Hari sudah mulai larut malam. Badanku rasanya sangat lelah walaupun aku hanya duduk diam di kursi penumpang, masih dalam perjalanan menuju Selma.
Aku menoleh sehentar ke arah Jason yang masih fokus mengemudi, lalu memalingkan pandanganku ke kaca spion untuk melihat mobil Greyson, memastikan jika ia masih mengikuti kami dari belakang.
Tiba-tiba, ku rasakan Jason memelankan laju mobilnya dan memberi lampu sign ke arah kanan lalu menepi ke bahu jalan. Greyson pun mengikuti.
"Kenapa kita berhenti?" tanyaku.
"Aku sangat lelah Gwen. Perjalanan hampir 8 jam tanpa istirahat? Yang benar saja," ucapnya lalu keluar dari mobil, aku pun mengikutinya.
Ku lihat Greyson baru saja keluar dari mobilnya, menutup pintu mobilnya pelan.
"Tidak apa jika kita beristirahat dulu? Aku lelah sekali," ucap Jason pada Greyson.
"Tentu. Kalau kau ingin, kita bermalam saja di mobil. Jalanan ini boleh dipakai untuk parkiran pinggir jalan. Jadi tak perlu khawatir akan ditilang karena parkir sembarangan," jelas Greyson sambil menunjuk rentetan mobil yang juga parkir di kanan dan kiri jalan.
Ku lihat Jason mengangguk. "Baiklah kalau begitu." Kemudian ia balik menatapku. "Bagaimana Gwen? Kau tidak keberatan?"
"Boleh saja. Tapi besok kita harus sekolah, dan aku tidak membawa baju ganti untuk besok," jawabku.
"Kau bisa meminjam baju kakakku. Besok, pagi-pagi sekali kita akan pulang," kata Jason.
"Baiklah," balasku.
Jason mengangguk. "Kalau begitu, waktunya istirahat. Kau, tidurlah di mobilku. Aku akan tidur di mobil Greyson," ucap Jason.
Aku hanya tersenyum simpul sambil mengangguk. Greyson masih dengan wajah datarnya, membalikkan badan dan berjalan masuk ke mobilnya disusul Jason.
Aku pun masuk ke mobil Jason, dan mencoba untuk tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku bangun karena hembusan angin. Ku buka mataku dan mendapati mobil ini berjalan. Aku langsung menoleh ke kanan—ke tempat dimana pengemudi duduk—dan mendapati Jason sedang mengemudikan mobilnya.
"Sudah bangun?" tanyanya tanpa menoleh ke arahku.
Aku tidak menjawab karena aku sedang menguap. Aku kembali memalingkan pandanganku kaca spion untuk melihat Greyson, memastikan sekali lagi jika ia masih mengikuti kami.
"Sejak kapan kita mulai jalan?" tanyaku.
"Pagi-pagi sekali saat matahari belum terbit. Kita akan sampai di rumahku sekitar 30 menit," jawabnya.
Benar saja, 30 menit kemudian kita sampai di rumah Jason. Greyson? Dia sudah berpisah dengan kami di persimpangan jalan tadi. Dia berjanji akan menemui kami nanti di sekolah untuk menagihku tentang penjelasan mengapa aku bisa tahu kalau ia diculik.