahan, jangan sampe lepas! " seorang dokter kembali memberi perintah.

"lepasin dia....!"suara dari balik pintu itu membuat semua nya terkejut dan suasana menjadi sepi.

Semua tim medis pun langsung memalingkan wajahnya, sementara pasien berhasil melepaskan diri.

Seorang dokter wanita masuk, "biarin saja , lepasin dia..." jawab dokter itu dengan tegas.
"tapi dok - "
"kalian gak denger? Dia gak gila" dokter itu berjalan mendekati pasien.

"JANGAN MENDEKAT!" bentak pasien itu.

"sekarang ada dua pilihan,  di periksa sama saya? atau sama mereka yang menganggap kamu gila?" dokter itu berkata dengan tenang sambil terus mendekati pasien.

"oke biar saya periksa dulu,  duduk!" dokter itu berbicara dengan tegas.

"GAK MAU!!" bentak pasien. "dokter, ini bisa bahaya" seorang dokter berusaha melindungi si dokter wanita itu.

"lepasin aja pasien nya..." , lagi-lagi suara mengejutkan keluar dari balik pintu, semua menoleh tapi kali ini yang muncul lebih mengejutkan dari suaranya.

Semua memberi salam. "biarin dokter Niken yang ngurus, dia lebih tau bukan nya?" ucap seorang yang berdiri di balik pintu itu.

"sekarang semua yang gak ada urusan boleh pergi, biar pasien ini jadi pasien nya Niken dan saya... pergi".

"iya... prof" jawab seorang dokter, dan semua meninggalkan ruangan tersebut.

"sekarang bapak liat kan? Disini tinggal ada dua dokter yang nganggap bapak gak gila,bapak boleh duduk biar saya periksa"

tapi si pasien masih tetap berdiri, dokter pun menarik lengan nya dengan lembut untuk duduk di kasur nya.

"saya gak bakal bikin bapak sakit, liat tangan nya, wah mereka bener-bener nganggap bapak gila, mana ada orang yang mau dibilang gila, sekarang tangan bapak bapak luka, sini..."

ucap dokter itu tersenyum sambil mengompres tangan pasien yang luka karna cengkraman kuat ketika si pasien meronta.

"dokter beneran gak nganggap saya gila?" tanya si pasien penasaran.

"iya,dirumah sakit ini yang gak waras itu mereka..." jawab si profesor pria yang berjalan mendekat ke arah pasien dan dokter wanita itu.

TBC

Loves 86 (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang