Chapter 4.
Jum'at siang kali ini matahari memancarkan seluruh cahayanya, membuat setiap orang yang ingin keluar berfikir dua kali.
Sama seperti siang terik lainnya, ketiga sahabat ini akan memilih duduk santai di pojok perpustakaan tepat di bawah AC, sambil melihat kaum Adam melaksanakan sholat Jum'at.
Sebelumnya Naira sudah mendapatkan tugas dari Agha yaitu menggiring Risa ke tangga lantai dasar, ya tentu saja untuk yang beberapa hari lalu Agha bicarakan dengan Naira.
Setelah Sholat Jum'at berjamaah selesai, Agha langsung mempersiapkan dirinya, begitu pun Naira yang langsung mengajak kedua sahabatnya itu untuk keluar perpustakaan saat melihat kaum adam selesai melaksanakan kewajiban mereka.
its the show time batin Naira.
"Tumben, Ra ngajakin keluar, biasanya paling anti keluar kalo udah di perpustakaan." Risa heran dengan sikap sahabatnya, karena memang biasanya Naira lah yang paling tidak bisa diganggu jika sudah berada di tempat favoritenya itu.
Naira hanya mengangkat alisnya saja, tiba-tiba ada pesan masuk dari Agha.
Nai, gue udah di tempat. Cepetan yaa
-Agha
Naira langsung mempercepat langkahnya menuruni anak tangga, setibanya ditempat tujuan yaitu tangga lantai . Naira pun langsung menghentikan langkahnya diikuti oleh Oliv dan Risa.
"Kok berenti disini? Kiraiin gue kita mau ke kantin." Risa bertanya bingung karena tiba-tiba saja kedua sahabatnya itu menghetikan langkah.
Naira ataupun Oliv tidak ada yang menjawab pertanyaan Risa, Oliv pasti sudah mengerti situasi ini, karena memang semalam Naira sudah memberitahukannya. Ketika itu juga banyak panitia event tahunan sekolah yang mengerubuni tangga lantai dasar. Tangga tersebut menghubungkan lantai dasar dengan lantai dua. Mereka semua datang sesuai dengan perintah Agha dan Naira.
Tentu saja semua ini rencana Naira.
Kemudian Agha keluar dari kerumunan panitia. Agha berjalan menuruni anak tangga sambil menatap Risa, yang ditatap hanya bisa menebarkan ekspresi bingung.
"Ris, gue mau ngomong sama lo." Agha pun mulai membuka mulutnya saat sampai di depan Risa.
Naira dan Oliv yang tadinya sejajar dengan Risa mundur secara perlahan. Raut wajah Risa terlihat sekali memancarkan ekspresi bahwa ia kebingungan. Risa menatap Naira dan Oliv dengan tatapan mautnya, tetapi yang diberi tatapan malah semakin berjalan mundur. Risa sangat kesal karena kedua sahabatnya itu mundur dan menyisakkannya dan Agha di tengah, mereka berdua bagaikan sedang menampilkan sebuah drama romantis.
Tiba-tiba Rama teman Agha memberikan sebuket mawar merah yang memang sudah Agha persiapkan. Naira pun mengeluakan ponselnya. Ia berinisiatif untuk mengabadiakan momen langka ini, dan tentu saja untuk ia bagikan ke seluaruh akun media sosialnya.
"Ris, gue cuma mau bilang sesuatu yang penting banget buat gue." Agaha berhenti bicara lalu menatap manik mata perempuan di hadapannya ini.
"Gue suka sama lo." Agha mengucapkan empat kata itu dengan lantang, lalu kembali terdiam sambil menatap gadis dihadapannya yang kini terlihat sangat shock.
Ini adalah situasi yang lumayan tegang, semua penonton yang berada di sisi-sisi tangga tertuju hanya pada Agha dan Risa.
Penonton yang mendengar kalimat tadi langsung bersorak serempak seperti:
"ASEEEEEK"
atau
"SA AE DAH AGHA"
atau
KAMU SEDANG MEMBACA
Far Away
Teen FictionMencintai seseorang secara diam-diam itu memang sangat sakit. Tapi entah mengapa aku sangat menyukai itu. Aku masih saja bertahan dalam keadaan seperti ini. Keadaan, mencintai dalam diam. Tidak seorang pun tau tentang perasaan ini. Siapa yang menyan...