Sesuai dengan ajakan Nessa padaku. Aku bergegas mengganti pakaianku dengan sesuatu yang bagus. Memoles wajahku semanis mungkin sesuai dengan perintah Nessa. Entah anak itu mau melakukan hal apa padaku. Pagi-pagi sekali dia menghubungiku dan menyuruhku untuk datang ke Caffe Liam. Nessa juga meminta padaku agar aku memakai baju yang bagus dan berdandan secantik yang ku bisa.
Ku perhatikan diriku dipantulan cermin. Oke. Dress panjang berwarna merah darah. Dengan sepatu yang berwarna sama dengan model tali-tali yang melilit di kaki jenjangku. Aku mengikat rambutku dan menaruhnya disebelah kanan. Sengaja aku melakukannya agar tidak terlihat berlebihan. Elegan, tapi cukup sederhana.
Sibuk memperhatikan diriku didepan cermin. Ponselku berdering - menerima sebuah pesan dari Nessa. Aku segera bergegas pergi saat membaca isi pesan Nessa yang menyuruhku untuk segera datang.
Segera aku keluar dari kamarku. Berpamitan pada aunty jika aku akan pergi dengan Nessa sebentar. Aunty mengijinkannya asalkan aku tidak pulang terlalu malam, dengan alasan kami akan segera menikah.
"Tidak baik, kalau mempelai wanita pergi dan pulang larut malam saat hari pernikahannya sebentar lagi." Aku mengangguk. Mengiyakan amanat dari aunty. "Aby janji tidak akan sampai sore. Aby, akan segera kembali." Ucapku lembut.
Melangkahkan kaki-kaki jenjangku keluar dari rumah dan menaiki mobilku. Aku melesat pergi ke Caffe Liam untuk bertemu dengan Nessa.
Saat aku sampai diCaffe. Ku lihat Nessa sedang asik mengobrol dengan Liam. Dahiku berkerut saat aku mengetahui satu hal. Nessa memakai baju biasa. Tidak seperti diriku yang sukses membuat semua mata memandang ke arahku. Entah merasa kagum, ataupun aneh melihat penampilanku. Tapi, itu cukup membuat nyaliku ciut dengan cepat.
"Aby. Hari ini kau tampak berbeda." Liam tersenyum penuh arti kepadaku. Aku hanya menyapanya dengan senyuman juga. Malu, sekaligus canggung. Apalagi setelah perlakuan kasar Harry tempo hari.
"Aw!" Nessa menjerit histeris saat tanganku dengan kasar memukul bahunya. "Kau mengerjaiku ya?" ucapku penuh kesal.
Nessa hanya terkekeh kecil. Kemudian menyuruhku untuk duduk dengan menarik lenganku. Aku menurut, memasang wajah kesal yang membuat Liam tertawa lucu.
"Maaf. Aku hanya ingin kita melakukan pesta kecil disini." Ucap Nessa.
"Pesta?"
"Sebentar lagi kau akan menikah kan? Kita akan melakukan pesta kecil disini. Hanya kau, aku dan Liam." Aku sedikit berfikir tentang ajakan Nessa. Cukup menarik untuk di ikuti, tapi kalau Harry tahu ada Liam. Pasti dia akan marah lagi.
"Jangan khawatir. Aku tidak akan mengadu lagi pada Harry." Alisku bertaut. "Maksudmu?"
"Hehe, sebenarnya. Aku yang sudah membuat Harry marah saat kau sedang mencari gaun pengantin waktu itu. Aku sengaja mengiriminya pesan kalau kalian sangat serasi saat memakai baju pengantin. Tapi siapa sangka, dia akan langsung ke sana dan marah-marah pada Liam.Maaf ya," Aku menggeram. Tanganku sudah mengepal kuat, gemas ingin memukul Nessa yang hanya nyengir tak berdosa.
"Kau ini, benar-benar ya. Kau tahu, karna kau. Aku jadi bertengkar dengan Harry. Kami bahkan belum bicara sejak kejadian waktu itu." Aku merengut. Menggembungkan pipiku kesal.
"Maaf. Aku tidak bermaksud membuat kalian bertengkar. Aku hanya kesal padanya, karna Harry tidak mau menemanimu dan malah sibuk sendiri."
Aku menghembuskan nafasku. "Baiklah, kali ini kau ku maafkan. Jadi, pesta apa yang akan kita lakukan?" Ucapku penuh ketertarikan.
Liam tersenyum senang, di ikuti Nessa.
Kami kemudian pergi ke lantai dua. Duduk dikursi tepat dibagian luarnya yang langsung memperlihatkan suasana ramai dijalanan dan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Liam sudah menyiapkan berbagai makanan dan juga minuman yang sangat kami gemari setiap kali kami kemari.***
Double update lagi guyys. Its kinda short:(

KAMU SEDANG MEMBACA
JUST, LOVE ME (H.S)
FanfictionApa kalian yakin Harry yang mempunyai sikap dingin dan egois itu bisa aku luluhkan? Mencintai pria dingin seperti Harry sangatlah membingungkan Dia teman masa kecilku dan musuhku hingga sekarang aku mencintainya dalam diam apakah aku bisa memilikiny...