part 14

9.2K 648 25
                                    

Hari pertama dimana digo dan sisi dilarang bertemu. Keduanya sama-sama jenuh. Mereka kini sedang melakukan video call. keduanya memasang wajah betenya

"Honey i miss you" ucap sisi dengan nada sedihnya

"Sweetyy miss youu too babyy" balas digo tak kalah sedih

"Jenuhhh sayangg" rengek sisi dengan menghentakkan kakinya kesal

"Samaa aku pengenn peluk kamuuu" balas digo dengan nada manjanya

"Aaaa aku pengen ketemuu" ucap sisi dengan mata berkaca-kaca. Anggaplah sisi lebay namun ini benar ia berasa tak hidup jika tak bertemu digo. Ya mungkin effect setiap hari bertemu jadi tak bisa lepas

"Uuhh cup cup jangan nangis ya sweetynya akuu ini juga demi pertunangan kita?iyakan sweety??" tanya digo dengan nada lembut ia juga merasa kasihan melihat kekasihnya yang selalu bersamanya

"Hikss mamih jahat sama aku masa kita harus dipingit" isak sisi yang membuat digo terkekeh kecil melihatnya

"Eh udah ah jangan nangis nanti ada yang masuk kekamar kamu disangkanya kenapa-napa" ucap digo mengusap wajah sisi dari layar laptopnya

hendak menjawab namun tak jadi karna sang kaka sudah memasuki kamar sisi

"Siii di panggil mamih makan siang" ucap pedro menghampiri sisi dan dilihatnya sedang video call bersama digo

"Yaudah honey aku makan dulu. Love you. Miss you" pamit sisi memberikan kiss jarak jaug

"Iya sweety. Love you too. Miss you too" balas digo lalu sisi mematikan laptopnya

"Hidup lo udah hampa ya kaya digo gimana kalo digo ninggalin lo hahaha" canda pedro mengikuti sisi turun dari belakang yang sedang berjalan ke arah meja makan

"Ihh amit-amit semoga ga akan terjadi" jawab sisi bergidik ngeri jika membayangkan digo akan meninggalkannya

"Udah nanti lanjut lagi ngobrolnya sekarang makan siang dulu" lerai ully lalu menyiapkan makanan untuk anak-anaknya

Suasana makan siang hari ini cukup seru karna lawakan pedro membuat ully dan sisi tertawa. Ya pedro sosok yang harmonis namun semenjak papihnya pergi meninggalkan pedro mengurung diri selama 1 minggu dikamar dan keluar kamar dengan sifat yang berubah dan entah siapa yang membuat pedro bangkit kembali

"Ka pedro kenalin dong cewenya kaka" ucap sisi yang membuat pedro senyum-senyum tidak jelas

"Satu bulan lagi dia juga bakalan ngampus di kampus kamu ko" jawab pedro mengacak-ngacak rambut adik kesayangannya itu

"Eh kalian udah makannya?bantu mamih ya cuciin piring" ucap ully dengan tersenyum manis pada kedua anaknya

"Beres bos!" Jawab keduanya serempak lalu sisi dan pedro mulai membawa piring ke tempat cucian keduanya saling jahil. Pedro yang orangnya jahil mencolek sabun ke hidung sisi dan begitu pun dengan sisi tak mau kalah dengan pedro ia mencolekkan sabun ke jidat pedro

"Aduuh udah kakaa kita cuci dulu tanggung dikit lagii" ucap sisi menghentikkan aksinya dan mulai mencuci kembali

Usai mencuci sisi yang sedang mengelap tangannya yang basah tak tau bahwa sang kaka akan jahil. Tak lama pedro mencolekkan terigu ke pipi sisi.

"Kakaaaaaaa" teriak sisi lalu keduanya saling kejar mengejar mereka berlari ke arah belakang dekat kolam renang

Pedro yang merasa tak dikejar menengok ke kanan kiri dan belakang ia mencari adiknya. Perasaan tadi ngejar pikirnya

"sisiii??" Panggil pedro berteriak namun tak ada sahutan. Pedro tak menyadari bahwa dirinya sudah diujung kolam renang dan tentu sisi dibelakangnya

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang