part 50

9.9K 616 24
                                    

"Digo?."

Digo menoleh dengan melebarkan matanya tak percaya dengan ada yang dihadapannya.

"Shiren?lo ngapain?." Tanya digo pada seseorang yang tak lain adalah digo. Sahabat kecilnya.

Kirun dan kevin memasang wajah datarnya pada shiren namun shiren hanya tersenyum simpul.

"Tenang ko gue ga akan rusak kebahagiaan kalian,gue kesini cuma lagi liburan." Ucap Shiren akan mengerti dengan tatapan kirun dan kevin tak suka.

Digo menendang kaki kirun dan kevin agar bersikap biasa saja namun mereka menghiraukan tendangan digo.

"Sisi udah punya anak?." Tanya shiren ramah.

"Udah alhamdulillah kembar dua." Jawab digo tersenyum kecil.

Shiren yang mengerti keadaan digo hanya mengangguk mengerti.

"Eh iya kapan-kapan gue mau ketemu sisi dong." Ucapan shiren membuat tubuh digo menegang.

Digo menatap kevin dan kirun dengan tatapan bingung sedangkan kevin dan kirun menggelengkan kepalanya tak tau.

"Digo?." Panggil shiren dengan melambaikan tangannya didepan wajah digo.

Seketika digo tersadar dari ketegangannya.

"Hah?iya?eh boleh ko." Jawab digo reflex dalam hati ia merutuki dirinya sendiri yang keceplosan.

"Serius?kalo sekarang gimana?." Tanya shiren dengan nada berbinar.

Digo menghela nafasnya mencoba menceritakan keadaannya pada shiren.

"Ren sorry nih sebelumnya tapi gue sama sisi lagi ada masalah." Ucap digo menundukkan kepalanya.

"Masalah?kenapa?cerita dong." Ucap shiren mulai duduk disamping kevin dengan terpaksa kevin menggeser.

Kirun mendengus sebal.

"Heh shiren!Duduk disono kek ngapa sih pake disini." Omel kirun dengan nada kesalnya.

"Maaf ya run soalnya gue gak mau ada yang liat terus tar salah paham gara-gara duduk sama digo." Jawab shiren tulus sedangkan kevin dan kirun hanya mencibirnya tak jelas.

Shiren kini beralih pada digo untuk menceritakan semuanya.
Dan mengalirlah ceritanya dari mulut digo.

"Sisi depresi lagi?." Tanya shiren dengan melebarkan matanya dan mulutnya terbuka.

"Iya ren dan alvi alice anak gue yang kena getahnya dia dipukul dan dicubit." Ucap digo penuh penyesalan sedangkan shiren mengangguk paham.

"Sabar ya digo, Setiap rumah tangga pasti ada cobaannya." Ucap shiren tersenyum simpul.

"Termasuk elo pernah rusak hubungannya eh keceplosan." Ucap kirun tanpa dosa.

Shiren hanya bisa tersenyum getir mengingay betapa bodohnya dia. Digo menendang kaki kirun.

"Sayang." Panggil seorang pria yang membuat mereka menoleh ke arah sumver suara tersebut.

"Eh hey.."

"Eh maaf nih mas kita semua udah ada pasangan nih laki semua." Ucap kirun dengan cengiran kuda sedangkan orang tersebut mendongakkan kepalanya.

"Bang pedro?." Pekik ketiganya sedangkan shiren dan pedro hanya bisa terkekeh kecil melihatnya.

Digo mempersilahkan pedro duduk disampingnya.

"Untung kita ketemu ya go, Gue mau minta maaf atas kejadian dulu." Ucap pedro dengan nada menyesal.

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang