"Hai, Alice." Sapa Ally dan Mom dengan senyum terkonyol yang pernah ku lihat. Aku menggerutu dan melipat tangan di depan dada. "Jelaskan padaku apa yang kalian perbuat dengan rumah ini?" Tanyaku.
"Kami sedang membereskan barang karena besok kita akan pindah rumah." Balas Ally dengan mata berbinar. Aku menghempaskan tangan ke atas lalu turut tertawa bersama Ally dan Mom.
Suara deheman Harry membuat kami semua tersenyum kikuk ke arahnya. Namun tiba-tiba ia turut tertawa bersama kami.
"Ah! Harry. Maaf aku tak menyadari kehadiranmu. Dan, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu." Ucap Mom kepada Harry.
"Silakan, Elena." Mom mendahului Harry keluar kamar dan berjalan menuju lantai bawah. "Kapan kita pindah?" Tanyaku kepada Ally sambil membereskan bonekanya.
"Besok. Siang atau sore mungkin." Jelasnya. Aku keluar dari kamar Ally lalu memasuki kamarku. Fiuh, untunglah Mom dan Ally belum menyentuh kamar ku sama sekali. Kamarku masih terlihat sama seperti pertama kali ku tinggalkan.
Dengan kamar yang rapi, tentu ini akan lebih memudahkan untuk membereskan barang-barang. Suara pintu terbuka membuatku menoleh dan mendapati Harry yang berjalan naik ke ranjang. "Aku akan menginap disini." Jelasnya. Aku hanya mengangguk lalu memasuki kamar mandi.
"Kau tidak mandi?" Tanyaku begitu selesai mandi. Ia menggeleng dan menutup matanya. Harry-si-malas-mandi kembali lagi rupanya. Aku mendekati nya dan membuka kancing kemeja nya. "Apa kita akan bercinta?" Tanganku terhenti mendengar ucapab cabulnya dan memukul pelan perutnya.
"Kau tidak boleh tidur di ranjangku jika kau tidak mandi." Ancam ku. Ia bangkit dan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi.
.
Aku memandang takjub rumah yang berlantai dua dengan paduan warna emas dan cokelat. Ini benar-benar diluar ekspetasi ku.
"Bagaimana? Kalian suka?" Tanya Mom kepadaku dan Ally. Ally menggangguk dengan cepat disertai lompatan kecil. "Mom, boleh aku memilih kamar?" Teriak Ally dari halaman belakang kurasa.
"Silakan. Kalian bebas memilih kamar manapun kecuali kamar utama." Balas Mom. Aku segera berlari mendahului Ally yang ingin menaiki tangga. Ally memilih kamar yang menghadap langsung ke jalan depan rumah. Sementara aku memilih kamar yang berhadapan dengan halaman belakang yang diisi dengan beberapa beberapa bangku taman dan bunga-bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY [Completed]
FanfictionAlice Johnson hanyalah mahasiswi yang mendapat beasiswa di universitas terkenal dan elite. Ia hanyalah anak dari penjual roti murahan, tak lebih. Hidupnya serba kekurangan. Bahkan, Ia harus bekerja demi memenuhi kebutuhan pokoknya Namun, kedatangan...