7. Feel

404 32 29
                                    

Suka, duka, keceriaan dan kesedihan adalah sebuah warna

Cinta dan benci merupakan sebuah rasa.

Namun sikapmu padaku membuat ku ragu

Akan warna dan rasa apa yang tercetak untuk ku dari mu

Tapi tak mengapa

Hal itu belum terlalu penting bagi ku

Karena sebuah asa yang mulai tumbuh

Akan warna dan rasa yang hadir untuk mu

Perasaan ini.. tulus untuk mu


                                                         ~ Apa Salah Cinta? ~


"Hai-hai! Pagi semua", sapa Al sumringah pada dua sahabatnya ketika Ia baru memasuki ruang kelasnya hari ini.

"Wah sudah sehat lu bro!", sambut Dika senang.

"Alhamdulillah ya sesuatu.."

Al memdudukkan pantatnya di bangku samping Rangga. Seperti biasa, mereka bertiga memilih tempat duduk di deretan paling belakang.

"Gak kering gigi lo Al, senyam senyum mulu dari tadi?", Rangga menatap Al curiga.

"Ya elah pake nanya. Lo yang sering senyam senyum sendiri kan pasti tau jawabannya Ga"

"Sialan lo Al! Gue gak gila kali pake senyam senyum sendiri. Jadi kenapa lo begini? Apa karna lo masih demam makanya jadi aneh gini?"

Rangga yang sudah mengenal Alfaero luar dalam, tentu curiga melihat sahabatnya bersikap tidak seperti biasa.

"Jadi gue salah kalo kaya gini Ga? Bukannya lo yang bilang kalo muka gue selalu ditekuk bisa cepat tua? Sekarang gue senyum-senyum juga salah? Kok gue salah terus di mata lo Ga? Apa sih sebenarnya salah gue? Apa?", Al berlagak frustasi.

Rangga bergidik ngeri melihatnya.

"Yakin deh Al, lo kayanya sudah-", Rangga mengacungkan jari telujuk tangan kanannya ke dahi.

Iya Ga, lo bener! Gue udah gila karna Cinta

Alfaero tersenyum geli dengan pikirannya itu

"Tuh kan Dik, liat dia! Al senyum-senyum sendiri gitu!"

"Al, kalo lo masih demam, lo pulang aja deh! Gak usah maksain masuk!", Dika ikut bergidik ngeri.

Alfaero mendengus sebal.

"Sialan lo berdua! Gua masih waras ya! Gak usah pada lebay napa! Gue cuma lagi seneng aja. jadi jangan ganggu kesenangan gue!"

"Sori-sori. Habis gak biasanya lo gini! Jadi apa yang bikin lo seneng?", tanya Dika

"Ra –Ha –Si –A!", Alfaero menaik turunkan alisnya.

"Halah, bilang aja lo emang udah gila Al! gaya bener pake bilang rahasia segala", Rangga mencibir.

"Duh Ga, mana ada orang gila yang ngaku gila?"

"Ah lo bener banget Dik!", Rangga dan Dika berhigh five senang.

"Serah lo dah pada mau bilang gue apa aja. Kalo gue gila beneran juga, lo pada yang nangis-nangis sedih karna kehilangan gue!".

"Pede banget lo. Yang ada palingan gue turut berduka cita aja. gitu doang"

"Yakin Ga? Gue kok ragu ya apa kata lo? Kemaren gue gak masuk sehari aja dicari-cariin. Nyampah mulu di line, 'embeb-embeb', heh!"

Rangga hanya berdecak sebal. Sepertinya suasana hati Rangga masih buruk hari ini.

Apa Salah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang