part 24

9.8K 752 37
                                    

Kini sisi dan ule tiba dikampus mereka melihat digo duduk sendirian dikelas dengan memasang headset ditelinganya.

Ule mengangguk ke arah sisi. Sisi berjalan ke arah digo mungkin ini sudah saatnya ia dan digo berpisah.

"Digo" panggil sisi. Digo yang merasa dipanggil menoleh malas ke arah sisi dan hanya membalas dengan gumaman

"Mungkin ini saatnya digo!Mungkin ini saat kita melupakan semua janji kita!!Lupain kalo kita bakalan jadi suami istri!!Lupain semua kenangan kita disini!!!Lupain semua janji kamu yang akhirnya jadi sampah digo!!!Aku pengen kita putus!!Makasih cincinnya!!" Ucapan sisi membuat tubuh digo menegang. Ia mendongakkan kepalanya menatap sisi lekat.

"Ga lucu si" ucap digo dengan wajah seriusnya

"Kamu liat aku nangiskan??kamu liatkan??Aku serius!!!" Jawab sisi berteriak didepan wajah digo. Ule berlari menangkan sisi.

"Lo bakalan nyesel digo!!Lo bakalan nyeseeeell" teriak sisi ketika ule menarik-nariknya keluar. Digo diam mematung. Ia tak percaya pasangan merpatinya hilang.

***

Sisi menelungkupkan wajahnya dikasur. Kini ia ada dikamarnya karna ule yang memaksanya pulang akhirnya ia pun pulang bersama ule.

"Gue nyesel percaya janji lo!!gue nyeseeeeeeel" teriak sisi menjambak rambutnya sendiri hingga sebagian rontok

Ule menatap iba sahabatnya yang menangis kesakitan. Sisi tak pernah menangis seperti ini hanya karna seorang pria. Bahkan arbani sekalipun tak pernah.

"Lo bakalan nyesel digo!!!Karma datang menghampiri lo digo!!karma datang!!!" Sisi seperti kesetanan ia frustasi seperti ini

Michelle yang mendengar sisi frustasi seperti ini buru-buru pergi meninggalkan rumahnya dan menuju kampusnya

Sesampainya disana dilihatnya handika dengan digo sedang asik bercengkrama. Digo benar benar tak punya hati.

Dengan gerak cepat michelle menarik kerah baju digo sehingga digo berdiri.

"LO!!YANG BUAT ADIK GUE FRUSTASI TAI!!ELO MEMANG BRENGSEK!!LO ANJING!!!" Teriak michelle emosi dengan satu pukulan digo tersungkur dengan sudut bibir yang berdarah akibat michelle

"Princeeee" teriak shiren berlari membantu digo belum sempat membantu leher shiren sudah di cekik lebih dulu oleh michelle. Michelle bagaikan monster.

"DAN ELO???ELO YANG UDAH RUSAK KEBAHAGIAAN ADIK GUE!!ELO JALANG!!!ELO GOBLOG!!!" Teriak michelle mencekik shiren sehingga kesulitan bernapas. Gritte dan yang lain melihatnya dengan cepat melepaskannya

"Ada apa chelle?" Tanya gritte panik. Kevin dan kirun memegang kedua tangan michelle yang seperti kesetanan

"ELO BERDUA TAII!!!LO BERDUA ANJING!!MATI LO BERDUA!!!!!!" Teriak michelle emosi. Mata gritte beralih kepada digo yang sedang merangkul shiren menangis dipelukannya.

"Apa yang udah kalian perbuat?" Tanya gritte tajam

Digo dan shiren saling terdiam tak ada yang menjawab satu sama lain.

"Udah tte lebih baik kita bawa michelle ke kelas biar tenang" ucap mila menahan gritte agar tak emosi. Gritte mengangguk lalu membawa michelle ke kelasnya.

"Gue ga nyangka digo yang gue kenal jadi gini. Sorry bro kita sahabatan cukup sampai sini lo terima karma yang akan datang" ucap dika menepuk pundak digo lalu berlari mengejar michelle ke kelasnya

***

Hari sudah malam.
Pedro baru datang dengan membawa sang kekasihnya. Ia membawa sang kekasih duduk disofa.

"Bentar ya aku ambil minum" ucap pedro yang dijawab anggukan oleh sang kekasih

Terdengar suara derap kaki dari tangga. Sisi turun dengan mata sembab,rambut berantakan,ia membawa boneka doraemonnya ke bawah.

"Sisi" gumam kekasih pedro yang membuat sisi menoleh ke arahnya ia membelalakan matanya dan menatapnya tajam. Sisi berjalan ke arahnya dengan membuang doraemonnya ke sembarang tempat.

"mau ngapain lo kesini hah?ga puas ngambil digo?hah??lo mau apa hah kesini?" Tanya sisi pada kekasih pedro yang tak lain adalah Shiren Anzani

"Dek?ada apa ini?" Tanya pedro membuat mata sisi beralih ke arahnya

"Jangan bilang pacar ka pedro dia!" Ucap sisi yang dijawab anggukan oleh sisi. Dengan cepat sisi menjambak rambut shiren yang membuat pedro kelabakan

"Sisi hey lepasin!!" Teriak pedro namun sisi menghiraukannya

"DIA YANG AMBIL DIGO DARI GUE DIA PEREBUT KEBAHAGIAAN ORANG!!!DIA EMANG GA PANTES HIDUUUUUP!!!" Teriak sisi lalu mendorong tubuh shiren hingga tersungkur ke belakang. Pedro diam tak berkutik mencerna kata-kata sisi.

"DIA AMBIL DIGO DIA AMBIL DIGOOOOOOOOO" Tangis sisi kembali pecah. Ule dan michelle yang mendengar keributan dengan cepat turun kebawah

"Shiren?" Pekik keduanya lalu matanya beralih ke sisi yang terduduk di samping lemari tv dengan menangis ketakutan

Shiren menatap iba sisi rasa bersalah muncul dalam benaknya. Ia beralih menatap pedro yang memijat pelipisnya.

"Dia jahat ka dia jahat" ucap sisi ketika michelle menghampirinya

"Iya dek dia jahat kita ke kamar ya" jawab michelle ikut menangis melihat adiknya seperti ini

"Jelasin!" Ucap pedro pada shiren

Mengalirlah cerita semuanya dari ule karna sedari tadi shiren hanya diam tak berkutik

"Oh astaga!!!elo berdua emang tega buat adik gue kaya gini!" Ucap pedro meremas rambutnya sendiri. Sisi menangis ketakutan dengan memeluk bonekanya.

"Dia jahat!!Dia jahaaat!!Karma datang!!!" Teriak sisi dengan menangis stress

"ule bawa sisi ke kamar" ucap pedro lirih. Ule dan michelle mengangguk lalu berjalan menuju kamar sisi

"Kita putus!" Ucap pedro lalu pergi meninggalkan shiren yang diam mematung. Ini rencananya dan ia juga harus menerima resikonya

***

4 PART
Udah ya besok lanjut deh janji✌✌
Pegel tangannya😂😂
vommentsss

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang