LOVES 86*12

4.6K 193 1
                                    

***

Niken hanya menatap aneh Syam yang sekarang ada di depan nya, "oke... kita langsung ke pokok pembicaraan nya..." ucap Syam, Niken pun membenarkan posisinya yang kini memberikan isyarat siap mendengarkan. "lu boleh gak percaya sama polisi... tapi lu boleh percaya sama gua... jadi kalo ada apa-apa lu boleh minta tolong sama gua apa pun masalah nya..." ucap Syam membuat Niken semakin bingung. "bentar deh...ini...", "gua juga punya kenangan buruk tentang polisi" Syam memotong pembicaraan Niken. Seketika Niken terdiam, "dulu gua juga pernah ngalamin kalo polisi di negeri ini tuh gak adil... mereka cuma ngebantu yang kayak, dan nelantarin yang miskin.... dan alasan gua masuk polisi..." ucap Syam terputus. "buat negakin keadilan"jawan Niken spontan. "binggo...sekarang siapa pun dia mau dia miskin kalo dia bener dan emang butuh bantuan... dia berhak dapet perhatian dari gua" ucap nya. "termasuk lu" tambah Syam.

"so... karna kita sama-sama punya kenangan buruk tentang kepolisian, kita bisa nih jadi mitra yang baik.... mungkin kita ada kesempatan buat kepolisian di Indonesia jadi lebih baik...," ucap Syam.

"misi makanan nya..."pelayan restoran datang membawakan makanan sakaligus meghentikan pembicaraan. Syam pun langsung mengehentikan pembicaraan nya, menerima makanan dan langsung menyantap nya. Sementara Niken masih memegangi sendok, sambil memperhatikan Syam. Hah... dia sakit ya? Tanya Niken dalam hati, tapi sejujur nya Niken memang membutuhkan bantuan beberapa hari ini, dan Niken dapat melihat ketulusan dari pria yang sekarang sedang makan dengan lahap di depan nya. Niken terlihat berfikir sambil memainkan makanan nya.

Dan saat itu Niken langsung meletakkan sendoknya di meja kemudian mengulurkan tangan, seketika Syam berhenti menyuap makanan dan memperhatikan tingkah gadis di depan nya yang kian hari makin aneh. "apa?" taya Syam.

"setuju..." ucap Niken singkat.

"hah..."Syam semakin bingung.

"kita jadi mitra...," jelas Niken dan memberikan isyarat untuk membalas uluran tangan nya.

"hahaha... sumpah ni cewek misterius banget..." jawab Syam membalas uluran tangan nya, kini mereka berjabat tangan tanda setuju. Dengan cepat Niken melepaskan gengaman nya dan melanjutkan makan.

Gua suka ni cewek, gumam Syam dalam hati sambil menyuap makanan. ***

Hari ini Niken pulang lebih siang, tapi hari ini dia tidak langsung pulang kerumah melainkan kepasar. Membeli bahan masakan untuk kakaknya nanti malam. "oh... mbak Niken..." panggil seseorang ketika Niken sedang memilah sayuran, Niken langsung mengalihkan pandangan nya. "oh... Fajar...hei... lagi ngapain disini?" tanya Niken.

"lagi cari sayuran seger buat masak..."jawab nya sambil tersenyum, Niken pun ikut tersenyum. "oh ya... lu masak sendiri?" tanya Niken, Fajar hanya mengangguk, "eh ngomong-ngomong saya boleh nanya gak?" tanya Niken.

"oh nanya apa?" Fajar berbalik tanya. "kamu punya kembaran?" tanya Niken. Fajar tiba-tiba terlihat bingung, dan menggeleng kan kepala. "saya gak punya kembaran... saya anak tunggal..." jawab nya. "eh saya mau kesebelah sana dulu ya mbak Niken" ucap nya dan memberikan salam pergi. Niken hanya mengangguk dan membalas salam Fajar, ini membuat Niken semakin bingung. Apa iya orang nya semirip itu, tanya Niken dalam hati.

Niken sedang sibuk membaca laporan pasien di kamar, sesekali ia melihat kearah meja makan melihat makanan yang ia masak mungkin sudah dingin. Niken mendengus kesal dan menanyakan keberadaan kakak nya. tiba-tiba Niken mendengar suara aneh dari pintu belakang, dengan cepat Niken bergegas berlari kearah pintu belakang untuk mengecek sesuatu, tapi saat ia mulai mendekati pintu belakang Niken melihat seseorang berdiri membersihkan jaket nya yang kotor karena semak-semak, Niken pun tersenyum dan langsung berlari kearah nya dan langsung memeluknya. Pria itu membalas pelukannya dengan hangat sambil mengusap rambut Niken yang halus.

Loves 86 (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang