part 25

12K 797 35
                                    

"Adik lo ngalami depresi. Dia akan kembali stabil jika tak ada yang mengganggunya dalam satu minggu ini,ya jika ada yang mengganggu adik lo bakalan kena gangguan jiwa ped,lo harus hati-hati sama orang yang buat adik lo depresi berat" ucap Louis panjang lebar. Dia adalah sahabat pedro yang kini mulai bekerja sebagai dokter. Pedro menelfonnya karna merasa tak ada yang beres dengan adik bungsunya.

"Hufftt thanks bro,dia gini gara-gara shiren" ucap pedro lesu ia memijat pelipisnya. Entahlah ia akan menjelaskan apa pada mamihnya.

"Shiren?calon tunangan lo?" Tanya louis menatap pedro bingung

"Iya. Ceritanya panjang. Besok gue temuin lo dikantin rumah sakit tempat lo kerja. Gue mau ngurus adek gue" ucap pedro tersenyum kecut

"Oke bro. Lo harus inget kata-kata gue tadi" ucap louis yang dijawab anggukan pelan oleh pedro. Louis pun pamit meninggalkan pedro yang diam mematung di depan kamar sisi

"Kaka?sisi depresi?" Tanya ule dengan nada bergetar. Hatinya sakit mendengar semua perkataan louis tadi. Ia tak terima sahabatnya di perlakukan seperti ini.

Pedro diam tak menjawab. Ule menangis tak percaya ia berlari menuju mobilnya dan langsung menuju kampus untuk menemui seseorang.

***

Shiren yang hari ini sendirian karna digo tak masuk dengan alasan ada acara keluarga. Seharian ini banyak yang membully shiren bahkan tak jarang kata-kata kasar keluar dari mulut mereka.

Shiren memainkan ponselnya. Kelasnya ramai karna tak ada dosen.

BRAAAAKKK.

Gebrakkan pintu membuat mereka menatapnya kaget. Dilihatnya ule dengan tangis dan juga emosi ia berjalan ke arah shiren yang sedang menatapny takut.

BUGGGGGHHH

Satu pukulan mendarat di pipi shiren. Ia menahan sakitnya ia bingung mengapa ule tiba-tiba memukulnya

"Gue terima elo rebut digo dari sisi!!!Gue terima semua perlakuan elo terhadap sisi!!!Tapi karna elo yang membuat sisi seperti ini!!!Gue gak terima!!!Elo harus DEPRESI sama seperti yang di alami sisi" teriak ule emosi. Sahabat sisi yang mendengar sisi depresi membelalakan matanya tak percaya.

Ule memukul beberapa kali shiren sampai-sampai shiren menangis. Ule menangis dengan memukul shiren emosi

"Sakit le" lirih shiren menahan tangan ule namun tak bisa

"SAKITAN MANA SAMA SISI HAH?MANAAA???ELO TEGA YAAA!!!ELO MANUSIA PALING BEJAT SEUMUR HIDUP YANG GUE TAU!!!ELO PERUSAKAN KEBAHAGIAAN ORAAAANG" Teriak ule dan menampar shiren keras sehingga menimbulkan bunyi nyaring. Shiren tersungkur ia memeluk kedua lututnya.

"Cukup ule!!Ga seharusnya elo kaya gini sama shiren!" Ucap kevin membantu shiren

"Ya gue tau!Sisi dijauhin karna dia!!Semua penyebabnya diaaa!" Teriak ule menunjuk shiren yang menangis dibalik tubuh kevin

"Tapi ga seharusnya lo gini" ucap kevin menahan emosinya

"Apa lo ga denger vin gue bilang apa?SISI D E P R E S I!!!!Dan kalian semua tau karna siapa dia depresi???DIA" ucap ule penuh penekanan. Gritte dan mila menarik tangan ule keluar. Saat diluar ule menangis sesenggukan

"Sisi bener depresi?" Tanya mila menahan tangisnya

"Jawab ule!" bentak gritte tak sabaran. Ule mengangguk pelan. Bagaikan petir di siang bolong mereka mendapat kabar tak enak

"Pulang kuliah kita kesana" ucap mila yang dijawab anggukan oleh gritte

***

"Dek ini ada sahabat kamu" ucap pedro ketika mendengar para sahabat sisi datang menjenguknya

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang