part 32

10.2K 645 37
                                    

Digo termenung ditaman kampus. Sejak kejadian kemaren dan ucapan pedro yang membuatnya semakin takut akan kehilangan wanita yang sangat ia cintai

Sisi berjalan ke arah taman ia melihat digo sedang duduk saat hendak pergi lengan kekar menahannya ia menengok dan ternyata mantan kekasihnya

"Si jangan tinggalin aku. Aku cinta sama kamu. Aku pengen kita ngulang kaya dulu lagi ngulang cinta indah kita si" ucap digo dengan nada memelasnya sedangkan sisi menepis lengan digo secara kasar

"Ya cinta itu indah tapi waktu kamu masih setia dulu!Tapi saat kamu mendua semuanya ga indah!!!" Ucap sisi menahan air matanya agar tak keluar namun ia tak bisa karna air matanya terus mengalir

"Maafin aku,aku mohon kamu jangan pernah pergi dari hatiku,aku minta maaf sayang,aku cinta sama kamu" ucap digo menahan kedua lengan sisi walau pun sisi meronta tapi digo terus menahannya

"Aku pergi dari hati kamu???Susah rasanya jauh dari kamu!!Susah rasanya ngelepasin kamu!!Tapi kamu??mudah banget pergi dari hatiku!!tapi maaf aku udah terlanjur sakit" ucap sisi menangis sesenggukan ia meronta keras sampai akhirnya digo memeluk tubuh sisi. Sisi memukul mukul dada bidang digo

"Jangan pernah pergi dari hatiku si jangan" bisik digo lirih ia menangis

"Lepas digo!lepas!!" Teriak sisi menangis namun sampai akhirnya ia lelah ia menangis didada bidang digo

"Jangan nangis please. Jangan nangis" bisik digo tepat ditelinga sisi

"Kamu yang udah buat aku nangis!!Kamu jahat!!!ingkarin janji kamu!!!jahaaaaat!!" Tangis sisi kembali pecah ia memukul punggung digo

"Maafin aku si aku cinta sama kamu" ucap digo lirih. Sisi mendorong tubuh digo sehingga keduanya terlepas

"Lupain semuanya digo!!" Ucap sisi dengan menangis kemudian ia berlari meninggalkan digo yang menatapnya nanar

"Gue harus lakuin sesuatu!iya!" Ucap digo nekad lalu ia berlari meninggalkan kampus dan menuju rumahnya.

***

"Apa kamu gila digo?untuk apa?" Pekik andra ya tadi digo pulang untuk menemui orang tuanya dan meminta sesuatu

"Ayolah mah pah bantuin anakmu ini" ucap digo dengan nada memelasnya

"Gimana mah?" Tanya andra pada resi

"Apa pun itu asal buat digo bahagia" ucap resi tersenyum manis ke arah andra

"Yes!!!" Pekik digo girang sedangkan andra dan resi hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Bangkeeeeeeeee" teriak ali dari arah ruang tamu. Digo mendengus kesal ketika kembarannya memanggilnya bangke. Digo pamit keluar lalu menuju ali

"Ape sih tikus hobi banget sih lo tereak-tereak?" Tanya digo dengan nada malasnya

"Elo ngapain dari sono?" Tanya ali bingung ketika melihat digo keluar dari arah kamar orang tuanya bukan dari atas

"Oh tadi gue abis benerin motor" jawab digo duduk disofa

"Lah itu bengkel?gue kire kamar nyokap bokap" ucap ali dengan nada polosnya sedangkan digo menepuk jidatnya

"Yaiyalah itu kamar nyokap gue tadi abis ngobrol. Lo apaan manggil gue?" Tanya digo dengan mendengus kesal

"Bawain koper gue. Gue capek" suruh ali dengan wajah tanpa dosanya dan berjalan menuju kamar digo

"Adik durhaka lo li!" Teriak digo yang masih terdengar oleh ali

"Lo kaka durhaka kalo kagak ngikutin apa kata adeknyeee" balas ali tak kalah teriak. Digo yang mendengarnya mendengus kesal

Pergi Dari Hatiku[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang