part 23

9.9K 722 43
                                    

Mungkin benar ini bukan perasaan sisi melainkan ini kenyataannya. Digonya kini berubah setiap kali ia bicara bersamanya ia selalu disentak bahkan digonya kini tak punya hati.

"Si besok kan mau ada pentas seni nih elo mau ikutan?" Tanya ule yang saat ini sedang bersama sisi dikelas

"Iya nih le gue udah daftar" ucap sisi dengan nyengir kuda

"Wahh elo mau ikutan apa?" Tanya ule dengan nada antusiasnya

"Mau nyanyi hehehe" jawab sisi menunduk malu. Ule terkekeh kecil melihat sisi yang lucu.

"Asiiikk pokonya besok elo harus tampil cantik" ucap ule yang dijawab senyuman dari sisi. Kini penyemangatnya hilang sudah hanya tinggal ule.

Sisi melihat digo berjalan sendiri ke arah bangkunya ia menghampiri digo dengan semangat

"Digo bisa kita bicara?" Tanya sisi baik-baik

"Ngomong aja kali" jawab digo cuek dan membuka ponselnya

"Ada hubungan apa kamu sama shiren?" Pertanyaan sisi membuat digo terdiam. Sisi mati-matian menahan air matanya namun sia-sia karna selalu keluar

"Sekarang kamu berani bohong tapi aku percaya!Kamu sering lukain hati aku tapi aku ga peduli!Coba deh kamu mikir kenapa aku masih bertahan sama kamu?karna aku punya hati!!Aku masih cinta sama kamu!!" Uneg-uneg sisi tumpah sudah. Digo terdiam benar apa yang dikatakan sisi dia selalu berbohong pada sisi namun sisi selalu percaya

"Duh sisi aku ga bisa nih nganterin kamu soalnya aku mau ngumpul sama temen smp aku"

"Eh sweety maaf ya aku ga bisa jemput aku mau nganterin divka dulu sekolah takutnya telat"

"Maaf ya sweety hari ini ga jadi jalannya soalnya mamah minta aku nemenin dia jalan-jalan"

"Maaf ya sisi sekarang gak bisa soalnya kaia ngajakin aku makan diluar"

"Sweety maafin aku ya aku ga bisa nganterin kamu tadi divka ngedadak nelpon katanya pengen dijemput"

"Ah iya sayang maaf ya kaia tadi bilang mau minta anterin ke kantor mamah"

"Duh sayang maafin ya ga jadi lagi jalannya mamah udah nungguin aku dirumah sama papah nih"

Banyak alasan yang selalu digo lontarkan dan sisi selalu bersabar. Digo menarik sisi kedalam pelukannya

"Maaf banget ya maaf aku udah bohongin kamu" bisik digo yang sedikit mulai sedikit tangis sisi mereda dan melepaskan pelukannya. Digo menghapus air matanya sisi dengan jempolnya.

Lalu keduanya tersenyum. Ini yang sisi rindukan pada digo bukan digo yang selalu mengingkari janjinya.

Sisi kembali ketempat duduknya dengan perasaan yang sulit diartikan.

"Ck cowo brengsek masih dipertahanin?kalo gue sih ogah" celetuk gritte yang melihat adegan tersebut. Sisi terdiam ia tak menyahuti ucapan gritte karna tak ingin menambah masalah.

***

skip.

Bel pulang berbunyi semuanya sibuk memasukkan buku-bukunya kedalam tasnya masing-masing

"Eh si yuk balik" ajak cece yang sudah pulang sejak seminggu yang lalu

"Eh michelle sisi gue yang anter" tahan digo yang membuat shiren melongo tak percaya

"Yaudah hati-hati ya" ucap ule mengecup pipi sisi lalu pergi meninggalkan ruang kelas bersama cece

Digo menggandeng tangan sisi lembut. Sisi tersenyum hangat melihat digonya berubah namun ia masih canggung

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang