"Aunty. . ."
Aku mendekati aunty yang terbaring diatas ranjang. Menggenggam tangannya lembut, kemudian tersenyum tipis.
"Aby. Bagaimana Harry? Apa dia baik-baik saja?"
"Aunty tidak perlu mengkhawatirkan Harry, dia baik-baik saja. Saat ini, aunty hanya perlu beristirahat agar keadaan aunty bisa lebih baik." Gumamku pelan.
"Bagaimana aunty tidak mengkhawatirkannya, Aby. Aku tidak peduli tentang perusahaan ataupun terancamnya bangkrut. Aunty hanya khawatir mengenai masa depan Harry. pernikahan yang batal. Semua orang akan menganggap Harry bermasalah. Dan tak akan ada satupun gadis yang mau dengannya."
Aku tersenyum lembut. "Aunty tidak perlu memikirkan hal itu. Aku sudah membicarakannya dengan Harry, kalau kami akan menikah." Aunty dan Nessa terlonjak kaget. Menatapku secara bersamaan dengan pandangan bingung. "Sudah ku putuskan. Aku akan menggantikan gadis itu untuk menjadi mempelai wanitanya Harry, Aunt."
"Aby. Apa kau gila? Pernikahan bukanlah permainan yang bisa kau mainkan sesuka hatimu."
"Aku tahu Nessa, karna itulah aku akan melakukannya dengan segenap hati. Apa aunty akan merestui pernikahan kami?" Tanyaku kemudian. Aunty hanya memandangiku dengan wajah yang berbinar. Tak lagi memperlihatkan raut wajah sedihnya seperti tadi.
"Ya Aby. Menyerahkan Harry pada gadis baik seperti dirimu. Aunty sangat lega mendengarnya. . ." Aku tersenyum. Sesekali menatap Nessa yang masih tak menerima keputusan yang ku ambil saat ini.
Tapi ini sudah menjadi jalan yang ku pilih. Menyelamatkan nama baik keluarga Harry. Dan Harry sendiri. Semuanya tidaklah sepadan dengan apa yang akan terjadi nanti.
Karna ini keputusanku. Semua yang akan terjadi kelak. Akan ku tanggung, dan tak akan pernah mengeluh meskipun itu akan menyakitkan. Aku akan menerimanya. Semuanya demi Harry.
***
Berita menyebar dengan cepat mengenai siapa gadis yang akan menikah dengan Harry. Meskipun awalnya adalah gadis yang berbeda, tapi saat ini hanya tahu satu hal jika gadis yang akan menikah dengan Harry adalah aku.
Aku cukup canggung saat ayah Harry mengatakannya dengan begitu gembira kepada seluruh karyawan kantor. Membuatku sedikit tidak nyaman karna perlakuan mereka kepadaku. Itu menjadi satu lelucon kecil untuk mereka karna kami selalu terlihat bertengkar setiap kali bersama. Dan siapa sangka kalau kami akan menikah dan nantinya akan menjadi suami istri.
Mereka tidak tahu alasan sebenarnya kenapa kami menikah. Dan itu akan menjadi rahasia kecil yang kami sembunyikan pada mereka semua. Kecuali orang-orang terdekat kita.
Saat Mom dan Dad tahu aku memutuskan untuk menikah dengan Harry. Reaksi mereka sama seperti yang Nessa tunjukkan waktu itu. Tapi setelah aku menjelaskan pada mereka. Akhirnya mereka mengerti dan menyetujuinya.
**
Harry bukanlah lelaki lain. Dia adalah cinta pertamaku sekaligus teman masa kecilku. "Kau masih bisa membatalkannya sebelum hari pernikahan kita tiba." Aku menoleh kearah Harry yang sedang berjalan disampingku.
"Tidak akan, Harry." Ucapku tegas.
Langkah Harry terhenti seketika. Aku ikut berhenti, berbalik menghadap Harry. Hingga kami saling menatap satu sama lain.
Harry mendekatiku. Menundukkan kepalanya tepat ke wajahku.
"Apa kau begitu inginnya menikah denganku, Aby?"
"Aku tahu kau begitu mencintaiku. Tapi, ini masalah yang berbeda karna sebentar lagi aku akan menjadi suamimu. Itu artinya kita bukanlah teman masa kecil yang akan bersikap seperti biasanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
JUST, LOVE ME (H.S)
FanfictionApa kalian yakin Harry yang mempunyai sikap dingin dan egois itu bisa aku luluhkan? Mencintai pria dingin seperti Harry sangatlah membingungkan Dia teman masa kecilku dan musuhku hingga sekarang aku mencintainya dalam diam apakah aku bisa memilikiny...