part 28

9.7K 673 16
                                    

Ali membuka knop pintu kamar prilly dilihatnya prilly sedang duduk melamun. Ali berjalan menghampiri prilly dengan berjalan pelan agar prilly tak menyadari kehadirannya

"Kenape sih lo?saban hari galau mulu?inget hutang lo?yaelah pril lo kan bentar lagi tenar tuh lo bisa keles bayarnya" ucap ali duduk disamping prilly

"Pril di bawa ada si bangke tuh samperin sono kesian dia" ucap ali yang membuat prilly menoleh ke arahnya

"Bangke siapa?" Tanya prilly mengernyitkan dahinya bingung

"Itu loh yang mirip gue" jawab ali

"Digo maksud lo?" Tanya prilly yang membuat ali terdiam sejenak

"Kagak tau iye kali" jawab ali enteng

"Bilang aja gue gak mau ketemu" jawab prilly lalu mendorong ali untuk keluar

"Ish pril diluar mo hujan kagak kasian ape sama sibangke?" Teriak ali depan kamar prilly yang pintunya sudah tertutup rapat

"Bodoooo" teriak prilly yang membuat ali mendumel tidak jelas dari luar

Ali keluar dengan perasaan resah pasalnya diluar sejak tadi sudah diguyur hujan. Ia melihat digo menunduk sedih. Ali berjalan mengambil payung lalu menghampiri digo

"Heh bangke masuk hujan nih" teriak ali saat membantu digo dengan menutupinya dengan payung

Digo menoleh dan tersenyum manis ke arah ali

"Thanks ya" ucap digo tulus. Ali tersenyum mengangguk lalu keduanya masuk ke rumah prilly.

Digo duduk disofa dengan kedinginan sedangkan ali membuatkan teh hangat untuk digo

"Aliiiiiiiiiiiiii" teriak prilly dari kamarnya namun karna tak mendengar jadi ia mau tak mau ke bawah. Saat dibawah ia melihat sosok yang basah kuyub karna kehujanan

"Ckck ali alii lo kayak bocah tau gak pake hujan-hujan..an digo?" Ucap prilly ketika berhadapan dengan orangnya. Jantung prilly berdegub kencang. Digo melihat prilly tersenyum getir

"Sisi" ucap digo bangkit dari duduknya

"Eh ehhh lo tadi kehujanan lo duduk manis disini abis tu gue anterin lo balik" ucap ali saat melihat digo akan berjalan menghampiri prilly. Prilly berlari kembali ke arah kamarnya sedangkan ali menatapnya bingung

"Em thanks ya li" ucap digo pelan namun terdengar jelas oleh ali

"Eh iya ngemeng-ngemeng name lu sape sih?" Tanya ali duduk disamping digo yang sedang menyeruput teh buatan ali

"Digo Alyandra Muhammad" jawab digo seketika tubuh ali menegang. Pikirannya entah kemana-mana

Namun sesaat ia tersadar kembali. Ia melihat gerak gerik digo yang sedang duduk terdiam

"Lo mau gue anter balik?" Tanya ali rasa canggung menyelimuti dirinya

"Ga usah deh gue bisa naik taxi" jawab digo menggeleng pelan. Ya saat tadi digo datang bersama kaia karna kaia ada urusan jadi lebih baik berangkat bersama.

"Udah kagak papa yuk balik sekarang gue disuruh bunda balik nih" ucap ali bangkit dari duduknya dan mengambil kunci mobilnya di meja ruang tamu prilly.

"Tunggu ye gue pamit sama si prilly" ucap ali lalu berlari ke arah tangga dan menuju kamar prilly. Sudah berapa kali ketukan namun tak ada sahutan

"Prilly woy gue balik ye sekalian anter si digo" pamit ali lalu turun dan mengajak digo keluar.

Kini mereka sedang berada didalam mobil. Suasana kecanggungan menyelimuti mereka.

"Lo siapa nya si prilly?" Entah kenapa ia merasa penasaran dengan hubungan digo dan prilly

"Sebenernya kita pernah pacaran 4 tahun 1 bulan tapi hubungan kita kandas gitu aja karna sahabat kecil gue nagih janji gue dulu akhirnya gue selingkuh tapi besoknya diputusin kasian kan?dan belum 1 bulan gue ngedenger dari michelle kaka sisi bahwa si shiren dan bang pedro itu pacaran namun saat tau semuanya pedro mutusin shiren. Miris kan kisah cinta gue" cerita itu mengalir begitu saja dari bibir digo. Sedangkan ali menyimak baik-baik

"Shiren?Shiren Anzani?" Tanya ali memastikan

"Iya. Lo kenal?" Tanya balik digo

"Mantan gue. Kisah gue sama kaya lo tapi bedanya shiren mutusin gue karna seseorang yang udah ditunggu sejak kecil eh taunya jadian sama bang pedro tapi gue gak masalahin masa lalu itu sama bang pedro" ucap ali tersenyum miris melihat orang yang dicintainya menghilang

"Jujur gue masih gak sanggup lepasin sisi. Lo tau?gue dan dia selalu bersama bahkan gue dan dia udah tunangan" ucap digo tanpa sadar air matanya mengalir. Ali menepuk pundak digo pelan.

"Lo nangis aja bro gue ngerti ko. Gue juga pernah kaya lo" ucap ali sedangkan digo hanya terdiam

"Eh kan sempet lupa alamat rumah lo dimana?" Tanya ali sedangkan digo terkekeh kecil mendengarnya

"Di komplek Zebra blok D no 26" jawab digo jelas

"Lo komplek Zebra?blok D no 26?" Pekik ali dengan melebarkan matanya dan mulut terbuka

"Iya. Kenapa?" Tanya digo mengernyitkan dahinya bingung

"Rumah gue disonooo tapi gue no 25 disebrang looo" teriak ali heboh sedangkan digo hanya menggelengkan kepalanya

"Ko gue baru tau?" Tanya digo dengan nada bingung

"Iya sih orang kemarin lusa gue baru pindah hahaha" jawab ali sedangkan digo hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan ali

Sesampainya didepan rumah digo. Digo memaksa ali untuk masuk sebentar ya sekedar bermain lah tak ada salahnya.

Kini digo dan ali berada diruang tamu ralat hanya ali karna digo sedang berganti pakainnya.

"Bang digo" panggil divka yang mengira itu digo. Ali menengok dengan cengiran kuda sedangkan divka mengernyitkan dahinya bingung karna melihat kelakuan digo yang berbeda

"Hai" sapa ali dengan melambaikan tangannya pada divka. Divka berjalan ke arah ali dan memegang dahinya

"Lo sehatkan bang?lo ko aneh sih?" Tanya divka yang membuat ali terkekeh

Tak lama digo turun dengan mengeringkan rambutnya

"Ngapain lo div disono?" Suara digo membuat divka mengalihkan pemandangannya. Ia melebarkan matanya melihat dua orang didepannya

"I..ini ko sama?" Tanya divka sedangkan digo dan ali tertawa karna melihat wajah bingung divka

"Tadi gue foto copy muke gue" jawab digo menghampiri mereka

"Au ahh pusing. Gue cuma mau ngasih tau sama yang namanya Digo kalo papah sama mamah ada dikamar" ucap divka dengan nada kesalnya

"Loh lohhh ternyata lagi pada kumpul toh pantes rame" suara resi mengejutkan mereka. Reflex ali pun ikut menoleh ke arah belakang

Langkah resi terhenti ketika melihat ali didepan dan tersenyum ke arahnya. Jantungnya berdetak lebih cepat.

"Mamah kenalin ini Ali mah temen digo" ucap digo membuyarkan lamunan resi. Bukannya menghampiri resi malah berlari dan berbalik arah ke kamar lalu menangis

"Mah kenapa?" Tanya andra bingung melihat istrinya menangis

"Pah ali pah ali didepan" ucapan resi membuat tubuh andra menegang

"Maksud mamah dia didepan rumah kita?" Tanya andra meyakinkan

"Iya pah dia teman digo" ucap resi menangis sesenggukan. Andra keluar dan melihat digo dan ali sedang asik bercengkrama disana pun ada divka yang ikut gabung

"Papah siniiiii" teriak divka semangat dan melambaikan tangannya. Ali dan digo menoleh dan tersenyum.

"Pah sini in.."

Ucapan digo terhenti ketika melihat mamahnya menubruk tubuh ali dan memeluknya erat sedangkan andra hanya bisa terdiam

Digo mengernyitkan dahinya bingung. Ada perasaan yang mengganjal dihatinya.

***

Segini dulu ya hehheeee
Kira-kira ada apa ya??
Vommentnya yang banyak dulu aja yaaa😘😘😘

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang