Chapter 13 : Confused

1.2K 164 18
                                    

Gwen's POV

Tidak, itu bukan seperti darah. Melainkan, itu memang darah.

Di sana tertulis. "GWEN, AKU KEMBALI."

Tom berjalan mendekati dinding itu.

"Siapa yang melakukan semua ini? Siapa yang kembali?" tanyaku pelan. Air mataku mulai jatuh.

"Kita harus memberitahu orangtuamu." Tom berjalan cepat ke arahku lalu menarik pergelangan tanganku.

Menuruni tangga lalu berjalan dengan terburu-buru menuju kamar orangtuaku.

Sesampainya di depan pintu kamar mereka, Tom langsung menggedor-gedor pintu kamar sambil memanggil-manggil Ibu dan Ayahku. Tak berseling lama, mereka keluar.

"Ada apa ini?" tanya Ibuku sambil mengikat tali kimono baju tidurnya.

"Kalian harus lihat apa yang terjadi di kamar Gwen."

"M-memangnya ada apa?" tanya Ayahku.

Tom hanya mendengus lalu menarik pergelangan tanganku lagi, berjalan menaikki tangga menuju kamarku.

Sekilas ia menoleh ke belakang memastikan jika Ibu dan Ayahku mengikuti kami.

"Lihatlah apa yang--" ucapan Tom terpotong saat memasuki kamarku.

Kedua orangtuaku saling pandang, mereka bingung.

"Kamarnya baik-baik saja, apa yang aneh?" tanya Ibuku.

"T-tapi tadi itu ... k-kamarku berantakan. Ada tulisan dari darah di dinding itu!" ucapku sambil berusaha meyakinkan mereka.

"Itu semua benar. Aku juga melihatnya," ucap Tom.

Aku kembali melihat isi kamarku, masih tidak percaya dengan apa yang ku lihat tadi dan sekarang. Aku bingung dan juga takut.

"Gwen, dengarkan aku." Ibuku menghampiriku. "Kau ingat alasan mengapa kita pindah dari Tennessee ke sini?"

Aku menatap Ibuku, dahiku mengernyit.

"Hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Dan apa kau ingat, kau mengalamai depresi berat karena hal ini. Aku dan Ayahmu membawamu pindah dari sana agar kau melupakan semua yang mengusikmu Gwen. Mulailah hidup baru di sini. Lupakan semua halusinasi bodohmu itu!" ucap Ibuku tertahan. Ku lihat ia menangis, itu membuatku menjadi ikut menangis.

"Aku tak ingin kau menderita Gwen," sambungnya.

Air mataku menetes. "Tapi aku berani bersumpah kalau itu bukan halusinasi. Mungkin Ibu bisa saja dengan mudah mengatakan semua ini hanya halusinasi bodohku saja. Tapi tidak denganku Bu, aku mengalaminya. Semua yang ku alami ini membuatku gila Bu!"

Seketika kepalaku serasa berputar. Aku memejamkan mata sambil mencengkram rambutku.

"Kau memang pantas mendapatkannya, Gwen."

Suara itu. Sosok bayangan hitam itu ada di sini.

"Gwen kau baik?" Aku mendengar suara Tom. Ia meraih lenganku dari belakang.

Sial! Kepalaku semakin terasa sakit. Seperti ingin pecah.

"Aarghh!" jeritku. Seketika aku merasakan lemas di sekujur kakiku.

"Gwen!" Ayahku menanghanpiriku saat aku tiba-tiba tersungkur ke lantai.

"Sayang," ucap Ibuku sambil memegang kedua tanganku.

"Nikmati rasa sakitmu itu, Gwen."

Dia ... berdiri tepat di belakang Ibuku. Aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena ia hanya berupa bayangan hitam.

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang