"I say i don't care anymore but after all this time you're the only damn thing i can write about"
Delapan - Zigo
Blue - Troye Sivan
7 bulan yang lalu
Sore itu seperti biasa Oliv, Naira dan Risa sedang mengobrol di kantin sebelum mereka pulang ke rumah. Ketika sedang asik mengobrol tiba-tiba Risa dipanggil oleh Igo, kekasihnya. Igo meminta Risa untuk mengobrol berdua. Mereka mengobrol dengan jarak 5 meja dari tempat Naira dan Oliv. Kedua sahabat Risa itu tidak terlalu kepo dengan urusan sepasang kekasih itu.
"Kenapa, Go? tumben gak ikutan gabung aja" Risa memulai percakapan saat tiba di meja berwarna coklat itu.
"Aku mau ngomong sesuatu yang penting banget, Ris." Igo terlihat sedikit canggung, tidak seperti biasanya.
"Yaudah ngomong aja kali, gak usah grogi gitu" Risa menjawab dengan sedukit tawa.
"Ris, aku udh gak bisa lanjutin ini lagi." Sepotong kalimat itu meluncur dari mulut Igo yang membuat lawan bicaranya diam. Diam karena kaget yang dicampur bingung dan perasaan tidak mengerti tentang yang barusan Igo katakan. Otaknya terus saja mengulang kalimat Igo, yang malah membuat hatinya semakin sakit, remuk, seperti ada yang salah.
"Gak bisa lanjutin apa sih, Go? Aku gak ngerti sama sekali maksud omongan kamu." Setelah mengucapkan kalimat itu Risa semakin mengerti tentang apa maksud Igo, mata perempuan itu mulai dipenuhi lapisan bening. Ia berusaha sangat keras untuk tidak mengedipkan matanya, walaupun matanya sudah sangat perih.
"Ris, maaf banget ya, aku gak bisa ngelanjutin hubungan ini lagi sama kamu." Terjadi sedikit jeda disana, Risa menutup matanya ketika mendengar kalimat penjelasan Igo. Singkat, tapi sungguh menyakitkan.
"Ris, kamu itu cewek yang paling baik, kamu itu terlalu baik buat aku. Aku ngerasa brengsek banget karena aku gak bisa jadi cowok yang baik buat kamu." Igo melanjutkan kalimat-kalimatnya, membuat Risa semakin terisak.
Hening sesaat, Igo menatap lawan bicaranya itu yang semakin terisak. Ia tidak tahu harus berbuat apa menghadapi perempuan yang sedang menangis, menangis karena dirinya. Ia hanya bisa menggenggam tangan Risa dengan sesekali mengusapnya lembut.
"Kalo aku baik, kenapa kamu gak bisa lanjutin hubungan ini, Go?" Risa mencoba berbicara dengan diselingi isakan. Naira dan Oliv memandang kedua pasangan itu dari kejauhan, mereka tidak mendengar apapun yang Igo dan Risa bicarakan. Tapi mereka merasakan ada yang tidak beres dengan kedua orang itu.
"Justru karena kamu terlalu baik buat aku, aku gak bisa ngelanjutin lagi Ris. You deserve someone better than me."
"Kamu Go orangnya, kamu. Gak ada orang lain." Ucap Risa dengan penekanan disetiap kata sambil memukul-mukul meja di hadapannya.
"Bukan gue, lo salah, Ris. Makasih ya lo udah jadi pacar yang terbaik selama 7 bulan ini." Igo bangkit dari duduknya lalu mencium kening Risa untuk terakhir kalinya.
"Thanks." Kata terakhir Igo sebelum meninggalkan perempuan itu yang menangis tanpa suara, sungguh itu adalah hal yang paling menyesakkan dada.
Air mata Risa mengalir semakin deras. Ia hancur, ia tidak mengerti mengapa Igo memutuskan hubungan mereka yang sangat baik-baik saja. Igo mencium kening Risa dan meninggalkannya sendirian, membuat Risa semakin tidak bisa menahan air matanya.
Oliv dan Naira langsung menghampiri sahabatnya itu. Mereka berdua tidak mengerti apa yang terjadi dengan sepasang kekasih itu, yang bisa keduanya lakukan hanya memeluk Risa yang sedang menangis meraung-raung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Far Away
Teen FictionMencintai seseorang secara diam-diam itu memang sangat sakit. Tapi entah mengapa aku sangat menyukai itu. Aku masih saja bertahan dalam keadaan seperti ini. Keadaan, mencintai dalam diam. Tidak seorang pun tau tentang perasaan ini. Siapa yang menyan...