Loves 86*4

5.5K 285 0
                                    

"tapi gua kagum, dia gak pernah keliatan sedih selama ini"ucap Rio sambil menyuap makanannya.

***

"hm, kondisi nya stabil, tapi dia masih suka berhalusinasi" ucap seorang suster.

"terus kasih obat nya, jangan sampe dia ngelewatin waktu konsultasi nya" balas Niken, sambil membolak-balik catatan riwayat penyakit pasien.

"iya dok..." jawab suster singkat dan bersiap beranjak pergi.

"eh... satu lagi..." ucap Niken terpotong menghentikan langkah si suster.

"dosis nya udah boleh dikurangin..." tambah Niken.

"iya dok..." jawab suster itu dan pergi meninggalkan ruangan.

Niken menatap ke sekitarnya dimana bahkan saat malam mulai larut rumah sakit ini belum juga tenang. Terutama diruangan tempat Niken berdiri sekarang. "Niken belom pulang?" kedatangan Rio memecahkan kesunyian hati Niken.

Niken hanya menggeleng pelan. "Pulang,  dan coba untuk banyak makan " tambah Rio membuat Niken seketika mengerutkan alis.

"wah... apa ini? Lu lagi mabok?" tanya Niken dengan suara sedikit berbisik. Rio menggeleng pelan membuat suasana dirumah sakit menjadi semakin canggung.

Terutama Niken, tapi dia mencoba menguasai dirinya. "jangan cuma pasien aja yang dikhawatirin udah makan apa belom, lu juga harus khawatir sama diri lu sendiri oke..." timbal Rio sambil menepuk bahu Niken, dan meninggalkan nya pergi. Sambil menatap langit-langit rumah sakit yang sudah tua, Niken terdiam.

Ia pun berjalan perlahan menyusuri lorong-lorong rumah sakit, pikiran nya kosong untuk saat ini. Otak nya mulai memutar memori ketika Sarah mengajaknya nonton.

'TAKK!' sesekali Niken mengeraskan jalan nya hingga menciptakan suara.
"haaaaaaah aku kesel! " ucap Niken sambil menghembuskan nafas panjang-panjang.

Yang ada di otak nya kini adalah pertanyaan kenapa dia gak bisa ngelupain kejadian 8 tahun yang lalu. Perjalanan Niken pun terhenti di lampu merah. Kali ini pikiran nya benar-benar kosong, mungkin saat ini dia lupa siapa namanya.

Tapi lagi-lagi situasi buruk terjadi, seseorang dengan kencang nya berlari menarik tas yang sedang di pakai Niken, seketika Niken setangah terjatuh.

"HEI!" teriak Niken,
menyadari Niken baru saja di copet, seorang pria langsung berlari mengejar copet itu, Niken yang baru saja membenarkan posisi nya langsung berlari mengejar ke arah pencopet itu.

Tapi lari Niken tak bisa mengejar pencopet itu, Niken pun berhenti untuk menarik nafas sebentar. Terlihat Niken sangat kelelahan mengejar pencopet itu, kini yang ia bisa lakukan hanya berdoa semoga pria yang mengejar pencopet itu bisa mengembalikan tas nya.

Merasa sudah baikan Niken pun melanjutkan lari ya. Tapi beberapa langkah Niken sudah berhenti lagi melihat seorang pria setengah lari membawa tas nya. Niken hanya tersenyum.

***

"haah sial! kenapa kasus nya di pindahin gini?" Syam terlihat kesal, sambil menunggu lampu merah berubah ia melihat kesekitar. Ia hanya tersenyum pada seorang wanita yang sedang berdiri menatap jalan menunggu lampu merah dan terlihat kosong fikiran nya.

"kalau begitu dia akan mudah kecopetan" gurau Syam dalam hati, ia mulai memainkan kakinya.

Tapi tiba-tiba saja Syam di kagetkan dengan seorang pria yang berlari begitu kencang nya menabrak setangah badan nya.

Tapi yang membuat Syam semakin kesal pria itu menarik tas wanita yang beberapa detik lalu ia perhatikan.

"Assh.... benar-benar " Tanpa fikir panjang Syam langsung berlari mengejar copet itu.

Di awal Syam terlihat kalah ketika mengejar copet itu, tapi tentu copet itu kalah cerdas dengan Syam. Ia menggunakan berbagai taktik untuk membuat copet itu terpojok.

Ke ahlian nya di jalanan membuat dia hafal semua jalan pintas. Dan 'BRUUK' Syam berhasil menabrak si pencopet. Tapi si pencopet gak kalah cerdas ia berhasil melepaskan genggaman erat dari Syam.

Pukulan super cepat pun terlempar dari tangan Syam, perkelahian pun terjadi. Tapi kali ini Syam, berhasil menang.

Dengan cepat Syam mengeluarkan borgol dari kantung celananya.

"k...k...kau p...pp...po..li...polisi?" tanya si pencopet itu dengan suara menahan sakit.

"kau....hhh... ditangkap atas kasus pencurian....haahh" ucap Syam terengah, kemudian mengambil handphone nya.

"bawa petugas ke Beji, saya baru aja nangkep pencopet disini" ucap nya di akhiri mematikan telpon nya.
"kau punya hak untuk memanggil pengacara dan punya kesempatan untuk membela diri hhhh" Syam masih terengah, dan merentangkan tubuhnya disamping si pencopet yang telah di borgol.

'drrrrttt....drrrttt...' Syam mendengar suara dering dari tas yang dibawa lari oleh si pencopet itu, membuat Syam tersadar kalau tugasnya belum selesai.

Syam pun bangun dan mengambil tas itu, membuka nya dan mengecek isinya. "dia psikolog?","wah dokter juga".tanyanya dalam hati, ketika melihat id card si pemilik tas.

Beberapa menit kemudian mobil petugas pun datang dan membawa si pencopet itu masuk ke mobil. "Syam, lu gapapa?" tanya teman mitra nya.

"iya gapapa, gua mau balikin tas ini dulu" jawab Syam yang masih sedikit terengah dan beranjak pergi.

"gua aja yang balikin lu istirahat"

"udah gak usah..." Syam memotong pembicaraan teman nya dan pergi.

Syam berlari kecil menyusuri arah balik ketempat ia bertemu wanita itu. Sesekali Syam tersandung tapi dia tetap melanjutkan perjalanan nya.

Hingga akhirnya Syam bertemu wanita yang sedang setengah berlari ke arah nya. Syam tersenyum, dia pun memelan kan langkah nya.

Dan berhenti ketika dia semakin dekat dengan wanita itu. wanita itu tersenyum.

***

"cek dulu isi nya" ucap pria itu menyodorkan tasnya.

Niken yang masih terengah-engah sambil tersenyum mengambil tas nya dan membuka nya.

Satu persatu ia cek, dari handphone, dompet, barang-barang berharga lain nya.

Melihat semuanya lengkap Niken hanya tersenyum, tapi ada hal yang membuat Niken bingung.

"Pencopet nya ketemu? Apa kabur ?" tanya Niken pada pria itu.

Pria itu hanya tersenyum kecil sambil mengeluarkan id card kepolisian nya dan menggantungkan nya di saku, membiarkan Niken membacanya nya.

"ketemu kok, ketangkep pula" jawab pria itu.

Niat awal Niken yang tadinya ingin berterima kasih terkurung melihat id card itu. "lo...polisi...?" tanya nya.

Dan pria itu hanya mengangguk pelan.
"owh,yaudah..." jawab Niken dan beranjak pergi, tentu hal itu mengejutkan si pria.

"gak terimakasih gitu?" tanya pria itu singkat.
Niken hanya berbalik. "lo polisikan? Tugas lu nangkep penjahat? Apa dapet terima kasih?" tanya Niken dan melanjutkan langkah nya.

"he...hei!!! assh!! Perempuan jaman sekarang kayak gini?" ucap pria itu tapi niken tetap berjalan meninggalkan nya.

Niken pun melanjutkan perjalanan nya pulang kerumah.

Loves 86 (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang