chapter4

533 61 4
                                    

Paginya, aku sudah terbangun karna jendela kamarku yang terbuka. Membuat matahari siang yang sudah mulai memanas. Siang?

"Astaga!" Aku memekik. Bangun dari ranjang dan melihat ke sekeliling.
Kamarku? Sejak kapan aku sudah berganti ke kamarku. Seingatku, aku semalam pulang bersama dengan Harry. Dan tiba-tiba. . .. Benar juga, aku tertidur karna terlalu menikmati semilir angin yang membuatku mengantuk.

Aku langsung bergegas pergi ke kamar mandi, mencium bau tubuhku yang terasa tidak enak aku langsung mandi dan membersihkan diri sebelum aku pergi ke kantor Harry. Bukan untuk bertemu dengannya, tapi hanya ingin mengantarkan surat pengunduran diriku.

Selesai mandi, aku langsung membuka lemari besarku yang memiliki tiga pintu. Lihat. . .Lihat. . .

Apa yang bisa ku pakai untuk pergi ke kantor hari ini, sekalian untuk pergi keluar bersama Nessa.

Ah, aku melihat satu baju berwarna merah dan juga celana pendek selutut dan mengambilnya. Memakainya secepat mungkin sebelum aku memoles wajahku untuk pergi.

Saat menuruni tangga, aku melihat Mom yang sedang sibuk mempersiapkan cheesecake. "Mom membuat kue?" Aku berjalan mendekati Mom. Duduk dikursi depan dan ingin sekali mengambil satu potong kue yang ada dihadapanku. Tapi, Mom memukul tanganku dengan kasar. "Ini untuk Harry." Ucapnya. Aku hanya mencibir dalam hati. Kalau sama Harry pasti selalu begini. Anak langsung dilupakan. "Kenapa harus repot-repot menyiapkannya untuk Harry?"

"Karna Harry sudah mengantarkanmu pulang sampai ke rumah. Mom ingin memberikan cheesecake ini untuknya. Kau tahu kan kalau dia suka keju." Aku hanya mengangguk.

"Tapi. . . Siapa yang membawaku sampai ke kamar?" Tanyaku penasaran, Mom sempat melirikku. Sebelum memasukkan kue tadi ke kantung plastik berwarna hitam. Ada seulas senyum yang aku lihat dari bibir mom.

"Tentu saja Harry. Memangnya siapa lagi? kau bahkan sampai menarik pakaiannya dan tidak mau melepaskannya pergi. Harry jadi harus menungguimu sampai kau kembali tenang. Kasihan dia, jam 1 baru pulang dari sini." Aku hanya melongo saat mendengar penjelasan dari mom. Benarkah aku separah itu?

Memang benar aku suka sekali ngelantur setiap kali aku tidur. Tapi, sepertinya tidak separah seperti yang mom katakan tadi.

"Padahal mom sudah menyuruhnya untuk tidur disini malam ini. Tapi, dia ngotot ingin pulang karna sudah tidak tahan. . ." Ucapan mom menggantung. Aku semakin penasaran dengan dahi yang semakin mengkerut. "Ti-tidak tahan apa mom?" Aku menelan ludah. Melihat mom yang tersenyum penuh arti membuatku semakin kebingungan jika aku melakukan sesuatu yang aneh saat aku tidur.

"Itu rahasia," Aku mengerutkan bibirku kesal. "Kau akan pergi ke kantor kan? Tolong kau berikan ini pada Harry. Bilang padanya, mom sangat berterima kasih. Oke?"

"Oke," aku hanya bergumam pelan. Mengambil kantung yang berisi kue yang sudah disediakan mom.

"Aku pergi dulu mom" aku mencium pipi mom sebelum aku melenggang pergi meninggalkan rumah. Menunggu jemputan Nessa yang akhirnya sudah datang. Membawaku pergi ke kantor Harry.

***

"Kue untuk siapa?" Nessa melirik kue yang aku bawa sesampainya aku dikantor Harry. "Untuk Harry." Jawabku singkat. Aku hanya menatap Nessa yang kebingungan karna aku membawakan Harry kue kesukaannya.

"Kau tunggu disini saja ya? Aku hanya sebentar." Ucapku kemudian, sebelum aku masuk kedalam kantor dan meninggalkan Nessa diloby tunggu.
Ah, aku tak menyangka jika aku akan keluar dari perusahaan yang sudah aku tekuni selama 2 tahun terakhir ini. Mungkin akan sedikit berat karna harus meningalkan teman-teman yang sudah aku anggap sebagai saudara sendiri.

JUST, LOVE ME (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang