The Last Episode

588 48 10
                                    

Malam ini langit penuh dengan bintang, bulan bersinar dengan sangat terang dengan lingkaran yang begitu bulat. Memperlihatkan betapa keindahan dari sebuah bulan yang berdiri sendiri, tapi dia masih bisa berbahagia saat semua bintang mengelilinginya. Memberikan gemerlap cahaya yang unik.

Sama seperti yang ku rasakan saat ini, berjalan-jalan dimalam yang terang bersama suami dan bayi yang ku kandung, beserta Kenn. Kami makan ice cream dengan nikmat disebuah taman yang dipenuhi banyak sekali orang yang bermain-main riang. Kebetulan sekali ini malam minggu. Semua orang terbebas dengan semua kegiatan-kegiatan yang membuat mereka stress.
Dan sekarang, saatnya mereka menyantaikan diri dengan bergembira bersama dengan orang-orang yang mereka cintai.

"Pakai ini, kau harus tetap hangat." Aku tertegun, saat Harry melepas jaket tebalnya. Memberikannya padaku untuk membuat tubuhku tetap hangat. Sebuah kecupan pun mendarat didahiku dengan lembut.

"Kenapa? Apa Aby sakit?" Kenn yang memperhatikan kami lantas menanyakan hal itu. Aku tersenyum, di ikuti oleh Harry.

"Tidak sakit, hanya sedang dalam masa hamil." Jawab Harry. "Hamil, apa itu?"

Harry melirikku bingung. Lalu aku menarik Kenn kedalam pelukanku, duduk ditengah-tengah kami berdua.

"Hamil, itu adalah saat sebuah kehidupan muncul didalam perutmu. Itu semua terjadi karna seorang laki-laki dan perempuan saling mencintai, dan terikat pada satu janji suci didalam pernikahan." Jelasku dengan lembut. Kenn masih terlihat bingung dengan penjelasanku. Sebagai anak kecil, memanglah belum bisa memahami apa itu hamil dan juga cinta, apalagi sebuah pernikahan.

"Kehidupan? Oke, aku sama sekali tidak mengerti dengan ucapanmu Aby, bisa kau jelaskan dengan lebih mudah?" Aku tertawa melihat sifat Kenn yang penuh dengan keingintahuan.
"Umm. . ." Aku bergumam, mencoba memikirkan penjelasan yang lebih mudah dimengerti Kenn.

"Disini," Aku meraih tangan Kenn mendekat ke perutku. "Ada seorang anak kecil yang nantinya akan hadir dikehidupan kita, dan dia akan tumbuh dan tumbuh seiring berjalannya waktu. Dan itu semua karna sebuah cinta dari sepasang kekasih." Lanjutku kemudian.

"Jadi, nanti akan ada malaikat kecil yang muncul dari perutmu?" Aku mengangguk pelan, "Apa dia gadis cantik? Atau lelaki tampan seperti aku?"

Aku kembali tekekeh, "Kita akan mengetahuinya nanti setelah perutku membesar."

"Itu pasti sangat lama sekali, tapi. . . Kalau dia gadis cantik, bisa tidak kalau suatu saat aku memilikinya? Aku ingin sepertimu dan Harry."

Aku tertegun, tak kuasa mendengar ucapan Kenn yang begitu tak terduga. Dia, sebagai seorang anak kecil mampu mengatakan hal seperti itu. Mataku melirik Harry yang ikut terdiam, sama sekali tak mampu menjawab pertanyaan Kenn.

"Kalau dia seorang gadis cantik, dan kau ingin memilikinya. Memangnya, apa yang kau bisa lakukan untuknya?" Kali ini Harry yang berbicara. Kenn nampak sumringah saat ditanyai dengan pertanyaan tadi.

"Tentu saja aku akan menjaga malaikat kecilku. Aku akan memberikan jaketku saat dia kedinginan, sama seperti yang kau lakukan pada Aby."

Hatiku serasa berdesir saat mendengar ucapan Kenn. Perasaan aneh yang menggeleyar didalam hatiku seakan kembali menggerayangi hatiku. Ada perasaan bahagia saat Kenn mengucapkan itu, dan hatiku serasa damai dibuatnya.

***

Aku kembali tersenyum saat Kenn begitu pintar dalam menggambar. Aku rasa dia sangat berbakat dalam membuat gambar yang punya seni tinggi.

JUST, LOVE ME (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang