part 21

8.6K 641 19
                                    

Digo kembali ke kelas bersama shiren dilihatnya sisi tengah menelungkupkan wajahnya dengan tangannya

"Run sisi kenapa?" Tanya digo menunjuk sisi

"Yaelah go tanya aje kali" jawab kirun dengan menulis PR yang sedang ia contek

"Sweety" panggil digo. Sisi yang mendengar digo memanggil mendongakkan kepalanya dan tersenyum ke arah digo

"Apa?" Tanya sisi lembut

"Kamu sak.."

BRAK!!

Gebrakkan pintu membuat seisi kelas menatap ke arah orang tersebut yang menatap digo garang dia berjalan menghampiri digo

"Itte lo kenapa?" Tanya digo mencoba santai

"Bacot lo mana jan.."

"Gritte!!" Teriakan seorang dosen membuat gritte mendengus kesal karna ia tak jadi memarahi digo dengan malas ia kembali ke bangkunya

***

bel istirahat berbunyi. Sisi beringsut lebih dulu karna perutnya sudah tak tahan dan ia pun sudah izin pada digo.

Digo mengeluarkan bekalnya sisi hendak keluar kelas namun tangan seseorang menahannya

"Ada apa ren?" Tanya digo lembut

"Buat aku kan sarapannya?mana sini aku udah lama gak makan masakan kamu" ucap shiren dengan menunjuk tempat makan yang berada di tangan digo. Digo terlihat bingung.

"Ini buat sisi ren" gumam digo pelan namun terdengar jelas ditelinga shiren

"Oh gitu yaudah" jawab shiren tersenyum kecut saat hendak pergi digo malah menahannya

"Buat kamu aja princess. Yuk makan" ucap digo menarik tangan shiren kebangkunya. Banyak sepasang mata di kelasnya membisikan kedekatan mereka bahkan kebanyakannya yang membully shiren

"Emmeuwnak peulinceu" ucap shiren dengan mengunyah yang membuat digo terkekeh kecil tanpa sadar tangannya terulur mencubit pipi chubby shiren

***

Sebentar lagi bel masuk namun digo tak kunjung datang sisi kesal karna baru pertama kali digo mengingkari janjinya. Ia menghela nafasnya kasar. Baru saja ia akan membuka mulut memanggil bi sum namun sayang bel lebih cepat berbunyi

"Si digo kagak datang si?" Tanya kirun dengan mengelap sisi mulutnya dengan tissue

"Yaudahlah si lo bukannya tadi mesen tar lagi belajar maag lo kambuh" ucap gritte entah kenapa nada bicara gritte menjadi dingin dan datar

"Iya si lo ga akan apa-apa kan?" Tanya mila memegang pundak sisi khawatir

"Lagian ya si curut digo tumben amat kagak ke kantin" ucap kevin dengan menggelengkan kepalanya bingung

"Udahlah guys gapapa ko yuk ke kelas" ucap sisi walau pun ia sendiri tak yakin bahwa dirinya akan baik-baik saja

Mereka meninggalkan kantin. Sisi berjalan dengan lesu ke arah bangkunya. Digo menepuk jidatnya bahwa ia akan menemani sisi makan namun ia malah asik di kelas

"Sayang kamu udah makan?" Tanya digo yang dijawab anggukan pelan oleh sisi. Wajah sisi begitu pucat.

Tak lama dosen killer masuk. Ia mulai menerangkan pelajarannya selama jam pelajaran berangsur sisi terus memegang perutnya dan ia menelungkupkan wajahnya dengan tangannya tanpa sadar ia kehilangan kesadaran

"SISILLEA PRILLY AURORA!!!" Teriak dosen itu dengan menggebrak mejanya namun tak membuat sisi sadar yang ada semua khawatir terutama digo

"Sisiii" panggil digo menoel pelan bahu sisi. Sisi bergerak dengan lemas dilihatnya sisi pingsan

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang