Chapter 17 : We're Going to Tennesse, tonight!

1K 148 14
                                    

Author's POV

"Dia bernama ... Hazelyn Morris," ucap Greyson.

"K-kau tidak berbohong kan?" tanya Tom pada Greyson.

Greyson menghela nafas. "Untuk apa aku berbohong?" ucap Greyson.

Kedua pria itu menatap Gwen yang mulai panik. Tom tahu apa yang akan terjadi jika Gwen sudah mulai panik seperti itu.

"Aarrghhh!!!" pekik Gwen sambil mulai meronta.

Tom lekas menghampiri Gwen lalu segera memeluknya setelah Gwen menjadi makin histeris.

"Gwen tenanglah," pinta Tom.

Sedangkan Greyson hanya terdiam sambil memerhatikan Gwen yang terus menangis sambil berteriak dan meronta.

Tak berseling lama, Gwen akhirnya berhenti meronta. Tom pun memutuskan untuk membawa Gwen ke kamarnya agar ia bisa beristirahat.

Greyson mengikuti Tom dari belakang hingga Tom memasuki kamar Gwen. Greyson pun memutuskan untuk menunggu di luar.

Tak berseling lama, Tom membuka pintu kamar Gwen.

"Dia kenapa?" tanya Greyson panik.

Tom keluar dari kamar Gwen lalu menutup pintunya. "Gwen pernah depresi karena kemampuan yang dimilikinya. Dan dia akan selalu seperti tadi, jika ia mendengar atau melihat suatu kejadian yang sangat sulit ia percaya."

Kedua pria itu menuruni tangga dan memutuskan untuk duduk di anak tangga paling bawah.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Kalian berdua meminta bantuan padaku kan?" tanya Greyson.

Tom mengangguk. "Kami ingin sekali tahu siapa bayangan hitam yang selalu mengikuti Gwen. Dan aku yakin, orang itu adalah Hazelyn yang kau maksud tadi."

"Kenapa kau begitu yakin? Memangnya kau kenal dia? Umurnya saja lebih tua dari umurmu"

"Memangnya kau tahu umurku berapa?" tanya Tom.

"Emm ... 20?" tebak Greyson.

"Ow! Darimana kau tahu?"

"Ck, itu tidak penting. Yang penting sekarang adalah, bagaimana kita memecahkan teka-teki ini. Siapa itu Hazelyn Morris, dan siapa bayangan hitam yang selalu menghantui Gwen?" ucap Greyson.

Tom mengangguk. "Benar, kau benar." Tom menoleh ke belakang, memandangi pintu kamar Gwen yang tertutup. "Tapi mungkin tidak hari ini, aku harus memastikan kondisi Gwen baik-baik saja. Besok akan ku kabari lagi."

"Baiklah jika begitu. Beritahu aku jika ia baik-baik saja," ucap Greyson.

Tom hanya mengangguk. Sedetik kemudian, Greyson bangkit berdiri lalu pamit untuk pulang.


Gwen's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gwen's POV

Perlahan ku buka mataku, mengedipkannya beberapa kali.

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum akhirnya aku menyadari jika aku sedang berbaring di kamarku sendiri.

Ku lirik jam weker yang ada di atas nakas sebelah kanan tempat tidurku, dan waktu telah menunjukkan pukul 8 malam.

Perlahan aku beranjak dari tidurku, dan seketika kepalaku terasa sangat pusing.

Sedetik kemudian, terdengar pintu kamarku terbuka. Aku menoleh ke kiri, dan mendapati Tom memasuki kamarku.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Tom sambil menarik kursi lalu duduk di samping ranjangku.

"Aku baik-baik saja."

Kami saling diam lumayan lama.

"Lalu, bagaiamana setelah ini?" tanya Tom tiba-tiba.

"Apanya yang bagaimana?"

"Apa kau lupa apa yang dikatakan Greyson tadi? Ia bilang kau punya kakak perempuan bernama Hazelyn Morris, karena setauku kau anak tunggal. Benarkan?" tanyanya lagi.

"Iya, kau benar. Orangtuaku bahkan tidak pernah menceritakan apa-apa soal Hazelyn Morris," jawabku.

"Apa sebaiknya, kita tanyakan saja pada orangtuamu? Siapa tahu mereka menyembunyikan sesuatu darimu selama ini," usul Tom.

Aku terdiam, memikirkan perkataan Tom barusan. Memang, aku selalu mengira jika orangtuaku menyembunyikan sesuatu dariku.

Sesuatu yang mungkin sangat aib untuk mereka katakan padaku. Tapi apa? Apakah sangat buruk hingga aku tidak boleh mengetahuinya?

"Bagaimana Gwen?" tanya Tom lagi.

Aku menoleh padanya. "Kita ke Tennesse malam ini."

"Apa? Untuk apa malam ini ke sana?" tanya Tom tiba-tiba.

"Tentu saja ingin menemui orangtuaku, ingin menanyakan semuanya tentang ini pada mereka."

"Tapi bukan berarti harus malam ini kan?"

Aku beranjak dari tempat tidurku lalu menyambar kunci mobil yang ada di atas nakas. Secepat itu juga, Tom meraih tanganku dan berusaha untuk mengambil kunci mobil itu dari genggamanku.

"Gwen, Tennesse itu jauh dari sini. Kau tidak boleh ke sana malam ini," ucap Tom.

"Tidak Tom! Aku ingin kita ke Tennesse malam ini," ucapku tajam.

Tom terdiam. Ia menatap manik mataku, begitu pula aku. Beberapa detik kemudian, ia melepas genggamannya.

"Oke jika kita berangkat malam ini, bagaimana dengan sekolahmu besok?"

"Itu bisa diatur. Yang aku mau sekarang, kita pergi ke Tennesse malam ini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang