"Digoooooooooo"
***
Sisi keluar dari ruangannya dan menuju ruangan digo. Sakit kepalanya ia lupa seketika perasaannya mulai tak karuan.
Saat berjalan menuju ruangan digo sekumpulan keluarga menangis saling berpelukan bahkan resi sampai tak sadarkan diri
"Ada apa dengan digo?" Tanya sisi yang membuat mereka menoleh.
Ule memeluk sisi dengan menangis bukannya menjawab.
"Ada apa ule!jawab gue dong!" Sentak sisi mendorong tubuh ule dengan keras
Ule menunduk menangis. Sisi yang tak tahan langsung masuk seketika tubuhnya menegang melihat alat komanya rata seperti tol
"DIGOOOOOOO" Teriak sisi berhambur kepelukan digo
"Banguuuuun digooo banguuuuun kamu gak ninggalin aku kan?iyakan?digooo banguuuuuuuun" tangis sisi pecah ia mengecup bibir pucat digo beberapa kali
"Digoooo banguuuuuuuuuuun aku mohooooon digooooo" teriak sisi bersandar didada digo dengan tangis yang memilukan
"Kamu pembohong!kamu ngingakri janji kamu!!!banguuuuun" ucap sisi dengan tangis yang terus mendera sedangkan yang lain hanya bisa terdiam.
Sebuah elusan dikepala sisi dengan pelan tak membuat sisi tersadar ia semakin mengencangkan pelukannya pada digo
"Kalo kamu mau ninggalin aku bakalan ikut!" Ucap sisi tegas dan bangkit dan seketika matanya membulat sempurna melihat digo tersenyum ke arahnya
"Swee..tyh" ucap digo dengan suara seraknya. Alat koma tersebut berdetak kembali
"Dokteeerrr dokteeeer" teriak sisi berlari keluar semua menatap sisi heran
"Ada apa?" Tanya dokter tersebut panik
"Digo sadar dok sadar" ucap sisi girang semua yang mendengarnya tak percaya bahkan tadi mereka dengar sendiri suara nyaring dari alat koma tersebut
Dokter masuk kedalam yang diikuti yang lain ia memeriksa keadaan digo
"Digo memang anak yang kuat dia mampu bertahan dan keadaannya mulai stabil" ucap dokter yang membuat mereka tersenyum senang
"Terus tadi kita nangis siapa?!" Tanya ali dengan wajah polosnya
"Nangisin elu!" Jawab mereka serempak sedangkan ali tersenyum kaku dan menggaruk tengkuknya
"Honey kamu sadar?kamu gak ninggalin aku?" Tanya sisi menangkup wajah digo dengan kedua tangannya.
Digo menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum ke arah sisi kekasih hatinya.
"Maaf gara-gara kamu ja.."
"Sstt ini bukan salah kamu ini salah aku" potong digo menyimpan telunjuknya dibibir mungil sisi
"I love you" ucap sisi lirih
"I love you moree" jawab digo lirih
"Kheemm kheeemm ni rumah sakit banyak nyamuk kali ye" ucap kirun menepuk nepuk tangannya seakan akan menangkap nyamuk
"Duh iye nih nyamuk berkeliaran" sahut ali menampar wajah kirun dengan kedua tangannya
"Wanziiiirrrrr!sakit bego!" Ucap kirun mendengus kesal dan mengusap-ngusap pipinya yang panas
"Elo kan yang bilang banyak nyamuk yaudah gue tabok" jawab ali enteng sedangkan kirun menyentakkan kakinya
"Udah jangan berantem kita tanya keadaan ali" ucap andra meleraikan pertengkaran antara digo dan kirun
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Dari Hatiku[ENDING]
Fanfiction"Ya cinta itu indah tapi waktu kamu masih setia dulu!Tapi saat kamu mendua semuanya ga indah!!!" -Sisillea Prilly Aurora "Maafin aku,aku mohon kamu jangan pernah pergi dari hatiku,aku minta maaf sayang,aku cinta sama kamu" -Digo Aliandra Muhamad "Ak...