CHAPTER 11

2.6K 264 5
                                    

Aku sedang berada di sebuah toko roti mahal yang berada di pinggir jalan raya. Toko yang amat strategis. Aku membantu Ibu dan Anne menata roti serta memberi pengarahan kepada karyawan.

Hari ini adalah hari pembukaan toko roti Ibu dan Anne yang dinamai Annel's Bakery, Cake and Coffee. Hampir seratus persen toko ini didanai oleh Anne. Tapi tidak kata Anne. Ia bersikukuh bahwa ini miliknya dan Mom.

Dan aku sudah tidak bekerja di toko baju milik Anne lagi. Aku lebih memilih membantu di toko ini ketimbang bekerja di toko baju milik Anne. Hitung-hitung, aku bisa menggantikan tenaga Mom disini.

Beberapa lampion sudah dihias tepat di depan pintu dan jendela toko. Di dalamnya pun tak kalah bagus, lampu lampu menerangi toko roti ini. Beberapa meja disulap menjadi meja pesta. Karena malam nanti akan ada pesta semacam pesta peresmian.

Harry dan kakaknya tentu saja datang. Bahkan, Gemma sudah sedari tadi ada di toko ini. Ia terus menerus mencerca ku dengan halus sambil sesekali memandang ku sinis. Kapan dia bisa bersikap lebih baik terhadapku.

"Alice, persiapkan dirimu. Acara akan dimulai beberapa jam lagi." Suara Anne mengejutkan ku dari belakang. Setelah sekian lama aku tak mendengar suara lembut Anne kepadaku, akhirnya aku mendengarnya lagi. Aku mengangguk dan tersenyum bahagia.

"Baiklah, aku pulang dulu. Tolong sampaikan pada Ibuku." Ujarku pada Anne. Anne mengangguk dan melambaikan tangannya padaku.

Aku berjalan kecil menuju halte yang dekat dari toko roti ini. Semoga saja kehidupanku akan membaik dengan adanya toko roti ini. Aku benar benar berhutang budi dengan Anne. Ia perempuan yang sangat baik.

Tak terasa karena larut dalam pikiran, bus telah sampai didepanku dan aku langsung beranjak naik ke dalamnya. Aku mengambil duduk di dekat pintu belakang di sebelah wanita gemuk dengan wangi parfumnya yang menyerbak.

Hampir setengah jam perjalanan ku habiskan dengan membaca novel yang sudah sangat lama sekali tidak ku baca.

Setelah sampai, aku bergegas turun dan berjalan sedikit menuju rumahku. Sedikit jauh memang dari jalan raya.

Aku menghempaskan tubuh di sofa begitu sampai di rumah. Mencari remote pendingin ruangan dan menyalakannya dengan suhu dingin. Panas sekali sore ini. Aku mengelap peluhku sambil menjalankan kaki menuju kulkas. Mengambil sebotol air mineral dingin yang menyegarkan tenggorokanku.

"Alice, kau kah itu?" Suara derapan kaki ditengah menghentikan kegiatan minum ku dan menoleh, Ally berjalan sambil membawa sebuah buku di tangannya.

"Kenapa kau tidak menyusul ke toko Mom?" Tanyaku padanya. Ia menggeleng, "Aku tidak berani naik taksi sendiri." Ujarnya dengan polos. Aku mengangguk dan mengamit tangannya ke lantai atas.

"Sekarang kau mandi, lalu persiapkan baju mu. Kita akan ke pesta pembukaan." Instruksi ku pada Ally. Ia mengangguk lalu berlari menuju kamarnya.

Aku memasuki kamarku lalu menanggalkan semua pakaianku dengan cepat. Memasuki kamar mandi lalu menyalakan air hangat di bathub. Mencelupkan kaki sedikit demi sedikit lalu menelentangkan badanku di dalamnya.

Sedikit berduduk lalu mengambil wewangian yang terletak di tempat sabun. Aku mengambil aroma lemon yang menyegarkan dan menuangnya ke dalam bathub.

Sedikit menenangkan pikiran sampai suara ketukan mengaburkan semua itu. "Alice, Harry menunggumu di bawah." Suara melengking Ally terdengar jelas di depan pintu kamarku.

Aku mengangkat tubuhku dari bathub lalu melilitkan handuk di sekujur tubuhku. Melangkah menuju lemari dan mengambil gaun selutut dengan motif polos. Menaburkan sedikit polesan make up pada wajahku lalu mengambil tas kecil dan mengisinya.

LUCKY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang