Chapter 2 : She Knows It

1.7K 216 27
                                    

Author's POV

Hari ini seluruh guru SMA Selma tidak mengajar di kelas pertama dan kedua. Pastilah karena rapat komite yang akan memakan waktu lama.

Seluruh murid SMA Selma bercengkrama ria dengan teman sekelompok masing-masing. Atau bisa disebut ; gank.

Gwen, gadis bermata hazel itu duduk menyendiri di pinggir lapangan sepakbola, tepat di bawah pohon mapel yang rindang.

Ia tersenyum tipis saat Greyson berhasil memasukkan bola ke gawang lawan. Tim Greyson langsung bersorak ria.

Memang sebenarnya Gwen dan Greyson juga sekelas di kelas olahraga. Tapi sekarang, bukan kelas olahraga. Mereka hanya bermain-main saja.

Seketika tanpa diduga, Gwen melihat bayangan kilat dalam kepalanya. Seperti film pendek namum sangat cepat.

Tak berseling lama, Greyson jatuh kebelakang. Salah seorang dari tim lawannya, dengan kesal menendang bola tepat ke arah wajah Greyson hingga hidungnya mengeluarkan darah.

Dan film pendek yang sepersekian detik sebelum kejadian Greyson jatuh, adalah gambaran tentang kejadian itu.

Gwen terkejut. Mengapa bisa bayangan itu sangat persis dengan kejadian Greyson sekarang? Dan seling waktunya kurang dari 3 detik.

Ia mengerjapkan mata beberapa kali setelah melihat Greyson bangun berdiri sambil memegangi hidungnya. Darah segar masih mengalir melalui lubang hindungnya.

Sedikit pertengkaran terjadi di sana, tapi Gwen tidak bisa mendengarnya. Setelah beberapa detik, salah seorang teman dari tim Greyson membawanya ke ruang kesehatan.

 Setelah beberapa detik, salah seorang teman dari tim Greyson membawanya ke ruang kesehatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Greyson's POV

"Sebaiknya kau istirahat saja," ucap John.

"Ya, terimakasih," balasku sambil menepuk pelan lengannya.

Setelah itu, John pun pergi keluar dari ruang kesehatan.

Baru saja aku ingin berbaring, seseorang memasuki ruang kesehatan. Aku jelas langsung menoleh ke arah orang itu. Dan aku cukup terkejut saat mengetahui bahwa orang itu adalah Gwen.

"Ada apa kau ke sini?" tanyaku.

Ia berjalan mendekat. "Hanya ingin melihat keadaanmu."

"Melihat? O-oh, tidak perlu. Kau lihat, aku baik-baik saja. Lihat?"

"Aku sudah tahu sebelumnya," ucapnya dengan senyuman. Jujur, baru pertamakalinya aku melihat gadis aneh ini tersenyum.

"Tahu apa?" tanyaku bingung sambil mengerutkan dahi.

"Tahu kalau kau akan terluka seperti sekarang," balasnya.

Aku sedikit terpukau. Apa? Terpukau? Entahlah.

"Kau bilang kau sudah tahu?" tanyaku.

Ia menangguk. "Benar. Dan jika kau akan bertanya aku tahu itu darimana--"

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang