Tik-tok.
Kekhawatiran Pemuda belum surut juga.
"Ah, tidak. Tidak mungkin dia pulang. Barang-barangnya saja masih di sini. Bahkan handphone dan laptopnya juga masih di sini. Iya, dia tidak mungkin pulang." Lagi-lagi Pemuda meracau. Namun kali ini sepertinya racauan itu berfungsi untuk menenangkan diri.
"Baiklah. Tarik napas. Buang. Huh." Sekarang kelihatannya dia sedang melakukan ... terapi untuk menenangkan diri? Terlihat dari tubuhnya yang sudah mulai rileks.
Namun tak lama kemudian, Pemuda bangkit lagi dari duduknya.
Ah, ternyata hanya untuk berkeliling mencari buku yang sepertinya menarikㅡmengulangi hal yang ia lakukan beberapa jam yang lalu.
Sepertinya aku mulai tertular kebiasaan buruk Pemuda.
Tik-tok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tik-Clock
Short StoryTik-tok. Kenal suara itu? Tik-tok. Satu detik yang lain berlalu. Tik-tok. Pernahkah kalianㅡtik-tokㅡmembayangkan jika siㅡtik-tokㅡpembuat suara mengaㅡtik-tokㅡwasi kalian?ㅡtik-tok. "Hei! Kau dengar suaraku, kan?" Tik-tok. -'.'-'.'-'.'- Max 100 words/pa...