Hening.
Detak jam yang terlupakan itu tidak terdengar lagi. Jarum jamnya bahkan tidak berhasil menunjukkan waktu yang tepat. Berhenti beberapa menit dan sekian detik dari tengah malam.
Perpustakaan malam ini hanya dipenuhi oleh suara Bapak Jam Besar yang bergema hingga ke ujung terpencil.
Baterai yang sudah kehabisan energi membuat jam tersebut tidak berfungsi. Namun, baterai tersebut berhasil membuat pemakainya menjadi saksi bisu pertemuan dua manusia. Dua manusia yang menjadi bukti bahwa seunik apapun seseorang, pasti memiliki beberapa kesamaan dengan sesamanya, yang membuat mereka menjadi saling mengerti satu sama lain.
Jadi, akankah kita masih diberi kesempatan untuk mendengar suara kecilnya?
FIN
Finally /inhale/ /exhale/
First of all, huge thanks to God for helping me writing this story!
And of course to all Tik-Clock's readers, whoever you are, thanks for the supports, you made my day~
Last but not least, mind to share your thoughts about this story?:)
P.s flashfiction yang sesungguhnya bukan begini ya, karena flashfiction yang sesungguhnya itu berupa satu cerita utuh (nggak ampe 142 parts), jadi mohon untuk tidak ditiru:"D
Bunch thanks,
teeFINISH: 11042016
KAMU SEDANG MEMBACA
Tik-Clock
Cerita PendekTik-tok. Kenal suara itu? Tik-tok. Satu detik yang lain berlalu. Tik-tok. Pernahkah kalianㅡtik-tokㅡmembayangkan jika siㅡtik-tokㅡpembuat suara mengaㅡtik-tokㅡwasi kalian?ㅡtik-tok. "Hei! Kau dengar suaraku, kan?" Tik-tok. -'.'-'.'-'.'- Max 100 words/pa...