Iness is back, oke gengs sebelum baca ceritanya baca notes aku dulu ya.
ini chapter 1/3 sebelum selesai. sebenernya mau langsung ngeluarin tiga-tiganya, tapi nanti gak seru, jadi satu-satu deh.
Videonya jangan lupa di play ya, itu pas banget sama part ini dan 2 part yang akan datang. Dan jangan lupa vote dan komen yaa.
All The Love.
-i
|
|
|
|
Chapter 26 – Goodbye Are Bittersweet (Part 1)
Waktu terus berjalan maju sesuai dengan kaidahnya. Waktu tidak pernah bergerak mundur, bukan karena tidak ada yang menginginkannya, hanya saja ada beberapa hal tidak dapat terwujud walau sangat diinginkan.
***
Hari terus berganti tidak terasa pekan Ujian Akhir Semester telah di depan mata. Banyak yang berubah dalam waktu yang singkat ini. Naira tidak lagi menjadikan perpustakaan sebagai tempat favoritnya, tidak ada lagi dirinya yang berkumpul di meja kantin bersama kedua sahabatnya dengan penuh tawa. Semua telah berubah.
Sudah sebulan lebih sejak kejadian yang sangat memilukan itu. Namun, Risa masih masih melemparkan tatapan benci yang sangat mendalam. Sedangkan Naira sudah lelah mencoba untuk memperbaiki keadaan.
Agha. Naira masih berusaha menutupi kedeketannya dengan Agha. Mereka hanya bertemu di ruang teater dan keluar ruangan tersebut secara terpisah. Hanya waktu-waktu tertentu mereka bisa bertemu, tapi Agha tidak pernah absen untuk ke rumah Naira tiap pulang sekolah. Bukan maksud keduanya untuk terus menutupi hubungan mereka, hanya saja mereka tidak ingin memperkeruh keadaan.
Sebenarnya, Naira sudah menemukan alternatif penyelesaian dari masalah yang tidak berujung ini. Ia mengerti bahwa yang dirinya, Risa dan Agha butuhkan hanyalah waktu.
Naira telah memutuskan untuk setuju dengan tawaran kedua orangtuanya untuk pindah ke Austria.
Keberangkatan dirinya bersama keluarganya ke Austria sudah ditetapkan. Keputusan Naira sudah sangat bulat. Karena hanya waktu yang bisa menyembuhkan sakit hati, dan juga karena dirinya sudah tidak sanggup menghadapi Risa yang sangat memperlihatkan kebenciannya.
Selepas UAS, Naira akan berangkat lebih dulu daripada orangtuanya, karena ia harus mengikuti beberapa tes untuk masuk ke sekolah menengah disana. Belum ada yang mengetahui tentang keberangkatannya ini. Ia berencana untuk memberitahu kedua sahabatnya terlebih dahulu. Meskipun ia tahu bahwa Risa tidak akan peduli, tapi ia tetap merasa harus memberitahu Risa, setidaknya meminta maaf untuk terakhir kalinya.
Selain Risa, memberi tahukan Agha tentang keberangkatannya akah jauh lebih sulit. Memikirkannya saja sudah membuat Naira pening.
***
"Liv,"
"Apa?" jawab Oliv sambil tetap membaca buku pelajaran yang akan diuji hari ini.
"Gue mau ngomong, dengerin dulu," ujar Naira, ia telah mengumpulkan keberaniannya untuk memberi tahu Oliv.
"Ra, ini Geografi banyak banget materinya, semalem gak sempet belajar gara-gara Scarlet episode terakhir keluar," Oliv tetap tidak berminat dengan omongan Naira.
Naira pun tidak menjawab apapun, ia bingung harus bagaimana memberitahukan Oliv. Karena jika Oliv belum mengetahuinya maka akan menjadi mustahil untuk memberitahukan Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Far Away
Teen FictionMencintai seseorang secara diam-diam itu memang sangat sakit. Tapi entah mengapa aku sangat menyukai itu. Aku masih saja bertahan dalam keadaan seperti ini. Keadaan, mencintai dalam diam. Tidak seorang pun tau tentang perasaan ini. Siapa yang menyan...