part 4

12.9K 871 33
                                    

Digo memarkirkan motornya digarasi rumahnya. Rumah yang minimalis namun nyaman walaupun digo dan sisi memiliki harta berlimpah namun rumah yg mereka pakai hanya minimalis

Digo memasuki rumahnya dilihatnya ada sang kaka dan juga adiknya. Alya Avivvah dan juga Divka Aulia Mutiara. Kaia itu panggilan untuk sang kaka yang sudah mulai bekerja diperusahaan Resi dan syarief. Dediv itu panggilan untuk sang adik yang sudah menginjak kelas 3 SMP

"Dari mana lu?" Tanya kaia dengan memakan buah apel yang berada ditangannya

"Biasa" jawab digo duduk disebelah kaia dan menyandarkan tubuhnya ke sofa ruang tamu

"Kapan sih sisi di ajak kesini?gue sama mama udah kangen" ucap kaia pada digo yang tengah memainkan gadgetnya

"Divka juga kali kaiaa" sahut divka yang hanya dibalas dengan citakan kepala oleh kaia

"Bocah. Belajar besok ulangan" ucap kaia yang membuat divka menatapnya kesal

"Kapan-kapan deh. Gue lagi pengen berduaan sama dia hehe" jawab digo dengan cengiran nya sedangkan hanya menatapnya jijik

"Lebay lo" ucap kaia kembali memakan apel ditangannya

"Sirik aje lu mblooo hahahaha" ucap digo lalu berlari memasuki kamarnya. Divka tertawa mendengar ucapan digo barusan

"Tawa lu kaya kagak mblo aje" ucap kaia yang membuat tawa divka berhenti seketika

"Belum taken sih wleeek" jawab divka menjulurkan lidahnya pada kaia lalu pergi meninggalkan kaia yang bersiap mengeluarkan bantengnya

***

Digo membaringkan tubuhnya dikasur ia menatap wajah cantik sisi yang berada dilayar handphonenya

Tawa sisi yang membuat digo tenang seketika. Senyuman sisi yang mampu membuat seorang digo manusia es jatuh cinta.

"Aku ga tau apa jadinya kalo kamu ninggalin aku si. Love youu muaachh muaach" ucap digo menciumi wajah sisi yang berada dihpnya.

***

Keesokan harinya. Sisi sudah siap dengan pakaian kampusnya. Simple namun elegant. Make up tipis namun terlihat cantik

"Morning" sapa sisi ketika berada di meja makan menyapa mamihnya dan juga kakanya

"Morning too" jawab kedua nya lalu tersenyum manis pada sisi

"Udah lama nih mobil gue ga nganter lo ke sekolah eh sekarang kan udah ngampus hahaha" ucap pedro menggoda wajah ceria adiknya yang berubah menjadi wajah betenya

"Ka pedroooo!!!" Teriak sisi yang membuat ully menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya

"Apa sisi adik ku tercinta??" Tanya pedro dengan nada dilembut-lembutkan

"Udah udah berantemnya nanti lagi. Ga sopan berantem depan makanan" lerai ully ketika melihat sisi bersiap mengomeli kakanya itu

Pedro menjulurkan lidahnya pada sisi sedangkan sisi hanya melototkan matanya pada pedro yang hanya cengengesan tidak jelas

Tin..tin..tin..

Suara klakson motor membuat sisi langsung meminum susunya dan berpamitan pada ully dan juga pedro. Ia langsung berlari keluar dan mendapati digo sedang tersenyum manis padanya

"Pagi my baby sweety kuu" sapa digo yang membuat sisi tersipu malu

"Pagi juga my baby honey kuu" jawab sisi dengan senyuman manisnya

"Kalo dikampus kamu jangan senyum deh" ucap digo yang membuat sisi bingung

"Loh kenapa?senyum itu ibadah" ucap sisi dengan nada bingung

"Senyuman kamu itu terlalu manis nanti bisa ada yang deketin kamu. Kamu itu milik Digo Alyandra Syarief!" Ucap digo mulai posessif sedangkan sisi memutar bola matanya jengah

