loves 86 *29

3.1K 170 5
                                    

"WHAT!! Lu gila??" Rio terlihat terkejut mendengar cerita Niken tentang kejadiaan siang tadi dengan Syam.

"Dia masih belom tau, kita masih punya waktu" jawab Niken pelan sambil menghembuskan nafas. Rio hanya menatap pemandangan danau didepan nya.

"Mana hp lu?" Tanya Rio sambil mengulurkan tangan pertanda ia meminta.
Niken langsung merogoh saku nya dan memberikan ponsel nya.
Terlihat, Rio mematikan ponsel nya dan melempar ponsel itu kedalam danau di depan nya. Niken hanya menatap tidak percaya.

"WHAT!! Lu Gila??!" Ucap Niken terkejut.
"Nih..." balas Rio sambil memberikan sebuah ponsel. Niken mengambil nya, ia membolak balikan ponsel tersebut. Itu ponsel baru, gumam nya.

"Hp lu yang itu disadap... lu buka peluang besar buat mereka bisa nangkep lu" tambah nya, Niken masih menatap Rio tidak percaya.
Ia benar benar tidak terfikirkan kesitu. Yang ia tau, mereka selalu tau gerak gerik Niken. Tanpa tau lewat mana mereka tau.

"Tapi bentar..." Niken mulai menatap Rio bingung.
"Lu tau dari mana hp gua disadap?" Tanya nya.

Rio terlihat terdiam, "dari kakak lu" jawab nya kembali memalingkan wajah nya ke danau.
"Maksud lu, kakak gua udah...." ucap Niken terhenti menunggu jawaban dari Rio. dan Rio hanya mengangguk pelan.

"Lu gila ya...?" Niken mulai menatap Rio dengan sinis.
"Kenapa lu baru bilang sekarang??" Tambah Niken sambil memukul mukul Rio dengan tas kecilnya. Rio hanya bisa menangkis nangkis nya.

"Kan biar keren gitu ken..." ucap Rio membuat Niken menghentikan tindakan nya.
"Dateng diem diem nemuin seseorang, pas sampe dia langsung nge buang hp nya sambil bilang 'kamu disadap' beeeh gua bener bener kayak di film city hunter ken" lanjutnya sambil tersenyum membuat Niken spontan tertawa.

Bagi Niken, sejauh ini Rio adalah sahabat nya yang begitu kekanak kanakan, tapi dia sangat cerdas dan royal. Dan paling bisa di andalkan bila menyangkut rahasia.

"Ayo..." Rio mengulurkan tangan nya dan mengarahkan ke mobil sebagai isyarat untuk mengajak Niken pergi.
Niken hanya menatap sinis, "jangan seneng dulu ya... yang masalah hp belum selesai" ucap Niken membalas uluran tangan Rio.

"Iya... iya... gua bantuin cari data yang hilang" jawab Rio sambil menggandeng tangan Niken. Mereka pun berdebat disepanjang jalan.

"Itu hp mahal"
"Itu juga hp mahal yang gua beli"
"Apaan, hp china gini"
"Eeiiih... hp china sekarang lebih bagus loh"
"Tetep aja murahan"
"Aseem lu ken"

***
Malam semakin larut, tapi kesibukan di tempat kerja Syam tidak surut.
Ryan terlihat membolak balik beberapa kertas.
Dia hanya terus menatap kertas laporan nya sambil tersenyum.
"Rifqi..." ucap nya pelan.
"Berapa lama lagi gua harus nyembunyiin semua rahasia lu?" Tambah nya sambil menatap foto Rifqi di komputer.

"Wey.." tiba tiba Syam datang. Ryan mengalihkan layar komputer nya ke data lain dan membalas senyuman pada Syam.
Terlihat Syam meletakkan sebuah minuman di meja Ryan dan kembali ke meja kerja nya.
Ryan hanya menghembuskan nafas nya,

Hampir aja, ucap nya dalam hati. Ryan hanya memperhatikan Syam yang kembali menyibukan diri nya di meja kerja. Tiba tiba Ryan teringat sesuatu.

" Syam..." ucap Ryan pelan.
"Hmmm" jawab Syam singkat.

"Gua denger penguntit itu ngincer Niken?" Tanya nya.

Syam hanya mengangguk pelan, sambil terus membolak balik kertas nya.
"Trus lu udah nyuruh dia jangan tinggal dirumah itu kan?" Tanya Ryan lagi.
"Iya..." jawab Syam singkat.
"Trus tinggal dimana?" Mendengar pertanyaan itu membuat Syam menghentikan aktifitas nya. Ia terdiam, iya juga ya. Tinggal dimana dia sekarang? Tanya nya dalam hati. Syam membalikan badan menghadap Ryan dan menatap nya.

Ryan hanya menatap balik, kemudian Syam menggeleng pelan.
"Yaaah... elu nyuruh dia pindah, kagak dikasih saran tinggal dimana"

Syam hanya terdiam, apa perlu dia tinggal dirumah ku? Tanya nya dalam hati. Ah tapi, apa dia mau?

***
"Ini silahkan diminum dulu tuan" Rifqi hanya mengangguk pada pria tua itu. Pria itu pun pergi meninggalkan ruangan nya.
Rifqi hanya menatap ke arah jendela, tak lama ia mendengar suara mobil parkir.

Siapa yang datang? Tanya nya dalam hati. Ia hanya menunggu sampai ada seseorang yang membuka kamar nya.
'Kreek' pintu pun terbuka, Rifqi tersenyum dan membuka tangan nya lebar lebar.

Niken pun berjalan perlahan dan memeluk nya. Ia hanya menangis, menangis bahagia melihat kakak nya selamat.

"Niken udah bingung mau ngomong apa lagi" ucap nya, Rifqi hanya mengusap air mata nya.

"Ada banyak pertanyaan... dan Niken bener bener gak tau harus tanya dari mana" tambah nya sambil terus terisak.

"Kamu bakal denger banyak hal dari kakak"
Jawab Rifqi singkat dan kembali memeluk adik nya.

"Gua berasa nonton film romance" gumam Rio pelan namun dapat terdengar jelas oleh Niken dan Rifqi membuat keduanya tertawa.

***
'Huuuuuuuh' Ryan menghembuskan nafas nya panjang. Malam ini akan menjadi malam yang begitu panjang. Ia bahkan tidak dapat pulang kerumah hanya untuk menjumpai keluarganya. Syam tertidur di meja kerja nya, dan Ryan sudah merasa di puncak kepenatan nya. Ia pun memilih untuk berjalan sebentar ke luar kantor untuk menghirup udara segar.

'Drrrt...drrrt' ponsel nya bergetar. Ryan hanya menatap ponsel nya. Tatapan nya kosong. Ia pun mengangkat nya,

Stranger : mungkin kamu harus bersiap. Ini sudah hampir waktu nya.

Ryan kembali menghembuskan nafas.

Ryan : yaa...
Jawab nya singkat, rupanya jawaban Ryan tidak disukai oleh orang yang menghubunginya.

Stranger : ada apa? Apa terjadi sesuatu?

Ryan : entahlah... saya hanya khawatir. Mungkin dia belum cukup siap sama semua ini.

Stranger : ini bukan lagi masalah siap gak siap. Tapi masalah sekarang atau gak sama sekali. Kamu bakal dihubungi lagi kalau sudah waktunya.

Pria di ujung sana pun mematikan telpon nya. Ryan hanya menghela nafas dan kembali melanjutkan perjalanan nya ke kantor.

Kira kira siapa yang menelpon Ryan???
Dan seperti apa perwatakan nya? Apa dia ada di pihak Niken atau sebaliknya???

Di beberapa chapter selanjut nya bakal ngebongkar semuanya.
Chapter selanjutnya baru dilanjutin nya bakal lama.

Soalnya author nya lagi UKK. Tapi bakal langsung di upload kalo ada yang bisa jawab pertanyaan ini.

"apa yang kira kira Ryan dan si Stranger rencanain? Dan siapa "DIA" yang mereka omongin? Niken?Rifqi?Syam? Atau yang lain?"

Loves 86 (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang