LOVES 86*11

4K 211 0
                                    


"hah... udah gak kaget kalo dia gak bilang terima kasih" ucap Syam sambil memarkirkan mobil nya dan pergi. Niken memasuki rumah nya, tapi untuk yang kedua kalinya ia mendapati pintu rumah nya tidak terkunci, Niken pun masuk dengan kaki gemetar.

Seluruh rumahnya mati, ia pun berjalan pelan dan menyalakan satu lampu dirumah nya. Kondisi rumah nya pun kini remang-remang. Niken berjalan pelan menuju dapur menyiapkan ponsel nya untuk segera menelpon polisi. Tapi ia terkejut ketika melihat ponsel yang ia pegang bukan milik nya, ia baru sadar kalau ponselnya tertukar di mobil. Tapi, tiba-tiba Niken melihat suatu bayangan di dapur, dengan kondisi keringat dingin Niken berjalan dengan kaki gemetar ke arah dapur, tiba-tiba ponsel yang ia pegang bergetar. Niken melihat dan tersenyum, rupanya Syam sadar ponselnya tertukar. Ia pun mengangkat nya. "ha... hallo" ucap Niken terbata-bata, "aduuuh gimana sih... hp nya pake ketuker segala tunggu di luar gua mau puter balik nih" ucap Syam, tapi belum sempat menjawab Niken melihat seseorang baru saja melewati dapur. "HEI!" teriak Niken, "siapa itu" ucap Niken gugup. "hallo... Niken...Niken... tuuuut" tiba-tiba ponsel nya mati. Kini Niken benar-benar ketakutan, ia melihat pria itu sedang berdiri di depan nya sekarang membelakangi nya.

Niken hanya bisa diam, "a...an....da...sss....ss..si..a..pa?" tanya Niken dengan rasa takut. Dan semakin terkejut melihat pria itu berbalik dan memegang pisau, Niken berjalan mundur. "j...ja...jangan..."ucap Niken sementara pria itu tetap maju. Pria itu pun berlari dan mengarahkan pisau nya pada Niken. Tapi seseorang menendang nya dari belakang membuat pria itu terjatuh dan Niken kali ini berhasil selamat. Tapi Niken masih tidak tau siapa pria yang menyelamatkan nya. Pria itu memukuli si pembunuh hingga ia tak sadarkan diri. Melihat si pembunuh itu pingsan, kini pria itu mengarahkan padangan nya ke arah Niken, Niken yang terduduk lemas tentu saja menjadi sangat ketakutan. Pria itu pun membuka topi nya, dan membuat Niken terkejut. "Kamu gapapa?" tanya pria itu membuat Niken masih gak percaya.

"kakak...." ucap Niken dengan wajah penuh ketakutan. Kini pria itu berlutut di depan Niken, "syukurlah... kamu gak apa-apa, kamu kenapa masih tinggal dirumah ini.... sistem keamanan disini tuh payah..." ucap pria itu sambil mengusap rambut Niken. "kaka kemana aja?" tanya Niken sambil mengusap wajah pria itu. "ceritanya panjang" jawab si pria sambil tersenyum.

"AAAH" kini si pembunuh yang baru saja pingsan pun bangun kembali menakuti Niken. "NIKEEEN!!!" tiba-tiba Niken mendengar suara yang tak asing dari luar. Tak lama kemudian ia mendengar suara mobil polisi datang. "kakak harus pergi... besok kakak bakal kesini lagi dan ceritain semuanya, jangan bilang apapun kepolisi tentang kakak..." ucap pria itu dan langsung pergi meninggalkan Niken kabur lewat pintu belakang. Si pembunuh itu pun bangun dan kembali meraih pisau yang ada didekatnya. Niken hanya dapat duduk ketakutan menghadapi si pembunuh itu. 'BRAAAK' terdengar suara yang sangat keras dari arah luar, tak lama Niken melihat Syam masuk. Namun si pembunuh tidak kalah begitu saja dengan cepat, ia langsung bangkit untuk menyerang Syam, dengan lincah Syam menyerang pembunuh itu dan langsung memborgolnya. Polisi dibelakang nya pun langsung masuk membantu Syam menangani si pembunuh, tak perlu waktu lama si pembunuh pun sudah dapat di taklukan. Para polisi langsung membawa si pembunuh itu ke mobil polisi. Syam yang melihat Niken duduk ketakutan langsung menghampirinya.

"Niken... " ucap Syam sambil menyeka keringat di wajah Niken. Dan memeluk tubuh Niken yang kaku.

***

"hah... udah gak kaget kalo dia gak bilang terima kasih" ucap Syam sambil memarkirkan mobil nya dan pergi. Syam pun melanjutkan perjalanan nya menuju kantor cabang, tapi ketika melewati bagian belakang rumah Niken, Syam melihat sesuatu yang aneh. Ia melihat ada bayangan yang bergerak, kemudian Syam mngalihkan pemikiran nya, dan fokus menyetir. Syam pun meraih ponsel yang ada di samping nya untuk menelpon mitra nya, tapi Syam malah tertawa ketika yang ia genggam bukanlah miliknya. "aih... dasar perempuan sembrono..." ucap syam, dan langsung meminggirkan mobil nya. Syam pun mengetik nomor ponselnya dan menghubungi ponselnya yang kini ada dengan Niken. "ha... hallo" terdengar suara di sebrang sana. "aduuuh gimana sih... hp nya pake ketuker segala tunggu di luar gua mau puter balik nih" ucap Syam mulai menyalakan mobil nya, tapi Syam mendengar suara yang aneh dari ponsel disana.

Loves 86 (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang