Mencari cincin dan baju pengantin bukanlah hal yang mudah ternyata. Apalagi tidak ada keikutsertaan dari sang mempelai lelaki yang tengah sibuk mengurus perusahaan. Harry bilang, aku boleh memilih apa saja asalkan masih dibatas wajar. Tidak berlebihan ataupun aneh karna Harry sama sekali tidak menyukai hal-hal seperti itu. Menurutnya, pernikahan bukanlah cincin atau baju yang mewah. Tapi sakralnya janji suci yang saling mereka ucapkan diatas altar.
Karna Harry tidak ada. Jadi Aku dan juga Nessa, didampingi Liam tengah mencari cincin dan juga baju pengantin yang hendak kami gunakan diacara pernikahan nanti.
Liam bilang jika tidak ada sosok lelaki akan sulit saat nantinya akan mencari ukuran yang pas untuk Harry. Karna ku pikir mereka punya jari dan tubuh yang hampir sama. Meskipun sedikit kurusan Harry. Aku meminta Liam untuk menemaniku bersama dengan Nessa juga.
"Kau suka ini?" Liam menunjuk sebuah cincin yang bagus. Tapi sebelum mengatakan ya. Apakah Harry menyukainya?
"Ini cukup simpel. Kau bilang, Harry tidak suka yang berlebihan, kan? Mungkin dia akan menyukainya. . ." Benar juga apa yang dikatakan Liam. Tapi tetap saja aku merasa seperti ada yang kurang."Lihat, ini juga sangat pas dijariku." Melihat Liam memakai cincin itu. aku merasa seperti Liam lah yang akan menikah denganku. Terbesit sebuah kekecewaan dihatiku.
Tidak boleh! Aku menggelengkan kepalaku. Seharusnya aku cukup bersabar menghadapi hal ini. aku bahkan belum berada pada titik masalah yang lebih besar, tapi aku sudah berani mengeluh seperti tadi.
"Aby, kau baik-baik saja?" Liam terlihat khawatir melihat sikapku yang aneh. Aku hanya tersenyum tipis.
"Iya, aku hanya sedang berfikir." Gumamku.
"Bagaimana, kalau yang ini?" Ucapku sambil menunjuk sebuah cincin yang lainnya. Liam hanya tersenyum menanggapi perkataanku.
"Bagaimana?" Tanyaku lagi. "Bagus." Jawab Liam.
Aku melirik ke arah Nessa yang sejak tadi diam memperhatikan kami.
"Lumayan." Jawabnya singkat.
Ukurannya sangat pas dengan jariku dan jari Liam. Ku harap, semuanya sesuai dengan keinginan Harry. Aku tidak mau membuatnya kecewa.Setelah lama memilih Cincin, kami pergi ke butik teman Liam. Mereka menyediakan banyak sekali gaun pengantin yang indah. Dan sebelumnya, Liam sudah membicarakannya pada temannya. Jadi temannya sudah menyiapkan beberapa baju untukku. Dan kami tinggal melihatnya, dan memilih gaun mana yang akan ku sukai.
Pertama kalinya aku datang kesana. Ke tempat dimana berisi banyak sekali gaun pengantin. Aku merasa sangat senang. Seperti ingin membeli semua gaun pengantin disana yang tampak sangat indah-indah.
Ku pilih salah satu dari sekian gaun yang ada dan mencobanya pertama kali. Agak susah awalnya, karna itulah aku menyuruh teman Liam untuk membantuku memakai gaun pengantinnya.
Aku tertegun, menatap diriku lama didepan cermin. "A-apa ini aku?"
Tanyaku tergagap. Teman Liam hanya tersenyum tipis. Kemudian keluar tanpa mengatakan apa-apa.
Astaga, aku begitu gugup hanya untuk keluar dari balik tirai dan memperlihatkan gaun yang ku kenakan saat ini. Dalam hatiku yang paling kecil. Aku masih berharap Harry ada disini. Melihatku memakai gaun yang akan ku pakai nantinya. Dan melihat ekspresi wajahnya. Mengetahui bagaimana komentar dari Harry mengenai penampilanku saat ini.
Ku hela nafasku panjang untuk menenangkan diriku. Perlahan ku buka tirai panjang yang ada dihadapanku.
Wajahku memerah padam saat ku lihat Nessa dan Liam memandangiku tanpa berkedip. "A-apa aku terlihat aneh?" Tanyaku gugup.

KAMU SEDANG MEMBACA
JUST, LOVE ME (H.S)
FanfictionApa kalian yakin Harry yang mempunyai sikap dingin dan egois itu bisa aku luluhkan? Mencintai pria dingin seperti Harry sangatlah membingungkan Dia teman masa kecilku dan musuhku hingga sekarang aku mencintainya dalam diam apakah aku bisa memilikiny...