Author's POV
Setelah kurang lebih 4 jam perjalanan, akhirnya mereka bertiga tiba di Tennesse saat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam tepat.
"Gwen, kurasa kita takkan sekolah hari ini," sahut Greyson saat ia keluar dari mobil.
Gwen menoleh pada Greyson. "Tenang saja, aku akan mengurusnya," ucap Gwen lalu menutup pintu mobil dan bergegas berjalan mengikuti Tom menuju sebuah rumah.
Greyson mengernyit saat melihat rumah yang ada di depannya itu. Memang tak ada yang aneh. Hanya saja, rumah itu terlihat menyeramkan lantaran lampunya tidak dinyalakan.
"Greyson!" panggil Tom. "Ayo."
Greyson pun menghela napas lalu berjalan menghampiri Gwen dan Tom yang sudah berdiri di depan pintu rumah bercat biru langit itu.
"Ini rumah siapa?" tanya Greyson.
"Rumahku," jawab Gwen. "Ayo masuk," sambungnya setelah membuka pintu.
Gwen berjalan menuju ruang tengah lalu menekan tombol saklar untuk menyalakan lampu di ruangan. Dilakukannya pula pada koridor, ruang keluarga, dan dapur.
"Dimana orang tuamu? Bukankah kau bilang mereka sedang ada di Tennesse?" tanya Greyson.
Gwen dan Tom saling lempar pandang. Dan lima detik kemudian, Gwen menghendikkan bahunya.
"Aku juga tidak tahu mereka kemana. Sudah ku duga ada yang tidak beres dari merekan berdua," jawab Gwen sambil berlalu menuju perapian.
Dinyalakannya perapian hingga membuat ruangan terasa hangat. Gwen berdiri lalu berbalik badan, ia sedikit terkejut mendapati Tom dan Greyson sudah duduk manis di sofa depan perapian.
"Kalian berdua mengagetkanku saja," celutuk Gwen sambil berlalu.
Diraihnya remot TV yang ada di atas meja lalu menyalakan TV nya. Gwen mengambil duduk di sebelah kiri Tom.
Tom dan Greyson memandangi gadis berambut cokelat gelap itu cukup lama. Gwen yang sadar jika dua pria itu tengah memerhatikannya pun balik memerhatikam mereka berdua.
"Kenapa memperhatikanku begitu?" tanya Gwen.
Tom merebut remot TV dari tangan Gwen lalu mematikan TV-nya. "Kau lupa apa alasanmu kemari?" tanya Tom dengan nada tegas.
"Tidak, aku tidak lupa," jawab Gwen dengan santai.
"Lalu apa rencanamu? Kita sekarang sudah di Tennesse," tanya Tom.
Gwen terdiam, terlihat ia memalingkan pandangannya dari Tom. Gwen menunduk, sambil memainkan bagian ujung bawah kemejanya.
"Akan ku pikirkan," jawabnya lirih lalu beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan Tom dan Greyson yang masih duduk di sofa depan perapian.
"Seharusnya kau jangan begitu, Tom," ucap Greyson. "Kau tahu kan jika ia banyak pikiran?"
Tom mendesah. "Aku tahu itu. Tapi... terkadang aku heran padanya. Apakah dia melakukan ini dengan kesadarannya? Kau harus tahu betapa tergesa-gesanya ia saat bersiap-siap di rumah tadi. Tapi saat kita sudah sampai, ia malah tak melakukan apapun," tutur Tom dengan kesal.
Greyson menghela napas. "Kau harus mencoba untuk memahami keadaannya. Ia sangat tertekan Tom," ucap Greyson.
Tom mendongak, menatap Greyson dengan mengerutkan dahinya selama beberapa detik.
Greyson menepuk bahu Tom. "Baiklah. Mungkin sebaiknya sekarang kau tidur saja, aku yakin kau sangat lelah," ucap Greyson.
Tom mengangguk tanda setuju. "Mungkin kau benar. Kalau begitu, aku tidur duluan ya," ucap Tom sambil beranjak dari duduknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
FanfictionBerkisah tentang seorang gadis Indigo bernama Gwen Morris. Selama hidupnya, ia selalu diteror oleh sosok bayangan hitam misterius yang selalu muncul di sudut kamarnya. Karena hal itulah, ia dan kedua orang tuanya harus berpindah-pindah kota agar men...