"Siapa sih yang berani deketin aku??Randy anak kelas sebelah aja udah ga berani gara-gara ada pahlawan nyelamatin aku" ucap sisi mencolek hidung mancung digo

"Udah ah males ngomongin randy. Kita ke kampus tar telat lagi" ucap digo lalu menaiki motornya yang disusul oleh sisi dari belakang

"Udah?" Tanya digo ketika sisi mulai memeluknya dari belakang

"Udaaah" jawab sisi semangat lalu digo mulai menjalankan motornya menuju kampus

Tanpa mereka sadari sedari tadi pedro melihat di jendela kaca. Ia senang ternyata adiknya bisa kembali ceria

'Kaka harap digo bisa terus buat kamu bahagia' batin pedro tersenyum senang lalu ia bersiap untuk ke kantor

***

Sesampainya dikampus digo langsung memarkirkan motornya lalu turun bersama sisi.
Mereka melewati koridor dengan romantis. Tawa canda tak lepas dari mereka

"Astagaaa kalian pagi-pagi buat envy aja siiihhh" ucap gritte sahabat sisi yang juga sama dengan mila sejak orok

"Itu sih elu nya aja yang mbloo hahaha" ucap digo dengan wajah tanpa dosanya sedangkan gritte hanya mengerucutkan bibirnya sebal

"Udah honey kasihan dia hahaha" ucap sisi diikuti tawanya

"Ish lo berdua tuh ya!" Ucap gritte menatap kesal sahabatnya yang berada didepannya ini

"Yaudah kita duluan ya tte byee" pamit sisi lalu merangkul mesra lengan digo. Sedangkan tangan kanan digo ia pakai mencubit pipi sisi

"Ketaman dulu ya hahaha" ucap digo lalu membawa sisi ketaman tempat mereka berpacaran

Sesampainya disana sisi duduk dengan menyandarkan kepalanya di dada bidang digo sedangkan digo memainkan rambut halus sisi

"Ga tau kenapa aku senang deh ciumin rambut kamu yang wanginya kaya baby" ucap digo yang membuat sisi menatapnya bingung

"Kamu pake shampoo apa sih?" Tanya digo

"Shampoo bayi hehe" jawab sisi yang membuat digo tertawa ternyata kekasihnya ini memang menggunakan shampoo bayi

"Astaga aku baru tau hahahaha" ucap digo dengan tawanya yang menggelegar sedangkan sisi bersembunyi diketiak digo

"Eh hmm hmm" ucap sisi mengendus-ngendus ke arah ketiak digo

"Kenapa sih?ketiak bau?" Tanya digo ikut mencium ketiaknya namun sisi tahan

"Ketiak kamu....wangiiii aku suka wanginya" ucap sisi yang membuat digo tertawa lepas

"Hahahaha astaga sweety. Sini sini sembunyi diketek aku" ucap digo lalu membawa kepala sisi ketiak digo sedangkan sisi memukul lengan digo

"Ih kamu mah maksa banget tau tapi biarin deng orang wangi" ucap sisi lalu kembali mengendus ke arah ketiak digo

"Aneh banget sih pacal akuuuu" ucap digo mencubit gemas pipi chubby sisi

"Honeeeyyyy kebiasaaaan pagi-pagi udah cubitin pipiiii" teriak sisi kembali membalas cubitan digo. Ia mencubit di pipi digo

"Kita sama-sama chubby. Jangan-jangan jodoh" celetuk digo membuat sisi tertawa

"paan sih lulus belom udah ngomongin jodoh" ucap sisi dengan menjawil hidung digo

"Bulu matanya lentik. Kamu cantik" bisik sisi lalu berlari meninggalkan digo yang terkekeh kecil. Sisi tau kekasihnya tak menyukai disebut cantik.

"Sisiiiiiiiii" teriak digo lalu berlari mengejar sisi yang sedang berlari dengan tawa yang lepas

Digo mengejar tubuh sisi hingga tertangkap dari belakang keduanya berpelukan dengan tawa yang membuat siapa saja envy
Mahasiswa yang berlalu lalang menatapnya envy bahkan ada yang memotretnya

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang